Cahaya matahari yang masih samar menelusup dari balik tirai, sinarnya mengenai punggung terbuka dari salah seorang laki-laki yang sedang tidur diatas ranjang king sizenyanya , punggungnya bergerak merasakan panas yang mulai menjalar , matanya beberapa kali mengerjap menyesuaikan dengan keadaan sekitar , tenggorokannya kering membuat Ia ingin bergerak menuju nakas disampingnya untuk mengambil segelas air namun pergerakan kecil disampingnya membuat Ia tersadar bahwa dirinya tidak sendirian diatas kasur ini , dibalik selimut ini.
"hhng" , dia melihat ke bawah tempat dimana wajah orang yang paling dicintainya sedang mencoba membuka matanya.
"selamat pagi hyung" kecupan di bahunya membuat dadanya berdesir , Ia menyentuh dagu orang disampingnya dan membawa bibirnya untuk mencium ujung hidung mancung kekasihnya.
"selamat pagi Ten.."
"mimpi indah?heum"
"best sleep ever..."
'chu' , Taeyong merasakan belaian lembut dari dada, bahu terus naik ke tulang selangkanya , leher , rahang hingga berakhir dipipinya , tangan mungil itu berhenti sebentar sebelum mengelus pipinya , Taeyong bahkan lupa akan tenggorokannya yang kering karena Ia seperti mendapat pengganti yang jauh lebih baik dari hanya sekedar air. Taeyong terlena membiarkan tangan kecil nan lembut itu berdiam disana merasakan kehangatan yang menelusup dihatinya , sudah dua tahun terhitung sejak Ia mulai menjalin kasih dengan Ten , tetapi rasa hangat dan kupu-kupu yang berterbangan dalam perutnya tidak pernah absen untuk menghampirinya. Taeyong bahkan sempat berfikir apakah Ten pernah merasakan hal yang sama sepertinya , atau Taeyong yang terlalu berlebihan mencintai Ten?
Belaian dipipinya berhenti membuat Taeyong membuka matanya.
"aku benci melihat ini , semakin tajam sejak hari terakhir aku melihatmu", Ten mengetuk rahang Taeyong membuat hyungnya itu menggembungkan pipinya.
"hey, itu tidak membantu sama sekali"
"kau tetap saja kurus sayang"
Taeyong merasakan punggungnya semakin hangat karena matahari yang semakin naik, dan posisinya yang menutupi Ten dari sinar matahari.
"tetaplah disampingku,menyiapkan segalanya untukku dan akan aku pastikan kau tidak akan melihat rahang yang bertambah tajam ini"
Tangan Ten turun dari pipi Taeyong menuju ke dada bidang Taeyong dan membuat pola lingkaran tak beraturan disana , "kau tau aku tak bisa"
"maafkan aku" , Ia mengecup puncak kepala Ten , menghirup aroma yang selalu dirindunya , Ia merasakan Ten bergerak mendekat dan meletakkan kepalanya dilekuk leher Taeyong , bagaimana Ten bisa memiliki aroma stroberi yang manis bahkan Ia tidak memiliki sabun atau shampo dengan aroma itu dikamar mandinya.
"maafkan aku Ten"
Ia merasakan kecupan dilehernya , Ia hampir melenguh karenanya, sekecil apapun hal yang dilakukan Ten akan berdampak besar padanya , Ten memang dikenal sebagai member yang sangat menyukai skinship , Taeyong sama sekali tidak keberatan dengan hal itu bahkan kebiasaan itu tertular kepadanya untuk melakukan skinship dengan member lain, namun terkadang kebiasaannya disalah artikan oleh beberapa fansnya yang terkadang membuat keadaan menjadi canggung antara dia dan member lain , selain Ten tentunya.
"itu bukan kesalahan satupun diantara kita hyung , kau tahu itu"
Taeyong menghirup aroma rambut Ten sekali lagi sebelum menjauhkan wajahnya dan menatap Ten tepat di manik matanya.
"apapun yang terjadi tetaplah disampingku, berjanjilah itu"
"aku tidak akan pergi kemanapun hyung, aku akan selalu ada disini" , Ten menunjuk tempat dimana pusat kehidupan Taeyong berdetak , "aku akan selalu disini , aku tak akan melepaskanmu sampai kau sendiri yang melepaskanku"