Hari itu Ron datang dan benar-benar datang. Serafim memberondongnya dengan beragam pertanyaan seputar dokumen mereka yang Ron curi. Mereka menghajarnya hingga babak belur, namun pria itu memilih tetap diam.
"Sulit sekali mulutmu untuk dibuka, huh?!" bentak Ten sambil meremas rahang Ron kuat.
Jaehyun ada di sana. Ia menyandarkan lengan sambil melipat keduanya di depan dada. Jisoo masih duduk terikat di dekatnya, dan ia tahu bahwa Ron melihatnya—walau hanya sekali. Tadi Rosé memberitahu Mark bahwa Jaehyun membantunya selama ini, empat mata. Ketika anggota lain mempertanyakan eksistensi pria itu di sini, Mark hanya diam—dan tak ada yang berani melawan. Lisa menjatuhkan tatapan tak sukanya pada mereka sambil merasakan sesuatu yang janggal.
Ponselnya bergetar tiba-tiba, menampilkan nama Eunwoo di sana. Jaehyun segera beranjak pergi menjauh dari sana. Jisoo menoleh, berandai-andai ke mana kiranya pria itu pergi. Menghadang Eunwoo di jalan? Konyol.
"Halo?" ucap Jaehyun sambil naik ke motornya.
"Kau di mana?! Baywatch, sekarang!!!" bentak Eunwoo di seberang.
Jaehyun menjawab santai sebelum mematikan ponsel, "Aye aye, Captain!"
Ia memacu motornya menjauh dari tempat itu secepat mungkin, memutar jalan jauh agar tak bertemu mobil Kerub. Sementara itu dari bagian monitor CCTV, Sungwoo berseru.
"Guys, sepertinya Pak Presiden datang!"
Semua perhatian teralih padanya.
"Shit."
Mereka bersiap masing-masing. Jisoo sedari tadi masih coba meloloskan diri, namun ikatan di tangan dan kakinya terlalu kuat. "Ayah!" panggilnya.
Ron diam di tempatnya. Wajah pria itu bermandikan darah dengan luka lebam di mana-mana. Jisoo tak bisa bergerak, terus memanggil ayahnya agar pria itu tak hilang kesadaran.
Kerub dan Serafim telah berhadapan di luar sana. Baik Mark dan Eunwoo sama-sama mengangkat tangan mereka, menginstruksikan pada anggotanya supaya jangan menyerang.
"Tak ada gunanya menculik mereka. Kau bisa minta dokumenmu baik-baik padaku," ujar Eunwoo lantang.
Mimik wajah Mark tetap tenang, tetapi tangannya terkepal. "Kau yang seharusnya mengembalikan saja milik kami agar kami tak perlu repot-repot menculik mereka."
"Taeyong!!!"
Teriakan Jisoo membuat Taeyong refleks berlari, diikuti dengan baku hantam yang juga terjadi. Eunwoo memerintahkan pada Sowon agar ikut masuk. Wanita itu mengangguk dan segera menyusul Taeyong.
"Jisoo!" Taeyong terus memanggil Jisoo begitu pun sebaliknya.
Ketika melihat seseorang di salah satu ruangan, Taeyong membelokkan langkah. Ia dan Sowon segera masuk dan menghampiri mereka. Taeyong menghampiri Jisoo yang menangis tiba-tiba dan berhambur memeluknya.
Ia mengusap punggung Jisoo. "Tak apa, jangan menangis."
Jaehyun di sini, batin Jisoo. Lidahnya mendadak kelu untuk sekedar mengucapkannya.
"Taeyong!" panggil Sowon.
Mereka segera bertukar tempat. Sowon mengeluarkan sebuah pisau lipat dari sakunya dan membantu Jisoo melepaskan ikatan, kemudian membantu Taeyong membopong Ron keluar.
"Berhenti! Kalian semua!" seru Mark tiba-tiba. Mereka mendorong dan melepaskan satu sama lain.
"Mari buat kesepakatan!"
Eunwoo menyahut, "Kesepakatan apa?"
"Besok lusa temui kami di Gedung Cheongnam dan serahkan berkas itu pada kami."
"Deal." Eunwoo mengangguk tanpa jeda pada akhir kalimat Mark. Mereka segera kembali pada koloni masing-masing dan pergi.
"Kau gila?! Kenapa kau menyetujui kesepakatan itu?!" tanya Yuta kesal sambil menarik kerah Eunwoo ketika mereka dalam perjalanan kembali.
"Hei, kalem!" Mingyu melerai sambil menarik Yuta agar kembali duduk.
"Kau tak perlu khawatir. Aku punya rencana," sahut Eunwoo. Yuta nampak belum bisa setuju. Ia menghempas pria itu sambil kembali duduk.
Eunwoo memang selalu punya rencana. Pria itu sangat bisa diandalkan jika dalam masalah rencana dadakan. Itulah sebabnya mengapa ia ditunjuk sebagai ketua, mengalahkan Johnny yang sempat menjadi kandidat.
"Di mana Jaehyun?" tanyanya tiba-tiba.
***
Hayo Jaehyun di mana kira-kira? Ada yang punya referensi kaburnya ke mana? Share di sini ya, silakan XD
KAMU SEDANG MEMBACA
KERUB [FINISHED]
Fanfiction[au] Hujan amunisi di Insa-dong hari itu lah yang akhirnya membawa Jisoo pada Taeyong, dengan segala cerita yang mengikutinya. ##### Tell My Yearn to The Rain versi revisi. [folder asli TMYTTR masih tersedia di bab terakhir jika ingin membaca]