-The Hanahaki Disease is an illness born from one-sided love, where the patient throws up and coughs of flower petals when they suffer from one-sided love. The infection can be removed through surgery, but the feelings disappear along with the petals-
Ten
Ten memutar keran di hadapannya dengan nafas yang terengah , wajah pucat dan keringat dingin mulai yang menjalar di seluruh tubuhnya.
Ia memutar keran sekali lagi dan mengambil tisu yang tergantung 1, 3, 6 ah ada 6 kelopak seruni bercampur dengan cairan berwarna merah miliknya.
Mata berairnya menatap cermin, mengasihani dirinya yang terjebak dalam perasaan rumit kepada sahabatnya sendiri. Satu tahun dan Ten seperti sudah terbiasa dengan rasa sakitnya namun ada yang berubah, Ia sadar bahwa kelopak seruni itu mulai berubah, seingatnya minggu lalu Ia masih melihat seruni itu berwarna perak sebuah lambang cinta murni kepada sahabatnya sendiri, Ten tersenyum miris mengingatnya. Ia melihat kelopak tersebut yang perlahan mulai berputar dan hilang ikut masuk ke dalam aliran air, kali ini warna kelopak itu mulai berubah menjadi sedikit kecoklatan. Sedikit layu. Ten tersenyum miris melihatnya kembali menatap pantulan tubuh menyedihkannya sebelum segalanya berubah menjadi hitam.
Taeyong
Sangat sedih melihat sahabatnya itu terbaring lemah diranjang rumah sakit seperti ini. Ten terlihat pucat dan Taeyong baru sadar bahwa tubuh Ten terlihat lebih kurus dan lebih ringan saat Ia menggendongnya dari kamar mandinya pagi ini.
"Apa yang terjadi padanya dok?"
"Apakah anda sanak keluarga?"
"Teman, saya teman Ten. Keluarganya berada di Thailand dia seorang diri disini jadi dokter bisa memberitahuku saja"
"Maaf tuan hal ini hanya bisa saya diskusikan dengan keluarga atau tuan Ten sendiri. Hm sebaiknya kau selalu berada didekatnya"
Taeyong terlihat mengerutkan dahinya saat dokter itu keluar dari ruangan tempat Ten terbaring.
'Aku akan terus berada didekatmu Ten'
Ten
'Selalu berada didekatku dengan Ahreum maksudnya?'
Ten melihat Taeyong yang sedang membuat makan siang dengan kekasihnya Han Ahreum di dapur apartemennya. Karena Taeyong tak ingin Ten lelah jadi ia mengusulkan Ten untuk menunggunya di ruang tamu.
Tidakkah ia tahu sejak sepuluh menit lalu Ten membanting pintu kamar mandinya dan memuntahkan sekitar 5 kelopak seruni. Ten mencuci wajahnya agar tak terlihat terlalu pucat.
Coklat. Semua kelopak itu berwarna coklat.
Ten sekarat.
***
"Kau harus melakukan operasi Ten"
"Kau tahu aku tak akan melakukannya dokter, berikan aku obat pereda sakit itu saja, oh ya tolong tambahkan dosisnya karena aku rasa kelopak itu mulai resisten dengan dosis sebelumnya"
"Ten.."
"Dok, aku mohon"
"Kau membunuh perasaanmu atau membunuh dirimu itu tak ada bedanya Ten. Kau akan semakin lemah, lihat hasil rontgenmu menunjukkan segalanya, paru-parumu tak akan kuat menahannya. kau tak sekuat itu"
"Tidakkah itu bagus dok, lihat banyak kelopak bunga yang ada di dalam tubuhku tidakkah itu indah? Mereka sudah seperti sahabatku dok, setidaknya aku masih memiliki mereka jika aku tidak memiliki lelaki itu"