Beberapa menit lagi, hari akan berganti menjadi tanggal 30 Mei. Sedaritadi, Eunha tidak bisa tidur, menunggu Jungkook sebagai orang pertama yang akan mengucapkan selamat ulang tahun seperti biasa.
Bedanya, Jungkook kali ini tidak ada di samping wanita itu. Eunha mengecek ponselnya setiap beberapa menit sekali, untuk memastikan apakah ada pesan masuk atau tidak.
Dari kemarin, Jungkook memang sibuk. Dia baru bisa menelpon Eunha dan menanyakan kabar dua beeboo pada malam hari. Itupun hanya beberapa menit karena setelahnya Jungkook pasti izin untuk pergi tidur duluan padahal Eunha menunggu Jungkook menghubunginya sampai berjam-jam.
Jungkook minta maaf pada istrinya karena tak bisa sering-sering memberi kabar. Dia juga bilang agar Eunha tidak salah paham mengenai semuanya dan berkata supaya wanita itu selalu berpikiran positif.
Dia melihat kedua beeboonya yang tengah berbaring di samping. Jo yang tidur miring menghadap tembok, dan Ji yang tidur sambil memeluk guling.
Eunha tersenyum, tidak menyangka jika beberapa menit lagi umurnya berkurang. Dia berharap semoga saja diberi kesempatan hidup lebih lama untuk berkumpul bersama suami dan anak-anaknya.
Saat Eunha mengecek ponsel, jam sudah menunjukkan pukul 00:01. Namun Jungkook belum menghubunginya, bahkan belum ada pesan masuk.
Eunha sempat berpikir tadi jika Jungkook dan orangtuanya mungkin berniat memberi kejutan di malam hari. Oleh karena itu, Eunha memutuskan keluar kamar dan melongok untuk memastikan kebenaran. Ternyata ... nihil.
Ruangan rumah tampak sepi. Pintu kamar kedua orangtuanya tampak tertutup rapat, kamar milik Kak Eunwoo juga tidak berpenghuni, dan di kulkas yang ada di dapur, tidak dia temukan apa-apa selain sayur-mayur, daging, dan beberapa makanan ringan.
Tidak ada ucapan, tidak ada kue ulang tahun. Tahun ini sepertinya akan jadi tahun yang menyedihkan selama Eunha merayakan ulang tahun.
Mungkin memang harusnya dia sadar diri. Dia bukan lagi remaja berumur 17 tahun yang harus diberikan kejutan, namun berharap tidak ada salahnya, bukan? Setidaknya, hanya sebuah kue kecil dengan lilin dan ucapan selamat ulang tahun dari keluarga terdekat untuk pertama kali, Eunha sudah cukup bahagia.
Bahkan grup chat genk friend juga sepi ....
Eunha berjalan menuju ruang tamu dan mengintip sekilas di balik gorden. Suasana tampak sepi dan menyeramkan. Hanya ada bunyi binatang malam ditambah angin dingin yang menemani.
Eunha kembali melihat ponsel. Menit berlalu namun tak ada tanda-tanda Jungkook akan mengucapkan sesuatu di hari ulang tahun Eunha.
Perempuan itu menghela napas dan memutuskan untuk kembali ke kamar saja.
Eunha sengaja mematikan ponsel dan menaruh benda berbentuk persegi panjang itu di atas nakas. Dia kembali berbaring di samping kedua anaknya, kemudian berkata pada diri sendiri, "Selamat ulang tahun, Eunha."
***
Ketika pernikahan sudah berjalan lama, semua tidak terasa seperti awal-awal menikah. Eunha juga merasa seperti itu. Adakalanya dia dan Jungkook bertengkar karena hal kecil, dia dan Jungkook yang kadang jarang berkomunikasi karena pekerjaan suaminya menyita waktu, dan berbagai hal lain yang biasa ada dalam rumah tangga.
Eunha kadang jenuh dengan keadaan ini. Ternyata, menikah tak semudah ketika dua orang yang saling mencintai akhirnya bersama dalam sebuah pernikahan. Tak seindah yang ada dalam film. Cinta itu bukan hanya saling mencintai, tapi juga saling mengalah, melengkapi, dan menyatukan dua kepribadian berbeda untuk tujuan yang sama.
Jungkook bilang, rasa bosan itu pasti ada dalam setiap hubungan. Namun dia berharap jika mereka berdua tak akan berpisah hanya karena bosan. Bosan itu bersifat sementara, sementara cinta akan tetap hadir selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Swag Marriage [Jungkook-Eunha] ✔
Fanfiction(CERITA PERTAMA SAYA DI WATTPAD, MASIH AMATIR) Kehidupan sehari-hari Jungkook dan Eunha setelah menikah. Bagi yang suka cerita manis dengan konflik ringan, bisa kali mampir ke sini heuheu? UDAH TAMAT!