this gonna be long ass ride:)
"Salah satu memberku terluka saat sedang latihan, aku harus segera kembali"
Ten tak sempat mengatakan apapun kepada Taeyong karena pemuda itu langsung bangun dari tempat duduknya. Saat Ten ragu untuk mengatakan sesuatu Taeyong berbalik dan membisikkan sesuatu ditelinganya.
"Terimakasih mau menemuiku manis", ia menyapukan bibirnya yang tertutupi masker hitam ke telinga kiri Ten membuat Ten bergedik dan menggelengkan kepalanya.
"Aku pasti sudah gila"
###
"Apa yang terjadi Jaehyun? Kenapa Yuta bisa sampai ada disini?"
Taeyong melihat ke sekeliling ruangan putih itu menatap ke arah pintu sebentar sebelum menatap Jaehyun. mereka berada di klinik yang ada di dalam gedung latihan mereka. Yuta terlihat sedang tertidur bagian pergelangan kaki kirinya terlihat diperban membuat Taeyong khawatir, terlihat dari raut wajahnya. Jaehyun menjelaskan bagaimana Yuta bisa menjadi seperti ini membuat Taeyong menatapnya dengan cemas.
"Hansol, dimana Hansol hyung?" Taeyong melihat ke sekeliling ruangan sekali lagi.
"Dia sedang bersama dengan manager hyung sekarang, mereka langsung membicarakan bagaimana kegiatan kita selanjutnya, karena show itu tak mungkin bisa diundur sedangkan Yuta hyung sedang sakit, maka dari itu aku langsung menghubungimu hyung"
"Baiklah, biarkan Yuta istirahat, kau ikut bersamaku Jaehyun"
"Baik hyung"
Mereka keluar dari ruangan itu, dengan Jaehyun yang mengekor di belakangnya.
"Ten?" Taeyong kaget melihat Ten berada dilobby, berdiri dibalik pilar seperti sedang mencari sesuatu "Apa yang sedang kau lakukan disini?"
"Hm, aku..aku"
"Kau ingin bertemu ayah?" Ten terlihat berfikir sebelum menjawab pertanyaan Taeyong.
"Ah iya, aku ingin bertemu dengannya. Hanya saja aku tidak familiar dengan tempat ini, aku baru saja ingin kembali"
"Aku ingin sekali mengantarmu, tapi ada yang harus aku urus sekarang" Taeyong menoleh ke arah Jaehyun yang kali ini sedang mengetik sesuatu di ponselnya. "Ah kau bisa menungguku di ruangan itu" Taeyong menunjuk ruangan dimana ia keluar sebelumnya.
"Tak perlu aku bisa sendiri Taeyong"
"Ten, kumohon. Saat ini aku harus menemui ayah juga, jadi bisakah kau menungguku?" Raut wajah Taeyong yang cemas bercampur dengan sedikit permohonan membuat Ten menganggukan kepalanya tanpa sadar. Taeyong mengusap kepalanya sekilas, "aku akan kembali, kemudian kita akan bertemu ayah bersama, Ah ya aku hampir lupa, disana ada Yuta yang sedang istirahat, bisakah kau menghubungiku jika ia telah bangun" Ten menganggukan kepalanya sekali lagi.
Saat Taeyong menghilang dari pandangannya Ten melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam ruangan tersebut.
Ruangan khas serba putih yang bersih dan nyaman, terdapat beberapa ranjang dan kotak-kotak P3K. disudut ruangan ia melihat sosok pemuda yang tertidur dengan perban dipergelangan kakinya. Wajahnya sedikit pucat. Ten ragu untuk melangkahkan kakinya mendekati ranjang tersebut, ia akhirnya duduk di sofa panjang dan tak ingin mengganggu istirahat Yuta meskipun ada layar TV seukuran 46 inch dihadapnnya, ia memutuskan hanya akan memainkan ponselnya sambil menunggu Taeyong.
Beberapa menit kemudian terdengar suara dentingan gelas beradu dengan meja, membuat Ten menggeliat diatas sofanya. Sial. Ia bahkan tak tahu kenapa bisa tertidur. Suara itu kembali terdengar membuat Ten menoleh dan mendapati pemuda diatas ranjang itu sedang berusaha mengambil gelas yang ada di meja samping ranjang. Dengan otomatis Ten langsung bangun dari posisi duduknya dan membantu Yuta untuk mengambil minum.
