"Kamu?" Eunha tersenyum lebar saat mengetahui siapa yang memanggilnya. Perempuan berambut sebahu itu langsung menghampiri dan memeluknya erat. "Aku gak nyangka lho ketemu kamu disini, Ber."
Dia tersenyum. "Makin cantik aja sih, jadi inget masa SMA."
"Kamu bisa aja." Eunha tertawa lalu memukul lengan orang itu. "Kamu juga berubah ya sekarang? Beda banget sampai aku pangling."
Jungkook yang mendapati istrinya tengah berbincang sambil tertawa dengan seseorang bergegas menghampiri Eunha dengan dua gelas sirup di tangannya.
"Bee," panggilan Jungkook membuat Eunha menoleh.
"Ah, oh iya, Amber ini kenalin suami aku. Namanya Jungkook." Melihat Jungkook yang agak kesusahan ingin menjabat tangan Amber, Eunha berinisiatif memegang gelas yang ada di tangan kanan Jungkook.
"Jungkook, suami Eunha."
"Amber, CS kentel jaman SMAnya Una," balas Amber, si cewek tomboi yang sekarang sudah bisa pakai pakaian wanita namun masih bergaya rambut seperti kaum laki-laki.
"Kamu ke sini sama siapa?" tanya Eunha pada Amber.
"Gue nemenin temen gue, kasian banget dia kaya jones ke acara nikahan temennya."
Eunha tertawa mendengar ucapan Amber, sementara Jungkook menampilkan cengiran lebarnya.
"Cewek apa cowok nih?"
"Cowok, Na. Tuh orangnya." Amber menunjuk laki-laki yang tengah berbincang dengan seseorang, sepertinya rekan-rekan kerja. "Berhubung gue lihat lo sendirian gue ke sini. Eh ternyata ada suaminya."
Amber berbincang cukup lama dengan Eunha juga Jungkook. Dan di akhir pertemuan, Amber meminta Jungkook untuk memoto ia dan Eunha.
"Gue kira tadi lo pelukan sama cowok," ucap Jungkook setelah Amber pergi meninggalkan ia dan istrinya. "Udah panas aja nih hati."
Eunha tertawa melihat wajah masam Jungkook. Dielusnya lengan Jungkook untuk mengembalikan moodnya lagi.
"Kuki ... masa tiba-tiba gue mau mie ayam sama kebab deh."
"Mau beli?"
"Ya menurut lo aja gimana." Eunha kembali melemparkan pernyataan pada Jungkook. Dalam hati, Eunha kesel banget. Kalau udah tahu gitu ya namanya kode, lah. Gitu aja nanya lagi.
"Idih ngambek."
"Apaan sih geli ih." Eunha menepis tangan Jungkook yang menyolek-nyolek dagunya.
"Omong-omong lo gak mau tahu gue kasih kado apa ke Sowon?"
Eunha yang sekarang melipat kedua tangannya di dada, melirik Jungkook sekilas kemudian membuang muka. "Gak, gak penting."
"Oh yaudah." Lelaki itu mengangguk. "Kita jalan sekarang ya."
Jungkook menyalakan mesin dan mulai mengendarai mobilnya menuju kedua tempat makanan yang Eunha mau.
Akhir-akhir ini Eunha suka uring-uringan sendiri dan nyalahin Jungkook terus. Kenapa dia jadi sensitif begini? Apa karena efek mau datang bulan kali, ya?
"Kuki," panggil Eunha pada akhirnya.
"Apa sayangku?"
"Lo sering gak sih ngerasa bosen sama gue? Sama hubungan kita?"
Jungkook sampai ngerem mendadak karena gak lihat lampu hijau udah jadi lampu merah. Saking fokusnya mendengar apa yang sedang Eunha katakan.
"Kenapa begitu?" Ada jeda dalam ucapan Jungkook. "Maksud gue, kenapa lo bicara begitu?"
Eunha diam sebentar, kemudian menggeleng. "Siapa tahu aja lo bosen dan ngerasa capek karena sifat gue, Kuki."
Lelaki itu menarik satu bibirnya ke atas. "Kalau bosen sih sering, tapi kalau capek? Mungkin dari dulu gue udah nyerah sama lo." Jungkook kembali menjalankan mobilnya saat lampu merah berubah hijau.
"Lo pernah gak cinta sama cewek lain saat kita udah nikah?"
Jungkook menggeleng. "Gak sempet buat jatuh cinta sama cewek lain. Satu aja udah nikmat, ngapain banyak-banyak. Ye gak?"
Pipi Eunha memerah mendengar ucapan Jungkook. Bukan karena tersipu, tapi ucapan Jungkook bermakna ambigu.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Swag Marriage [Jungkook-Eunha] ✔
Fiksi Penggemar(CERITA PERTAMA SAYA DI WATTPAD, MASIH AMATIR) Kehidupan sehari-hari Jungkook dan Eunha setelah menikah. Bagi yang suka cerita manis dengan konflik ringan, bisa kali mampir ke sini heuheu? UDAH TAMAT!