18. Bitter

1.8K 208 39
                                    


Sudah satu jam Ten hanya berguling diranjang empuknya, terus gagal saat mencoba untuk masuk kedalam alam mimpi. tubuhnya terbungkus selimut putih tebal seperti kepompong.

kruyuk

"ah, aku tahu kenapa aku tidak bisa tidur sekarang"

kruyuk

"aku lapaaar"

Dia menoleh ke sebelah kirinya dimana Mark telah tertidur pulas, ia mendengus kesal kenapa ia harus merasakan lapar ditengah malam begini, terlebih lagi dia dalam program diet, dan tadi menolak mentah-mentah saat member menawarkannya makan malam.

"aah, aku kan malu jika harus memasak makanan jam segini, lagipula aku bisa memasak apa selain ramyeon"

Tubuhnya berguling lagi mengamati jam diatas meja kecilnya yang menunjukan pukul 01.20 am.

kruyuk

"Yaak", Ten memukul perutnya sekilas sambil berbisik, 'kau kenapa bunyi jam segini hah?'

kruyuk

"ah masa bodoh, aku akan mulai diet besok. iya besok"

Ia keluar dari dalam selimutnya dan berjalan dengan kaki telanjangnya ke arah pintu, membukanya perlahan sebelum menutupnya lagi. bukan ke dapur arah kakinya melangkah justru ke kamar yang ada tepat didepan kamarnya, mencoba memutar kenop pintunya untuk melihat apakah kamar tersebut dikunci atau tidak, ternyata tidak, kakinya melewati ranjang pertama terlihat Taeil hyung yang seluruh tubuhnya berada didalam selimut dalam posisi telentang membuat Ten hampir memekik karena kaget saat tiba-tiba ada tangan yang menyembul keluar. kemudian dia berjalan pelan menuju ranjang disebelahnya tempat dimana sang leadernya itu tidur, berbeda dengan Taeil yang menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, Taeyong hanya meletakkan selimut sampai sebatas perutnya dan tidurnya menyamping membelakangi Taeil, sehingga Ten juga tidak bisa melihat wajahnya. terlihat nafasnya yang teratur tanda ia sudah terlelap. ia masuk kedalam selimut yang digunakan Taeyong terus keatas hingga lengan Taeyong menjadi bantalnya dan lengan satunya memeluknya.

Ten apa yang kau lakukan???

Dia menghitung sampai sepuluh apakah ia harus membangunkan Taeyong atau tidak, karena sang leader terlihat sangat lelah dan damai saat tertidur Ten jadi tidak tega untuk membangunkannya untuk membuatkan makanan. pada hitungan ke lima belas, ya akhirnya dia menghitung lebih lama karena masih betah melihat wajah polos Taeyong saat tertidur, pada hitungan ke lima belas dalam hatinya ia mengendurkan lengan Taeyong yang berada dipinggangnya, perlahan tubuhnya beringsut kebawah untuk turun dari ranjang, saat kakinya menyentuh lantai yang dingin itulah ia kaget karena tangannya ditarik membuat tubuhnya terjatuh diranjang lagi. ia hampir berteriak jika tidak melihat mata Taeyong yang justru masih terlelap.

"hyung"

"hm"

"kau bangun?"

Tangan Taeyong kembali melingkar diperutnya membuat perut Ten seperti terlilit.

"kau mimpi buruk lagi hm?"

Kini Taeyong membuka matanya perlahan, sedikit merah karena terpaksa harus terbangun namun senyum tersungging dari bibirnya saat menatap wajah bingung Ten.

Ten menggelengkan kepalanya perlahan sambil mencoba melepaskan tangan panjang Taeyong yang mencoba menariknya mendekat.

"Tidak"

"lalu?"

"aku.. hm"

kruyuk

Tidak ada yang berbicara saat itu, Ten mengutuk suara perutnya yang seperti tak bisa diajak berkompromi kenapa harus bunyi disaat seperti ini.

Perfect MatchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang