"Kuki, stop, stop!" Eunha nepuk-nepuk bahu suaminya udah kaya orang panik, otomatis Jungkook menghentikan motornya di pinggir jalan dan langsung nengok ke arah Eunha.
"Lo kenapa? Sendalnya jatoh sebelah apa gimana?" Jungkook ikutan panik karena Eunha nunjuk-nunjuk ke belakang.
"Ih, bukan." Eunha cemberut. "Itu tadi gue lihat banner promo pizza cebanan di deket situ, Kuki. Ayo kita ke sana."
Astagfirullah, mau ngelus dada aja Jungkook jadinya. Cewek tuh gak bisa ya lihat ada kata promo atau diskon dikit. Bawaannya mata berubah jadi ijo.
Jungkook mengikuti kemauan istrinya, memutar arah dan mengendarai motornya ke tempat yang Eunha maksud.
Setelah memarkirkan sepeda motor, Eunha menggeret lengan suaminya, terlalu antusias untuk mencoba tempat makan baru ini.
Pas Eunha masuk ke dalam, dia kaget karena pengunjungnya tuh rame banget udah kaya ngantri ampau pas imlek atau ngantri dapet THR lebaran.
Eunha mencolek bahu wanita yang mengantri di depannya. Pas dia nengok, Eunha langsung bilang, "Lagi promo ya, Mba?"
"Iya, Mba. Soalnya baru buka," jawab wanita itu, sama antusiasnya. "Biasalah ya, biar narik pengunjung gitu."
"Udah pernah beli sebelumnya di sini?"
"Udah. Rasanya enak terus keju sama beefnya juga banyak makanya saya ke sini lagi."
Eunha yang mendengar itu tersenyum senang, kemudian menatap ke arah suami yang ada di sampingnya. "Katanya rasa pizzanya enak, Kuki," ucap Eunha sambil mengacungkan jempol. "Keju sama beefnya banyak. Iya kan, Mba?" Si Mba yang ada di depan Eunha ngangguk, menyetujui apa yang baru saja Eunha bilang.
Jungkook hanya merespon ucapan istrinya dengan tersenyum lalu merangkul bahu wanita itu dan mendaratkan satu kecupan singkat di kepala Eunha. Eunha memeluk pinggang Jungkook dan menyenderkan tubuh kecilnya ke lelaki itu.
"Kuki, kita belum main ke rumah Sowon masa. Gue mau ngucapin selamat atas kehamilannya secara langsung," ucap Eunha, mendongak ke atas agar bisa melihat wajah Jungkook.
"Besok aja, ya? Sore sampai besok paginya gue mau berdua sama lo. Pacaran kita, bro." Jungkook bicara dengan tangan yang digerakkan ala anak gaul. Hal itu membuat Eunha ketawa dan menggunakan satu tangan yang bebas untuk menutup mulut.
"Yoman," balas Eunha gak kalah gaul. "Gue juga kangen kita kencan, Kuki."
"Cielah kangen." Jari Jungkook yang ada di bahu Eunha, terangkat dan digunakan untuk mencubit pipi wanita itu.
"Kangen berburu makanan sama jalan-jalan malem sampai kita berdua masuk angin. Inget gak lo?"
Jungkook langsung ketawa. "Mana bisa gue lupain itu? Orang itu konyol banget."
Jadi, saat mereka udah nikah sekitar tiga bulan lalu, mereka menghabiskan malam minggu dengan berburu makanan dan memutuskan jalan-jalan malem karena bersamaan dengan tahun baru. Jalanan rame, macet sana-sini, bahkan ada yang gak bisa lewat karena ditutup. Jadilah mereka muter-muter tengah malem nyari jalan pulang. Sampai di rumah, keduanya ngerasa gak enak badan dan besoknya sakit barengan.
Akhirnya kedua orang itu saling bergantian buat ngerokin badan sekalian mijet biar agak mendingan. Eunha inget banget pas Jungkook minta ditempelin koyo cabe ke pundaknya yang terasa pegel, abis itu mereka berdua tidur. Pas bangun gak tahunya kedua koyo cabe itu ditempelin Jungkook ke pipi istrinya sampai pipi tembam Eunha merah kepanasan.
"Pesan apa, Mas, Mba?" tanya Pelayannya sama mereka berdua. Di sini tuh sistemnya ngantri, abis itu cari tempat duduk.
Eunha melihat-lihat menu yang disuguhkan pada sebuah kertas HVS yang dilaminating jadi kaku dan anti air.
KAMU SEDANG MEMBACA
Swag Marriage [Jungkook-Eunha] ✔
Fanfiction(CERITA PERTAMA SAYA DI WATTPAD, MASIH AMATIR) Kehidupan sehari-hari Jungkook dan Eunha setelah menikah. Bagi yang suka cerita manis dengan konflik ringan, bisa kali mampir ke sini heuheu? UDAH TAMAT!