"Kuki tolong sletingin dress gue dong."
"Madep belakang coba."
Eunha memutar tubuhnya hingga sekarang memunggungi suaminya.
"Udah."
"Makasih, Kuki." Eunha yang hendak berjalan menuju meja rias, menghentikan langkah saat Jungkook memanggilnya.
"Ada apa?"
"Tarik sleting gue juga dong, Bee."
Alis Eunha bertaut. "Sleting apaan? Emang lo pake dress?"
Kuki nyengir lebar. "Sleting celana gue maksudnya," jawab Jungkook tanpa dosa sambil menunjuk bagian bawahnya.
"Mesum!" Eunha langsung berbalik dan menunduk untuk menyembunyikan pipi yang terasa panas. Eunha yakin pasti pipinya merah.
Pasangan koplak itu lagi bersiap-siap soalnya mau pergi ke gedung pernikahan Sewon.
Sekarang Eunha sibuk dengan peralatan make-up dan Jungkook menyanyikan potongan-potongan lagu secara random sambil memakai jas juga dasi.
"Kuki."
"Apa?"
"Gue bingung nih pake heels yang mana." Eunha menatap lemari kaca berisi kumpulan heels miliknya yang rajin ia beli tiap dua minggu sekali.
"Pake ini aja, Bee. Pasti keren." Jungkook menunjuk salah satu sepatu dengan model seperti sepatu boots.
"Saran lo gak bagus," dumel Eunha kemudian membuka lemari kacanya dan memilih salah satu heels warna hitam dan memakainya.
"E-eh mau apa lo?" Eunha melotot ketika Jungkook main nyosor aja udah kaya soang. Perempuan itu meletakkan jari telunjuk juga tengahnya di bibir Jungkook agar ia berhenti memajukan wajahnya.
"Cium," jawab Jungkook polos. "Abis merah banget sih jadi khilaf."
Eunha memutar bola matanya. "Nanti aja kalau udah pulang. Jangan berantakin lipstik gue sekarang."
"Oke," kata Jungkook dengan semangat. "Lo udah siap belum?"
"Bentar." Eunha kembali berjalan menuju meja rias dan memperhatikan pantulan wajahnya dari cermin. Eunha melihat pantulan Jungkook yang ada di belakangnya mengacungkan kedua ibu jari sambil tersenyum.
Eunha mengambil tas yang ada di atas meja lalu berkata, "Ayo, Kuki. Nanti keburu malem."
Memakan waktu sekitar dua puluh menit, akhirnya mereka sampai juga di gedung tempat di mana Sewon melakukan resepsi pernikahan.
Eunha melepas seatbelt nya dan bersiap turun dari mobil namun Jungkook menahan tangan gadis itu.
"Kenapa?"
Jungkook mengeluarkan sesuatu dari dalam saku jasnya.
Itu kan?
Lelaki itu membuka kotak merah berisi kalung yang beberapa hari lalu Eunha liat di lemari Jungkook.
"Selamat hari jadi yang ke enam bulan, Bee."
Eunha menatap Jungkook juga kalung itu bergantian. "Jadi kalung ini buat gue?"
"Lah?" Jungkook bingung. "Lo udah liat ini kalung?"
Eunha mengangguk polos. "Waktu mau ambil kaos kaki lo beberapa hari lalu." Perempuan itu menyelipkan rambut ke belakang telinga. "Gue pikir buat Sewon."
"Pantesan lo gak terkejut, surprise gue gagal masa." Jungkook kelihatan sedih. "Kayanya gue emang gak bisa jadi romantis, ya?"
"Pakaiin dong, kalungnya." Eunha berbalik dan membiarkan Jungkook mengaitkan kalung itu.
Eunha memegang bandul kalung sambil terus tersenyum.
"Semoga suka ya, Bee."
Mendengar Jungkook bicara begitu, Eunha kembali menatap suaminya yang menunggu jawaban sang istri dengan harap-harap cemas.
"Suka bangettt." Eunha mengelus pipi Jungkook. "Makasih ya, sayang. Buat kalungnya juga buat setengah tahun yang udah kita lalui sama-sama."
Eunha memeluk Jungkook kemudian mengecup pipi suaminya.
Kedua orang itu keluar dari mobil dan berjalan beriringan dengan Jungkook yang merangkul pinggang Eunha dengan posesif.
Sementara Eunha membawa kado yang sudah disiapkan Jungkook dan menyerahkannya pada seseorang yang bertugas menjaga buku tamu.
Tadi Eunha nanya Jungkook kasih kado apa, namun lelaki itu bilang kalau ia akan memberi tahunya saat mereka pulang.
Selesai mengisi buku tamu, keduanya berjalan menuju pelaminan. Di sana ada Sewon dan suaminya yang masih sibuk menyalami para tamu dan meladeni jika mereka ingin berfoto dengan pengantin.
"Hai, akhirnya kalian datang juga." Wajah lelah Sewon berubah cerah melihat Jungkook dan Eunha mengucapkan selamat atas pernikahannya.
Jungkook melepas rangkulannya pada Eunha ketika istrinya mendekat ke arah Sewon dan saling cipika-cipiki.
Sewon menahan senyum saat menatap Jungkook. Membuat lelaki itu mengerutkan alis. "Kenapa?"
Eunha yang mengikuti arah pandang Sewon, terkejut mendapati bekas bibirnya menempel di pipi Jungkook.
Pantesan aja dari pas mereka isi buku tamu orang-orang pada ngeliatin.
Eunha tersenyum malu dan menghapus bekas bibirnya di pipi Jungkook dengan tangan.
Jungkook dan Eunha juga mengucapkan selamat pada suami Sewon yang kelihatan gagah dengan balutan tuxedo hitamnya. Eunha jadi ingat saat di mana ia duduk di pelaminan juga bersama Jungkook.
Setelah mengabadikan moment dengan beberapa kali jepretan, Jungkook dan Eunha pamit karena bergantian dengan tamu yang lain.
"Lo mau apa?"
"Mau minum, haus." Eunha menunjuk meja dengan puluhan gelas di atasnya yang diisi oleh sirup berwarna merah.
"Tunggu di sini, biar gue yang ambil."
Eunha menatap punggung tegap Jungkook yang perlahan menjauh darinya.
"Una?"
Pandangan perempuan itu teralihkan ketika ada seseorang yang memanggilnya Una. Seingat Eunha, hanya ada satu orang yang panggil dia dengan sebutan itu.
"Kamu?"
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Swag Marriage [Jungkook-Eunha] ✔
Fanfiction(CERITA PERTAMA SAYA DI WATTPAD, MASIH AMATIR) Kehidupan sehari-hari Jungkook dan Eunha setelah menikah. Bagi yang suka cerita manis dengan konflik ringan, bisa kali mampir ke sini heuheu? UDAH TAMAT!