"Sekarang jam berapa, Dek?" tanya Jungkook setelah dia pakai celana pendeknya dengan cepat kemudian keluar kamar dan ngeliat Ji berdiri di depan pintu.
"Jam delapan, Pa."
"Apa?"
Jungkook ngelihat jam dinding yang menempel di tembok, kemudian terkekeh. "Kamu bercanda mulu, Dek. Mana jam delapan? Orang masih jam lima juga."
Tidak lama kemudian, Eunha membuka pintu kamar dan sudah memakai pakaiannya. "Kamu kenapa cemberut gitu, Dek?"
"Itu, papa ngetawain aku." Ji menunjuk ke arah sang papa yang masih aja ketawa.
"Ada apaan si?"
"Itu, lho. Masa jam lima dibilang jam delapan. Ngelawak mulu nih kerjaannya si jenong."
Eunha ngegelepak lengan suaminya. "Kamu yang ngelawak. Anak kita kan belum ngerti jam, ah lu ... gue sleding sini."
Meski sudah mengerti angka 1-10, tapi Ji masih suka keliru kalau lihat jam.
"Galak aja," balas Jungkook. "Ji ke kamar dulu gih samper abang. Papa sama mama mau mandi bentar. Nanti abis itu kita shalat bareng."
"Jangan lama-lama, ya?"
"Iya." Jungkook mengangguk. "Udah sana kamu wudhu sama abang. Nanti tungguin mama sama papa di ruang shalat."
Selesai mandi wajib, mereka berdua bergegas menuju ruang shalat dan ngelihat dua beeboonya udah siap mau subuhan. Udah pada gelar sajadah. Jo udah pakai sarung sama peci, lagi duduk sila sambil baca iqro. Sementara si gembil Ji udah siap dengan mukena frozennya dan geletakan di atas sajadah. Dingin kena kipas yang ada di ruangan itu sampai merem-merem karena ngantuk.
"Bang, qomat," kata Jungkook sambil nepuk bahu anak sulungnya, Jo Hyun.
Jo Hyun langsung nutup iqronya, menaruh iqro di dekat sajadahnya kemudian berdiri dan mulai qomat. Jungkook berdiri di depan dan bersiap jadi imam.
Eunha langsung pakai mukena dan menoleh ke arah Ji yang berdiri di sebelahnya. Wanita itu membetulkan mukena Ji yang agak miring, dan memasukkan rambut yang masih terlihat ke dalam mukenanya.
Selesai shalat, Eunha nanya sama anak-anak mau makan apa dan mereka jawab mau nasi uduk Mpok Wendy yang ada di sebelah warung capcin Mpok Seulgi.
Eunha minta anter sama Ji ke sana, soalnya dia males jalan sendirian. Padahal warungnya cuma beda dua rumah dari rumah Eunha.
Sementara Jo dan Jungkook geletakan di atas karpet yang ada di ruang keluarga sambil nonton televisi. Jo Hyun sibuk nonton, kadang-kadang nanya sesuatu ke papanya. Jungkook membalas ucapan sang anak sambil merem karena dia sebenernya masih ngantuk.
Jam tujuh, Eunha pamit sama Jungkook buat ikut senam bareng ibu-ibu yang lain di depan komplek. Setiap minggu, Ibu RT ngusulin biar diadain senam bareng ibu-ibu penghuni komplek sini biar pada sehat dan gak ngurusin dapur terus.
"Kamu ngapain?" Jungkook ngelihat Ji ribet banget minta diambilin sepatu tali gambar frozen di lemari.
"Ikut mama senam."
"Itu buat ibu-ibu, gembil. Kamu kan masih kecil udah di rumah aja."
"Gak mau." Ji menggeleng. Dia udah rapi pakai baju biru gambar Elsa Frozen dan celana legging warna hitam. "Papa, ambilin sepatu aku."
Dia gak nyampe, soalnya Eunha naruh sepatu anaknya di lemari bagian atas. Baru dicuci dua hari lalu sama Eunha jadi ditaruh di kotak sepatu kalau emang gak dipake.
"Gak mau." Jungkook meledek sang anak. "Ambil aja sendiri. Enak aja nyuruh-nyuruh papa, gak sopan."
"Bialin aja. Kalau papa gak mau ambilin, aku buang lagi sendal papa di lual ke got bial bau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Swag Marriage [Jungkook-Eunha] ✔
Fanfiction(CERITA PERTAMA SAYA DI WATTPAD, MASIH AMATIR) Kehidupan sehari-hari Jungkook dan Eunha setelah menikah. Bagi yang suka cerita manis dengan konflik ringan, bisa kali mampir ke sini heuheu? UDAH TAMAT!