Jisoo kembali ke dalam kelas dengan wajah memberengut.
"Kenapa?" tanya Jinyoung heran.
"Taeyong ... " sahut Jisoo.
Doyoung menyela. "Selingkuh?"
"Ada urusan di Dongdaemun." Jisoo memutar mata.
Doyoung ber-oh ria.
"Lalu?" Jinyoung asyik mengunyah makanan ringannya.
"Dia menginap ... ya, tidak penting juga sih."
"Kalian ada janji kencan nanti malam?"
"Tidak."
"Ya sudah, biarkan saja. Mungkin dia cari uang ... untukmu."
Jisoo menyengir. Ia membuang muka. Apa kira-kira mereka tahu siapa Taeyong sebenarnya? Atau ... jangan-jangan mereka salah satu anggota Kerub? Tak masuk akal. Kenapa dirinya harus dikelilingi mata-mata yang memperebutkan Flakka? Kenapa juga ayahnya harus ikut campur masalah semacam ini? Apa untungnya? Yang ada malah rumah mereka harus dijual demi menutupi jejak.
Notifikasi pesan dari Taeyong muncul di layar ponselnya. Jisoo segera membukanya.
TY : sayang
TY : pulanglah bersama Jaehyun nanti. aku sudah menghubunginya
Me : ya
TY : maafㅠㅠ kemarin aku belum sempat menyusul Eunwoo, kau tahu, karena orang tuaku datang. jadi hari ini aku terpaksa menginap sampai besoj
TY : besok
Me : ya sudah
TY : kalau kau ingin pergi ke suatu tempat mintalah Jaehyun atau Johnny mengantar. jangan pergi sendirian
Me : aku tak berniat ke mana-mana
TY : tidak tidak jangan Johnny. Yuta masih sakit. Mingyu saja. dia sudah pulang kok. atau Jennie
Me : hm
TY : aku akan menghubungimu lagi nanti. aku harus pergi❤
Jisoo memasukkan ponselnya ke dalam tas, kemudian beranjak. Ia berniat pergi ke toilet saat melihat Jaehyun tengah mengobrol bersama seorang wanita di depan kelas. Jisoo hanya sempat melihat sekilas, tapi wanita itu nampak seperti Rosé. Entahlah. Ia juga tak yakin. Mereka berpegangan tangan sesekali, dan beruntung karena tak ada yang memperhatikan. Sekembalinya dari toilet wanita tadi sudah tak ada. Hanya Jaehyun yang sedang menelepon di depan kelas, melambaikan tangan pada Jisoo.
"Mau pulang sekarang?" tanyanya.
Jisoo mengangguk. "Tunggu. Um ... tadi ... " kau berbicara dengan siapa?
Tidak. Tidak perlu bertanya. Jaehyun juga punya privasi.
"Tadi kenapa?" Jaehyun menautkan alis.
"Lupakan. Aku akan mengambil tas." Jisoo berbalik.
"Kususul ke kelasmu lima menit." seru Jaehyun kala Jisoo sudah menjauh.
***
Aku gatau mau ngasih author note apa.
Semangat buat yang besok senin UN! Selamat liburan buat anak SMK yang udah kelar UN, hahahahha. Semangat buat SNMPTN dan SBMPTNnya, semoga diterima di PTN yang diinginkan, amin🙏
Buat yang kelas 7, 8, 10, 11 semangat UAS/UKKnya ya semoga naik kelas! Buat maba atau yang sudah tidak maba lagi jangan lupa deadline, kan malu kalo di perempatan ditegur dosen HAHAHAHAHAHAHHAAHAH.gBulan-bulannya ujian nih. Semangat aja. Jaga kesehatan. Jangan males belajar dan jangan lupa berdoa! Good luck for everyone~💖
KAMU SEDANG MEMBACA
KERUB [FINISHED]
Fanfiction[au] Hujan amunisi di Insa-dong hari itu lah yang akhirnya membawa Jisoo pada Taeyong, dengan segala cerita yang mengikutinya. ##### Tell My Yearn to The Rain versi revisi. [folder asli TMYTTR masih tersedia di bab terakhir jika ingin membaca]