"Emang uang dari gue gak cukup buat menuhin kebutuhan lo?" tanya Jungkook sembari menyantap sarapan paginya yang masih hangat.
"Bukan itu, Kuki." Eunha menaruh dagunya di atas kedua tangan yang terlipat rapi di meja. "Tapi gue bosen di rumah. Kerjaan gue cuma rapi-rapi kalau enggak main ke rumah geng friend, kan monoton banget."
Belum sempat Jungkook membalas ucapannya, Eunha kembali berkata, "gue kangen masa-masa sibuk saat kuliah dulu."
"Kalau lo dan gue sama-sama sibuk, kita gak akan punya waktu buat berdua, Bee. Apalagi kalau nanti kita punya anak, kalau lo udah terlalu sibuk kerja gue takut anak kita terlantar gitu aja."
"Bukannya kita sepakat untuk gak nyinggung masalah anak dulu?"
"Tapi tetap aja ...."
"Kenapa sih lo gak bisa kaya suami temen-temen gue?" Eunha kesal sendiri. "Mereka ngebolehin istrinya kerja, atau melakukan hal apapun yang mereka suka tanpa dibatasi suami. Sedangkan lo?"
Jungkook menggeser piring yang masih tersisa nasi dan lauk cukup banyak karena lelaki itu hanya memakannya beberapa suap. "Gue udah kenyang."
Eunha mengikuti Jungkook yang berdiri dan meninggalkan meja makan dengan wajah tanpa ekspresi. Eunha tahu ia salah bicara kali ini.
"Kuki, hm gue gak bermaksud ...."
"Gak apa-apa."
Eunha menarik bagian belakang baju Jungkook sehingga langkah laki-laki itu terhenti. "Gue tahu lo marah."
Eunha dapat melihat Jungkook menghela napas. Lelaki itu berbalik dan tanpa aba-aba memeluk Eunha dengan erat.
"Maaf," ucap mereka berdua barengan. Eunha membalas pelukan Jungkook lalu menenggelamkan wajahnya di dada yang terbalut kemeja milik suaminya.
"Maaf, gak seharusnya gue membandingkan lo dengan orang lain. Gue kelepasan barusan," bisik Eunha.
"Maaf, karena gue memberi batasan sama lo. Lo gak bisa kaya temen-temen lo yang dibebasin sama suaminya melakukan hal apapun yang mereka mau karena gue ngerasa lo adalah tanggung jawab gue, Bee. Setelah menikah, tugas gue bukan hanya mencintai tapi juga melindungi. Dan untuk soal kerja, bukannya gue gak bolehin lo kerja. Menurut gue, selama gue masih bisa nafkahin lo kenapa lo harus susah cari uang juga?" Lelaki itu menjauhkan Eunha dari tubuhnya. Ia memegang kedua bahu sang istri lalu berkata, "Tapi kalau memang cara gue salah dan bikin lo terkekang, gue akan coba belajar untuk memahami apa yang lo mau mulai dari sekarang."
Eunha menunduk dalam, tak mampu menatap mata Jungkook karena ia takut menangis di depan suaminya.
Jungkook mendekatkan wajahnya dan mencium kening Eunha. "Nanti kita bicara lagi kalau gue udah pulang, biar ada topik obrolan pas jalan."
"Kalau ujung-ujungnya beda pendapat dan berantem lagi gimana?"
"Beda pendapat dan berantem itu wajar dalam sebuah hubungan, Bee. Apalagi kaya kita yang nikah muda gini. Kuncinya sih selesain masalahnya langsung, kalau memang ada hal yang gak lo suka dari gue, bilang aja. Dan gue akan melakukan hal sama ke lo. Intinya, sama-sama instropeksi diri dan belajar untuk jadi lebih baik lagi."
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Swag Marriage [Jungkook-Eunha] ✔
Hayran Kurgu(CERITA PERTAMA SAYA DI WATTPAD, MASIH AMATIR) Kehidupan sehari-hari Jungkook dan Eunha setelah menikah. Bagi yang suka cerita manis dengan konflik ringan, bisa kali mampir ke sini heuheu? UDAH TAMAT!