"Jungkook, makasih ya," ucap Nayeon saat saudaranya itu mengantar dia sampai ke rumah orang tua Nayeon yang tak lain adalah Kakak dari Mamanya Jungkook. Lelaki yang baru saja menurunkan koper dari dalam mobil, mengangguk.
"Mau gue bawain juga ke dalam?"
Nayeon melirik ke arah wanita yang tengah memainkan ponsel sambil mendengarkan lagu pakai headset, yang daritadi tak bicara sepatah kata pun dan terus saja menunduk. "Hm, gak perlu, deh. Aku duluan, ya."
"Eunha, aku duluan," pamit Nayeon pada wanita yang kini menoleh sekilas dan tersenyum tipis padanya.
"Iya." Wanita itu mengangguk, lalu kembali fokus pada benda pipih berbentuk persegi panjang yang daritadi tak pernah lepas dari tangan.
Setelah Nayeon masuk ke dalam rumah, Jungkook mengalihkan pandangannya ke arah Eunha dan berkata, "Pindah ke depan."
Eunha pura-pura tak mendengar karena pakai headset, membuat Jungkook kembali mengulang ucapannya.
Melihat tak ada tanggapan berarti dari sang istri, Jungkook masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya, menarik kedua headset berwarna merah muda yang dipakai Eunha hingga wanita itu kini menatap tepat di manik mata Jungkook.
"Pindah ke depan, sekarang!" ulang Jungkook, nada suaranya lebih dingin dari pertama dan kedua kali dia bicara.
"Gak mau. Siniin ah." Eunha hendak mengambil headsetnya yang ada di tangan Jungkook, namun lelaki itu malah melemparnya ke bangku depan.
"Ambil sendiri." Setelah berkata begitu, Jungkook kembali membuka pintu mobil dan pindah ke depan, bangku kemudi. Eunha yang melihat itu, menghela napas dan mau tak mau ikut pindah ke bangku depan demi mendapatkan headsetnya kembali.
"Jungkook sialan, shit!" gumam Eunha dalam hati, mengambil headset yang beberapa detik lalu didudukinya lalu mencolokkan ke ponsel. Memasang lagi headsetnya ke kedua telinga dan mendengarkan musik dengan volume keras sampai-sampai Jungkook bisa mendengar lagu yang Eunha putar.
Lelaki itu menggeleng melihat kelakuan istrinya yang sepertinya ngambek karena dia terlalu dekat dengan Nayeon. Padahal Jungkook melakukan itu murni karena dia kasihan pada wanita yang sudah dia anggap sebagai Kakak, sama seperti Jungkook menganggap Kak Jessi.
Sesampainya di rumah, Eunha keluar lebih dulu dari mobil Jungkook. Wanita itu melepas sepatunya dan langsung bergegas ke kamar. Wanita itu masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci muka, saat dia keluar dari sana, Jungkook sedang melepas kancing kemeja hingga hanya tersisa kaos tanpa lengan berwarna putih yang membuat otot tangannya terlihat jelas.
"Lo mau makan apa?" tanya Eunha, meski marah namun dia tetap melaksanakan kewajiban sebagai istri untuk mengurusi suaminya.
"Terserah," jawab Jungkook dengan datar.
Eunha yang mendengar itu, menghela napas dan memilih segera pergi ke dapur daripada harus lama-lama berada di dekat Jungkook.
Tepat ketika Eunha selesai menata makanan di atas meja, Jungkook datang dengan tangan yang menggosok-gosok handuk ke rambut basahnya. Lelaki yang mengenakan kaos warna putih polos dan celana pendek selutut itu menarik salah satu kursi dan mendudukinya. Lelaki itu baru saja selesai mandi.
Eunha langsung mengambil piring dan menyendokkan nasi beserta lauk untuk Jungkook. "Segini banyak, gak?" Yang dibalas gelengan Jungkook. Eunha meletakkan piring yang sudah diisi nasi dan lauk ke dekat suaminya, kemudian mengisi segelas air putih dan menaruhnya di samping piring Jungkook.
"Gue mau mandi, lo makan duluan aja." Eunha mengambil handuk yang disampirkan Jungkook di bahunya, kemudian pergi meninggalkan Jungkook sendirian di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Swag Marriage [Jungkook-Eunha] ✔
Fanfiction(CERITA PERTAMA SAYA DI WATTPAD, MASIH AMATIR) Kehidupan sehari-hari Jungkook dan Eunha setelah menikah. Bagi yang suka cerita manis dengan konflik ringan, bisa kali mampir ke sini heuheu? UDAH TAMAT!