BAB 10
Tentang Aldi
Netra baru saja selesai mandi. Sekarang badan dan pikiran Netra segar kembali. Padahal dia tidak kemana-mana, hanya nongkrong di kafe bersama Merlin dan Indah namun badannya capek sekali dan bau keringat.
Netra mengambil ponselnya di meja belajar lalu turun ke bawah. Dia duduk di sofa depan televisi. Baru beberapa menit dia tenggelam dengan acara di televisi, ponselnya berbunyi. Ada pesan yang masuk. Netra membukanya.
Ternyata dari Ayu.
Ayu : Net, coba tebak!
Firasat Netra tidak enak. Dia akhirnya membalas pesan Ayu dengan malas-malasan. Perhatiannya dari layar televisi beralih ke layar ponselnya. Dia berniat untuk menjahili Ayu.
Netra : Ay, coba jawab.
Ayu : Ih, seriusan. Coba tebak tadi aku ketemu siapa?
Netra : Ketemu Yang Maha Kuasa?
Ayu : Naudzubillah, Netra! Gitu amat, ih.
Netra tertawa terbahak-bahak. Dia membayangkan bagaimana wajah Ayu sekarang. Pasti bibirnya maju beberapa centi karena cemberut.
Netra : Ya apa? Ketemu siapa? Mana gue tahu, kan bukan gue yang ketemu.
Ayu : Aku kasih clue deh. Clue-nya dia itu pangeran
Netra : Pangeran Diponegoro?
Ayu : Ngaco. Dia udah wafat, Net. Gimana aku bisa ketemu?
Netra : Ya kali aja kamu nemu fotonya di rak buku bagian sejarah, Ay.
Ayu : Bukaaan. Coba tebak lagi. Pangeran di sekolah kita.
Firasat buruk Netra terbukti.
Netra : Pangeran Kodok?
Ayu : NETRA! BARUSAN KETEMU ALDI DI GRAMEDIA
Ayu : TP SAYANGNYA PAS DIA BARU DATENG, AKU UDAH JALAN KELUAR
Ayu : Gitu aja kok nggak bisa nebak sih, Net.
Ayu : Payah kamu.
Netra yang membacanya, mengernyitkan dahi. Siapa suruh meminta Netra untuk menebak-nebak sementara dia sudah punya firasat buruk tentang ini. Lagipula apa-apaan ini Ayu, mengiriminya pesan tidak penting dengan huruf kapital semua. Dia pikir mata Netra itu rabun apa?
Netra pun menulis pesan balasan.
Netra : WOY, KAGA PENTING!
Netra : Syukurlah, Nak. Lo segera pulang. Gue nggak mau liat lo berbuat hal senonoh di sana.
Netra terkikik sendiri ketika membaca pesan yang dikirimnya kepada Ayu.
Ayu : Shit kamu, Net.
Setelah mengirimkan pesan itu, Netra berpikir ulang lagi, dia menyadari satu hal. Netra mengulang infomasi yang diberikan oleh Ayu. Aldi ke Gramedia?
Netra menjentikkan jarinya. Wah, informasi yang cukup penting ternyata.
"Mama!" Netra berlari keluar rumah untuk menghampiri mamanya yang sedang menyirami tanaman.
"Apa, Net?" Mamanya berbalik menatap Netra.
"Bang Satrio udah pulang belum?" tanyanya sambil melongok ke garasi.
"Belum."
Baru saja Mama Netra selesai bicara, terdengar suara deru motor memasuki halaman rumah. Netra menyambutnya dengan riang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Netra
Teen Fiction"Denger kata-kata gue ini ya, sebagai temen, demi meredam kegilaan kalian, gue janji gue bakal cari kelemahan Aldi!" ucap Netra mantap. ---- "Bagi duit, Bang." "Eh, duit buat apaan?" Satrio memekik. "Buat beli kacamata sama topi. Cepek aja, deh." "B...