Agregat

1.4K 214 1
                                        

Jisoo dan Taeyong masih duduk diam di sebelah mesin minuman hingga hujan mereda.

"Mau kuantar pulang?" tanya Taeyong.

Jisoo diam. Ia memandang ujung sepatunya.

Menyadari hal itu, Taeyong juga diam. Dinding kesenyapan seketika terbangun. Sisa-sisa udara dingin merambati epidermis hingga membuat merinding. Ponsel Taeyong bergetar, menampilkan notifikasi pesan di grup chatnya.

Johnny Seo : Ada yang bisa menjemputku di telepon umum dekat mall?

Nakamoto Yuta : Mobilku mogok. Tapi aku sudah di camp

Nakamoto Yuta : Taeyong belum pulang kan?

Cha Eunwoo : Taeyong sedang berkencan XD

TY : Stfu

Cha Eunwoo : Jangan Taeyong. Dia harus mengantarkan wanitanya pulang

TY : Wanitaku dengkulmu

Johnny Seo : Ayolah, guys. Aku mati beku di sini

TY : Tunggu sebentar

Taeyong melirik Jisoo. "Jisoo-ssi?"

Jisoo menoleh. "Aku bisa pulang sendiri. Terima kasih."

Taeyong beranjak. "Baiklah. Aku permisi dulu kalau begitu."

Ia bergegas mengambil motornya dan pergi menjemput Johnny, kemudian melanjutkan perjalanan ke camp. Sesampainya di sana mereka berkumpul di ruang tengah untuk bercengkerama.

"Bagaimana kabar Serafim?" tanya Jaehyun.

"Sudah mulai bandel." sahut Taeyong setengah hati.

"Kapan?"

"Tadi."

"Sepertinya mereka hanya peduli padamu ya. Aku jarang melihat mereka." tutur Eunwoo pada Taeyong.

Taeyong membalas. "Jelas mereka tak mau berurusan denganmu."

"Well, coba manfaatkan Doyoung." celetuk Yuta.

Johnny menoleh. "Mereka dekat?"

Yuta mengangguk. "Malahan sepertinya hanya Doyoung teman Jisoo."

Mingyu mendecih. "Apa-apaan dia bersama seorang pria setiap waktu."

Yuta menggidik. "Coba tanyakan para gadis."

Eunwoo beranjak. "Sebentar biar kupanggilkan mereka."

Tak lama Eunwoo kembali bersama tiga orang gadis dari belakang. Mereka segera bergabung dan berbaur.

"Sudah coba dekati Jisoo?" tanya Johnny.

Salah satu dari mereka menggeleng. "Kau bilang tunggu Taeyong, kan?"

"Oke. Sekarang giliran kalian."

Mereka terdiam.

"Kami?" seorang dari mereka menautkan alis.

Johnny mengangguk.

"Aku dan Yuta akan mengawasi, kok." timpal Mingyu.

"Atau begini saja," sela Jaehyun. Semua mata tertuju padanya. "dua dari kalian—atau satu—temui Jisoo, lalu temani dia."

Semua pria mengangguk setuju, sementara para gadis masih terdiam berusaha mencerna kalimat Jaehyun barusan.

"Jennie saja." celetuk salah satu dari para gadis.

"Aku?!" gadis yang bernama Jennie terkesiap.

"Kau ... dan Sowon, mungkin?" ujar Eunwoo.

Gadis yang bernama Sowon menggeleng. "Tidak, terima kasih."

"Jennie, bagaimana?" tanya Johnny.

Jennie memberengut. Ia menggaruk tengkuknya. "Aku sendiri saja."

Semua mengacungkan jempol tanda setuju.

"Taeyong?" Johnny melirik Taeyong yang sibuk menggambar, entah sejak kapan.

Taeyong mengangguk.

Taeyong mengangguk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***






Sempat pingsan gara-gara foto di mulmed👌

KERUB [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang