10 - Serba Salah

9.9K 1.2K 29
                                    

"Kuki, ayo kita sarapan."

"Nanggung, Bee."

Eunha cemberut. Dari Eunha bangun, terus mandi, bahkan sekarang udah selesai buat sarapan, Jungkook masih tetap anteng di atas tempat tidur dengan posisi tengkurap dengan ekspresi wajah serius karena sedang main game.

"Mata lo kagak juling apa daritadi main game terus?" Eunha kesal sendiri. "Gitu tuh kalau udah sama game, lupa semua. Lupa waktu, lupa makan, lupa istri, untung gak lupa napas."

Jungkook ingin terbahak, namun ia tahan dan berusaha menampilkan wajah seolah tak mendengar Eunha marah-marah.

"Gue berasa jadi istri kedua kalau lo udah sibuk sama game," gumam Eunha lalu berbalik dan menutup pintu kamar cukup kencang.

Jungkook yang melihat istrinya ngambek segera mematikan game dan berlari menghampiri Eunha.

Jungkook melihat Eunha tengah duduk di ruang keluarga dengan tangan terlipat rapi di atas meja dan dagu yang ada di atas tangannya. Televisi menyala dengan volume cukup kencang, menampilkan gosip selebriti yang sedang naik daun dan tenar. Jungkook tahu itu karena sering mendengar murid-murid perempuan di sekolahnya sering membicarakan lelaki yang ada di televisi itu.

Ia menghampiri Eunha dan mengelus rambut sebahunya dengan lembut.

Saat Eunha menatapnya, mata perempuan itu berkaca-kaca namun menatap Jungkook dengan galak. "Ngapain lo ke sini? Masih inget sama gue?"

"Lo nangis?"

"Kagak, ketawa gue." Eunha mengubah posisinya menjadi duduk tegak kemudian kembali bicara, "ha ha ha. Noh liat kan gue abis ketawa?" ucap Eunha dengan ketus.

Jungkook menarik kedua sudut bibir ke atas, menggeleng pelan karena tingkah Eunha yang sedang ngambek sangat lucu.

"Ayo sarapan."

Eunha menepis tangan Jungkook yang hendak menggandengnya. "Minta temenin aja sama stik game lo. Ngapain ajak-ajak gue?"

"Nanti lo cemburu lagi kalau gue ajak istri pertama gue," ledek Jungkook mendapat balasan tinjuan maut dari Eunha.

"Lo nyebelinnnnnn!" Perempuan itu menarik-narik rambut Jungkook, "Nyebelin, nyebelin, nyebelin."

Padahal yang dijambakin sambil digelepak palanya itu Jungkook, tapi ujung-ujungnya Eunha yang nangis.

Perempuan itu menekuk lutut dan nutupin wajahnya pake kedua telapak tangan. Jungkook melihat bahu Eunha bergetar.

Jungkook yang melihat itu langsung menarik Eunha ke pelukannya. Untung aja istrinya gak nolak.

"Maaf, Bee. Janji besok gak akan ngacangin lo lagi."

"Maaf lo kaya nasi dingin gak diangetin, basi," jawab Eunha terbata-bata.

"Kasih aja ke ayam tetangga, ntar juga dimakan."

"Masih aja nyaut lo, ya? Nyebelin." Eunha memukul bahu Jungkook.

"Gue diem deh." Jungkook mengalah dan memilih mengusap-usap punggung Eunha agar tangisnya reda.

"Coba aja lo gue gituin, mau gak lo?"

Jungkook hanya diam, tidak mau menjawab pertanyaan Eunha karena takut kena omel. Mungkin Eunha sedang menerapkan kalimat retoris. Kalimat yang merupakan pertanyaan tapi gak perlu dijawab.

"Kok gak di jawab? Lo budek ya?" Eunha memukul pelan bibir Jungkook. "Buat apa lo diciptain mulut kalau bukan buat ngomong?"

Jungkook menghela napas lelah. Berdebat dengan perempuan memang jauh lebih sulit dibanding saat Jungkook mengalahkan sepuluh musuh sekaligus saat berantem sama anak sekolah sebelah beberapa tahun lalu.

[]

Swag Marriage [Jungkook-Eunha] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang