Swag Marriage [Jungkook-Eunha] ✔

4 - Undangan

"Sewon?" Jungkook awalnya kaget, tapi sekarang mukanya udah woles lagi. "Ayo masuk-masuk."

Jungkook yang masih merangkul pinggang Eunha, menarik tubuh istrinya agar mereka tak menghalangi pintu.

"Makasih." Sewon mengangguk kecil, lalu melangkahkan kaki dan duduk di ruang tamu ketika Jungkook sudah mempersilakan perempuan berambut panjang dan mengenakan dress putih itu duduk.

Eunha yang masih kebingungan bagaimana Jungkook mengenal perempuan itu, memilih diam dan mengikuti kemana pun Jungkook jalan karena ia masih ada di pelukan suaminya.

"Kok lo diem aja si? Kenapa lo?" Jungkook yang menyadari Eunha diam saja, sama sekali bukan seperti Eunha yang ia kenal, berbisik di telinga istrinya.

"Gue cuma bingung aja," bisik Eunha balik.

"Jangan bingung dong."

Mereka berdua malah saling berbisik hingga akhirnya Sewon bicara, "gue ganggu banget apa ya?" Perempuan itu kembali berdiri, "yaudah gue pulang dah besok balik lagi."

"Eh-eh gak usah." Eunha melepaskan pelukan Jungkook dan mendorong bahu perempuan bernama Sewon itu agar ia duduk lagi. "Ka-kamu mau minum apa?"

Sewon diam sebentar kemudian berkata, "Mm ...."

"Oke, es teh manis aja yak." Tanpa menunggu Sewon menyelesaikan perkataan, Eunha udah keburu ngibrit duluan ke dapur.

"Istri lo lucu amat hahaha." Melihat Sewon ketawa kaya gitu, Jungkook salah tingkah. Dia jadi inget pas Sewon masih jadi pacarnya, dan Sewon cantik banget kalau lagi senyum.

Tapi lebih cantik senyumnya Eunha kemana-mana.

Oke.

Fix.

"Dia emang kaya gitu." Jungkook duduk di seberang Sewon. "Ada apa kesini? Kangen gue, ya?" ucap Jungkook tanpa basa-basi.

"Hm ... kangen dikit si, gak kangen banget." Sewon menyelipkan rambut ke belakang telinga. "Omong-omong ...."

Jungkook melihat Sewon mengeluarkan sesuatu dari dalam tas dan menaruhnya di atas meja. Sesuatu berwarna hijau tosca berbentuk persegi panjang dan dibalut dengan plastik bening.

"Datang ya ke pernikahan gue. Jangan lupa bawa istri." Setelah berkata begitu, Sewon tersenyum dan berdiri dari duduknya. "Gue gak bisa lama-lama, masih banyak yang harus gue anterin undangan haha."

Jungkook ikutan berdiri. "Gak bareng suami lo, apa?"

"Suami gue sibuk, mana sempet ngurusin hal kaya gini."

Jungkook dapat melihat raut wajah Sewon berubah. Di balik senyuman manisnya, Sewon tampak menyedihkan.

"Lo ke sini sama siapa?"

"Supir gue," ucap Sewon kemudian pamit pada Jungkook.

Jungkook mengangguk dan mengantar mantannya sampai depan. Lelaki itu mengucapkan hati-hati dan membukakan pintu mobil untuk Sewon.

"Lah, tamu kita ke mana, Kuki?" Eunha yang membawa nampan berisi tiga gelas es teh manis dan beberapa makanan ringan, kebingungan melihat hanya ada Jungkook di ruang tamu.

"Udah pulang, lo kelamaan."

"Eh iya? Gue perasaan cuma bikin ginian sepuluh menit."

"Itu lamaaa."

Eunha menaruh nampan itu di atas meja. "Ya kan gak tahu." Sambil cemberut, Eunha duduk di samping Jungkook dan meminum es teh buatannya sembari membuka toples berisi makanan ringan. "Makan tuh, Kuki. Nanti mubazir."

Jungkook mengangguk dan ikut mengambil es teh manis, meneguknya sampai habis.

"Perempuan itu siapa? Temen lo atau ...."

"Mantan," jawab Jungkook enteng. "Masa lalu."

Mulut Eunha membentuk huruf O, "ngapain dia ke sini?"

Jungkook mengambil sesuatu yang tadi Sewon taruh di atas meja.

Sebuah undangan pernikahan dengan cover foto Sewon dan suaminya yang kelihatan ceria sekali.

Di bawahnya ada tulisan, Untuk Jungkook (Mantan) dan Istri, di tempat.

"Dia ngundang kita ke acara pernikahannya," ucap Jungkook sambil meraih kepala Eunha, membuat gadis itu sekarang bersandar di bahu Jungkook dengan tangan memeluk toples keripik.

"Jadi ... dia adalah cewek yang bikin lo gak bisa move on bertahun-tahun?"

[]

Bonus :

Ekspresi Eunha pas ngomong kalimat terakhir.