"Kok lo pakai syal? Bukannya tadi pagi .... adaw!"
Eunha yang baru masuk ke dalam mobil langsung menjambak rambut Jungkook sampai kepala suaminya miring, terus digoyang-goyangin ke kanan-kiri. "Sebel, bete, kesel sama lo!" teriak Eunha dengan ekspresi jutek. Untung aja Jungkook bawa mobil, coba kalau dia bawa motor, kan malu-maluin kelihatan dijambakin istri di depan kantor orang.
"Apa sih, Bee? Gue salah apalagi?"
"Banyak." Eunha meremas rambut Jungkook, belum puas. "Banyak banget."
"Iya-iya." Jungkook melepas jambakan Eunha kemudian memegang kedua tangan istrinya, menatap kedua bola mata yang selalu membuatnya luluh itu. "Coba jelasin dulu apa salah gue, baru jambak."
"Tangan lo lepas dulu."
Eunha menarik syal milik Yeri dengan kasar lalu menunjukkan bekas kissmark yang dibuat oleh Jungkook kemarin. "Nih. Ulah siapa?"
Melihat itu, Jungkook malah tersenyum senang. "Ulah gue. Bagus kan, Bee?"
"Pala lu belah tiga!" Eunha mendorong lengan Jungkook. "Gara-gara ini gue jadi malu di depan bos gue sama temen gue, tahu gak?"
"Ya maaf sih, kan gak tahu bakal kelihatan." Jungkook mengacungkan jari tengah dan jari telunjuknya ke arah Eunha. "Janji besok kalau mau bikin kissmark, gue bikinnya di dada aja. Gak di leher ...."
Eunha membekap mulut vulgar Jungkook yang suka gak disaring, kemudian melotot. "Lo sama Sowon sama aja, ya. Kalau ngomong suka seenak jidat gak tahu tempat dan kondisi."
"Kan gak ada yang denger selain lo, gue mah sans aja."
"Santai pala lo di pantai." Eunha makin nyolot. Sementara Jungkook memegang kepalanya, menghela napas karena kepalanya gak copot dan gak ke pantai seperti yang Eunha bilang barusan.
Baru saja Eunha mau ngomel lagi, ponsel Jungkook berbunyi membuat keduanya diam. Lelaki itu mengambil ponsel yang ia taruh di saku kemeja, kemudian melihat siapa yang menelpon.
"Siapa?" bisik Eunha, penasaran.
"Mama," balas Jungkook dengan berbisik juga. "Lo diem dulu, ya. Ngomelnya lanjut nanti."
Eunha ngangguk dengan polos, kemudian memperhatikan suaminya yang sedang bicara dengan mama mertua.
"Apa?!"
Eunha bisa mendengar perkataan Mama Jungkook yang dispeaker kalau Kak Jessi mau melahirkan sekarang. Eunha bahkan bisa mendengar suara gaduh di seberang sana, dan juga suara rintihan seseorang.
"Kak Jessi." Eunha menutup mulutnya. Itu pasti Kak Jessi. "Kuki, Kak Jessi ...."
"Baik, Ma. Aku ke sana sekarang. Tungguin, bilang sama calon ponakanku jangan keluar dulu sebelum Omnya dateng."
Setelah Jungkook memutus sambungan, dia langsung menyalakan mesin mobil.
"Kuki, Kak Jessi. Kak Jessi, Kuki." Malah Eunha yang panik dan gak bisa diam kaya cacing kepanasan. Eunha gigitin jari, sampai lupa sabuk pengaman belum dipake.
"Yaampun sampai lupa belum pasang seatbelt," gumam Eunha ketika Jungkook sudah selesai memasangkan sabuk pengaman. "Makasih ya, Sayang."
Jungkook tersenyum kecil. Eunha pasti gak sadar bilang sayang ke Jungkook. Biasanya, jarang banget istrinya mau bilang sayang. Gengsi gitulah.
"Ayo cepetan ke Kak Jessi, Kuki! Gue takut dia kenapa-napa."
Tersadar dari lamunannya, Jungkook langsung mengendarai mobil menuju rumah Mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Swag Marriage [Jungkook-Eunha] ✔
Fanfic(CERITA PERTAMA SAYA DI WATTPAD, MASIH AMATIR) Kehidupan sehari-hari Jungkook dan Eunha setelah menikah. Bagi yang suka cerita manis dengan konflik ringan, bisa kali mampir ke sini heuheu? UDAH TAMAT!