"Enak." Gadis berambut sebahu itu daritadi kelihatan semringah menyantap pecel lele bersama suaminya di salah satu tenda makanan yang berjajar di pinggir jalan.
Jungkook yang melihat istrinya makan dengan lahap tentu sangat senang.
"Sayurannya dimakan dong, Bee. Jangan cuma lelenya doang."
"Gak mau."
Jungkook menghela napas, lalu menyendok sayur yang dipisahkan Eunha dan menaruh sayur itu di piringnya.
Eunha gak suka sayur, dia selalu taruh sayur di pinggir piringnya biar diambil dan dimakan Jungkook.
"Lele lo belum dimakan?" tanya perempuan itu sambil menjilat bibirnya.
Jungkook memang belum makan karena sibuk memperhatikan Eunha yang jika bertemu dengan bangsa ikan sudah seperti kucing ganas. Gak ada kenyangnya.
Jungkook menyendokkan lele miliknya dan ia taruh di piring Eunha yang hanya tersisa duri. "Makan aja."
"Berdua, ya?" tawar Eunha. "Kasihan masa lo cuma makan sayuran doang."
"Gue udah kenyang."
Eunha tak menggubris ucapan Jungkook. Ia mengambil daging lele lalu dicampurkan ke nasi.
"Buka mulut lo."
Eunha menyuapi Jungkook dulu, baru ia kembali melanjutkan makan.
"Jam berapa sekarang?"
Jungkook melirik jam tangan yang melingkar di tangan kiri. "Sembilan, Bee." Lelaki itu kembali melebarkan mulut saat Eunha menyuapinya. "Oh iya, soal tadi pagi ...."
Aktivitas Eunha terhenti saat Jungkook membahas masalah itu.
"Gue bolehin lo kerja."
Senyum di wajah gadis itu perlahan mengembang. "Serius?"
Jungkook mengangguk. "Dengan syarat lo bisa bagi waktu dan gak boleh bawa pekerjaan ke rumah."
Rambut sebahunya bergoyang pelan ketika Eunha mengangguk, menyetujui ucapan suaminya. "Makasih Kuki sayang." Perempuan itu menggunakan tangan kirinya untuk mencubit gemas pipi Jungkook.
"Memangnya mau kerja di mana?"
"Temen SMA gue nawarin di kantor bekas dia kerja. Dia resign dari sana karena ikut suami pindah ke luar kota. Ya ... gue mau coba di sana."
Mereka kembali mengobrol dengan Eunha yang sibuk makan sekaligus menyuapi Jungkook.
Pukul sepuluh malam, keduanya ada dalam perjalanan menuju bioskop. Sempat ada perdebatan kecil di jalan. Eunha tidak suka horor, dan Jungkook tidak suka romance.
Ujung-ujungnya, Jungkook yang mengalah dan membiarkan istrinya senang. Paling saat mereka masuk ke dalam bioskop, Jungkook memilih tidur saja.
Eunha menunggu Jungkook yang sedang membeli tiket. Niatnya kan Jungkook mau modus gitu soalnya Eunha kalau udah nonton horor suka ngusel-ngusel ke deket Jungkook. Tapi sayang, niat modusnya itu gak dijabah Tuhan.
Jungkook menghela napas, melirik sekilas ke arah Eunha yang tengah menperhatikan sekeliling bioskop yang masih ramai meski sudah malam.
Ketika mereka masih di mobil, Eunha bercerita jika film yang akan mereka tonton nanti adalah film yang ditunggu-tunggu, juga bikin baper.
Penilaian terhadap suatu yang baper menurut perempuan itu kaya gimana, sih? Benci jadi cinta? Cowok sok cuek ternyata cinta banget sama ceweknya?
Jungkook mengacak-acak rambutnya. Perempuan kadang suka aneh dan rumit. Contohnya Eunha. Untung aja Jungkook cinta sama dia.
"Bee, sini deh."
Eunha yang tadinya sibuk memperhatikan poster-poster film yang nempel di dinding, menghampiri Jungkook yang membawa dua buah tiket dan popcorn.
"Masuk jam berapa?" Eunha mengambil tiket dari tangan suaminya dan melihat jadwal tayang. "Dua puluh menit lagi."
Perempuan itu mengeluarkan ponsel dari dalam tas kemudian memoto dua tiket itu untuk dimasukkan ke instastory dengan caption malming bareng suami🙊🙉🙈 dan men-tag instagram milik Jungkook.
"Kuki."
"Apa?"
"Gue mau pipis sebentar, tunggu ya."
Jungkook memperhatikan tubuh Eunha yang makin lama makin jauh dan akhirnya menghilang karena berbelok ke arah kanan menuju toilet.
"Kuki, jangan tidur." Eunha menekan-nekan pipi Jungkook dengan jari telunjuk ketika lelaki itu memejamkan mata.
Dia tahu suaminya gak suka film cinta-cintaan, dan Eunha lagi bujuk Jungkook supaya gak bete selama satu setengah jam.
"Gak tidur, Bee. Cuma merem."
"Sama aja, nanti ujung-ujungnya ngorok." Eunha menarik kedua kelopak mata Jungkook agar lelaki itu tetap terjaga.
"Iya gue gak tidur tapi awas dulu tangan lo."
"Janji jangan tidur," ucap Eunha, menjauhkan tangannya dan menyenderkan kepala ke bahu suami. Tangan Jungkook berpindah ke belakang Eunha dan memainkan rambut sebahu milik istrinya. Sesekali ia mengusap-usap kepala Eunha kemudian mendaratkan kecupan kecil di kening perempuan itu.
"Ada-daw!" Eunha meringis saat Jungkook mencubit pipinya. "Sakit, uh." Eunha memukul-mukul lengan Jungkook.
"Lagi muka lo serius amat, biasa aja kali."
Dari tadi, Kuki sudah seperti orang aneh. Bukannya melihat ke arah layar malah sibuk mengamati ekspresi wajah milik istrinya.
"Lepas!" Eunha memukul paha Jungkook karena kembali menganggunya dengan cara menjepit hidung Eunha hingga ia tak bisa bernapas.
Jungkook menarik hidung perempuan itu hingga kini wajah mereka saling mendekat.
Mata bulat Eunha tak berkedip saat berpapasan dengan mata Jungkook. Lelaki itu melepaskan jepitannya di hidung Eunha, menaikkan dagu istrinya kemudian menempelkan bibirnya di bibir Eunha.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Swag Marriage [Jungkook-Eunha] ✔
Fiksi Penggemar(CERITA PERTAMA SAYA DI WATTPAD, MASIH AMATIR) Kehidupan sehari-hari Jungkook dan Eunha setelah menikah. Bagi yang suka cerita manis dengan konflik ringan, bisa kali mampir ke sini heuheu? UDAH TAMAT!