[au] Hujan amunisi di Insa-dong hari itu lah yang akhirnya membawa Jisoo pada Taeyong, dengan segala cerita yang mengikutinya.
#####
Tell My Yearn to The Rain versi revisi.
[folder asli TMYTTR masih tersedia di bab terakhir jika ingin membaca]
Jisoo dan Taeyong masih duduk diam di sebelah mesin minuman hingga hujan mereda.
"Mau kuantar pulang?" tanya Taeyong.
Jisoo diam. Ia memandang ujung sepatunya.
Menyadari hal itu, Taeyong juga diam. Dinding kesenyapan seketika terbangun. Sisa-sisa udara dingin merambati epidermis hingga membuat merinding. Ponsel Taeyong bergetar, menampilkan notifikasi pesan di grup chatnya.
JohnnySeo : Ada yang bisa menjemputku di telepon umum dekat mall?
NakamotoYuta : Mobilku mogok. Tapi aku sudah di camp
NakamotoYuta : Taeyong belum pulang kan?
ChaEunwoo : Taeyong sedang berkencan XD
TY : Stfu
ChaEunwoo : Jangan Taeyong. Dia harus mengantarkan wanitanya pulang
TY : Wanitaku dengkulmu
JohnnySeo : Ayolah, guys. Aku mati beku di sini
TY : Tunggu sebentar
Taeyong melirik Jisoo. "Jisoo-ssi?"
Jisoo menoleh. "Aku bisa pulang sendiri. Terima kasih."
Taeyong beranjak. "Baiklah. Aku permisi dulu kalau begitu."
Ia bergegas mengambil motornya dan pergi menjemput Johnny, kemudian melanjutkan perjalanan ke camp. Sesampainya di sana mereka berkumpul di ruang tengah untuk bercengkerama.
"Bagaimana kabar Serafim?" tanya Jaehyun.
"Sudah mulai bandel." sahut Taeyong setengah hati.
"Kapan?"
"Tadi."
"Sepertinya mereka hanya peduli padamu ya. Aku jarang melihat mereka." tutur Eunwoo pada Taeyong.
Taeyong membalas. "Jelas mereka tak mau berurusan denganmu."
"Well, coba manfaatkan Doyoung." celetuk Yuta.
Johnny menoleh. "Mereka dekat?"
Yuta mengangguk. "Malahan sepertinya hanya Doyoung teman Jisoo."
Mingyu mendecih. "Apa-apaan dia bersama seorang pria setiap waktu."