"Jadi gimana, hari Senin besok bisa ikut gue ke luar kota?" tanya Mingyu saat mereka sedang makan di kantin. Yeri yang tak tahu-menahu urusan mereka, memilih jadi pendengar saja.
Eunha yang sedang mengunyah makanannya, langsung diam dan menatap Mingyu dengan datar. Gak lama kemudian, Eunha kembali menunjukkan wajah cerianya dengan anggukan semangat. "Bisa, dong."
"Udah izin sama suami lo?"
"Udah, kata dia gak apa-apa."
Sejak baikan dua hari lalu, Eunha maupun Jungkook sama-sama lebih terbuka dan berusaha memahami satu sama lain. Awalnya Jungkook sempat tidak mau mengizinkan Eunha pergi bersama laki-laki lain tanpa ada dia di sampingnya, karena Eunha terus meyakinkan Jungkook dan berkata kalau semua akan baik-baik saja seandainya Jungkook memberikan kepercayaan pada Eunha, akhirnya lelaki itu menyetujui keputusan sang istri.
Eunha menghabiskan makanannya lebih cepat dari biasa, membuat Mingyu mengernyitkan kening. "Santai aja kali, Na. Masuk jam satu ini."
"Gue ada urusan, Ming, jadi harus buru-buru."
"Perlu gue antar?" tawar Mingyu.
"Gak perlu. Bisa sendiri, kok." Eunha menyedot es teh manis hingga tandas, kemudian mengambil tisu yang disediakan di sana untuk mengelap mulutnya.
Di bawah sana, Eunha menyenggol pelan kaki Yeri kemudian mengedipkan sebelah mata. Memberi kode pada temannya jika Yeri tidak boleh menyia-nyiakan waktu berdua dengan lelaki berkulit eksotis di sampingnya itu.
Yeri yang paham kode Eunha, tersenyum tipis dan ikut mengedipkan sebelah matanya.
"Hm, Mingyu, Yeri, gue duluan ya. Kalian berdua lanjut makan aja. Dadah."
Sambil jalan ke kantornya lagi, Eunha nge-LINE Jungkook buat ngajakin video call-an. Katanya kangen. Jungkook yang masih istirahat di ruang guru, mengiyakan ucapan Eunha dan langsung menghubungi istrinya.
"Yah, komok." Eunha cekikikan pas wajah Jungkook terpampang di layar. Untung yang denger cuma Jungkook doang soalnya dia pakai headset di ruang guru.
"Apaan lo?" tanya Jungkook sambil melotot.
"Bentar deh." Eunha mengeluarkan headset dari tas, kemudian menyambungkan headset ke ponsel agar lebih jelas mendengar suara suaminya.
Jungkook bisa lihat istrinya kelihatan repot banget sampai bunyi kresek-kresek. Dia juga lihat rambut sebahu sama poni Eunha terbang-terbangan terkena angin.
"Abis dari mana, Bu? Rempong amat kayanya," ledek Jungkook pas Eunha udah natap layar ponsel lagi. Eunha ngerapiin poni bentar, kemudian kembali bersuara.
"Abis makan, Bosku. Lo udah makan belum?"
"Udah. Oh iya, Bee udah cek grup WA belum?"
"Belum. Ada apaan emang?" Eunha belum sempet cek aplikasi lain selain LINE. Itu juga cuma buat lihat Jungkook udah ngehubungin dia atau belum.
"Lo tahu Rapmon kan? Kakaknya Umji?"
Eunha ngangguk denger ucapan Jungkook. Wanita itu menengok ke sebelah kanan saat ada yang menyapanya, dia membalas dengan senyuman kecil. Abis itu, dia kembali natap layar, "Kenapa emang, Bee?"
Ya, akhir-akhir ini Eunha juga suka manggil Jungkook dengan sebutan Bee.
"Dia kan udah ngelangsungin akad nikah tiga bulan lalu, tapi baru ngadain resepsi sekarang. Nah, resepsinya itu diadain di Bali, Bee. Kita semua di undang sama Kakaknya Umji buat dateng ke Bali."
"Apa?" Eunha nutup mulut untuk menyembunyikan senyumannya. Dia seneng banget pas tahu mau ke Bali. "Kapan, Bee?"
"Abis bulan. Kan tanggal merah tuh hari Kamis sama Jumat, jadi kita di sana sekitar tiga harian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Swag Marriage [Jungkook-Eunha] ✔
Fiksi Penggemar(CERITA PERTAMA SAYA DI WATTPAD, MASIH AMATIR) Kehidupan sehari-hari Jungkook dan Eunha setelah menikah. Bagi yang suka cerita manis dengan konflik ringan, bisa kali mampir ke sini heuheu? UDAH TAMAT!