Rain pt. 2 - Bonus

1.4K 142 9
                                    

Seorang pemuda membawa nampan coklat berisi dua cup minuman dingin dan sepiring kentang goreng ke meja disudut ruangan. Tangannya mengetuk permukaan meja dua kali membuat pemuda lain yang sedang meletakkan kepala diatasnya terlonjak kaget.

"apa yang aku bilang tentang berhenti begadang Ten-ah."

Pemuda yang disebut namanya menguap sebentar lalu bergerak ke kursi disebelahnya untuk memberikan ruang bagi orang tersebut untuk duduk.

"festival kampus sebentar lagi, aku mengikuti beberapa cabang olahraga dan sekaligus menjadi panitia."

"dan apa yang aku bilang untuk tidak terlalu memaksakan diri. Menjadi aktif itu perlu tapi kau harus tau dimana harus berhenti."

"tapi kau ketua pelaksananya!"

"lalu?"

"ah sudahlah" Ten kembali menempelkan wajahnya diatas permukaan meja, kenapa orang disampingnya ini sangat tidak peka. Memang benar Ia ikut dalam beberapa cabang olahraga tapi untuk menjadi panitia itu murni karena Taeyong, dengan intensitas rapat yang cukup sering Ia memiliki waktu yang lebih banyak untuk bertemu dengannya, tapi Lee pabo Taeyong itu memang lamban.

Taeyong menempelkan cup minuman yang dibawanya tadi dipipi Ten membuat pemuda tersebut sekali lagi terlonjak karena kaget.

"aish hyung! dingin!"

"bangun dan kerjakan tugasmu."

"kenapa bukan kopi?" Ten menghembuskan nafasnya karena bukan kopi pahit dingin yang Ia dapatkan tapi justru smothies blueberry less ice yang didapatkannya. Sedangkan Ia melirik americano dingin milik Taeyong dengan es batu penuh terlihat sangat menggoda.

"kau mengerjakan apa hng?" Tubuh mungilnya merapat disamping Taeyong yang kini mulai fokus dengan buku catatannya, bibirnya berada tak jauh dari telinga kiri yang memiliki dua piercing itu.

spat

Taeyong memukul tangan Ten yang diam-diam berusaha mengambil americano miliknya.

"minum milikmu dan kerjakan tugasmu, kau penanggung jawab basket satu-satunya cabang yang belum mengirimkan nama anggota yang berpartisipasi dan tadi aku mendengar bahwa ada anak baru yang langsung ingin bergabung di tim"

Ten memakan kentang goreng yang ada dihadapannya sebelum menoleh ke arah Taeyong yang masih sibuk dengan tulisannya.

"Wojae?"

"kau bahkan punya panggilan nama untuknya"

"dia mantan ketua club saat di universitasnya dulu, jadi sudah pasti aku akan memasukkan namanya dianggota club lagipula dia juga orang yang baik dan sangat ramah"

Gemercik air mulai terdengar saat jam menunjukkan pukul tiga sore. Langit mendung memang menghiasi Seoul hari ini jadi tak heran jika akhirnya hujan turun meskipun bukan dalam intensitas yang deras.

"aah aku tidak membawa payung."

"kau tidak pernah membawanya."

Ten tersenyum tak menyangkal apa yang dikatakan Taeyong.

"kau tahu aku tidak suka hujan, basah, kotor dan langitpun berwarna suram"

Taeyong terkekeh mendengarnya Ia mengingat kejadian beberapa tahun lalu saat hujan pula yang memertemukan mereka berdua. Ia membenarkan letak kacamata dan tasnya, bergerak melepaskan jaket yang Ia gunakan dan menarik tubuh Ten untuk mendekat. Kali ini Ia juga tak membawa payung, sepertinya mulai besok Ia harus melihat ramalan cuaca.

Yang ditarik hanya menatap Taeyong dengan tatapan bingung. Ini terlalu drama menurutnya, pada akhirnya mereka akan tetap basah kuyup sebelum sampai dihalte bus.

"hyung.."

"aku juga tak suka hujan?"

"aku..tak masalah jika itu bersamamu." Taeyong tersenyum sambil menoleh ke arah pemuda disebelahnya yang memeluk tasnya lucu, sadar bahwa Ia harus menyelamatkan laptopnya.

"maafkan aku kita harus naik bus."

"aku..tak masalah naik bus terus jika itu bersamamu."

Taeyong terkekeh mendengarnya. Merapatkan jaket untuk menutupi wajah mereka berdua.




"uhm hyung?"

"hng?"

"hyung tidak cemburu?"

Suara itu terdengar samar namun masih jelas ditelinga Taeyong. Saat ini mereka sedang berjalan di gang sepi menuju rumah Ten, hujan telah berhenti dan udara dingin mulai menyelimuti.

"cemburu?"

Ten mengangguk tanpa menoleh ke orang disebelahnya, merasa malu untuk menanyakannya karena Taeyong tak pernah benar-benar menunjukkan bagaimana perasaannya.

"untuk apa?"

Dan jawaban itu sukses membuat Ten akhirnya menatap Taeyong dan menghentikan langkahnya.

"untuk apa aku cemburu padanya saat aku tahu kau lebih suka padaku. Aku tidak akan cemas pada hal-hal yang sudah jelas tak perlu ku khawatirkan. Aku milikmu dan kau milikku. Itu saja cukup, tak akan ada siapa-siapa diantara kita"

"ugh, kau membuatku merinding"

Taeyong terkekeh kecil menarik Ten ke dalam pelukan hangatnya. Dingin-- secara teknis karena baju mereka sama-sama lembab akibat berlari dibawah hujan. Tapi ayolah, dipelukan orang tersayang dinginpun akan terasa menghangatkan bukan?

"kalau begitu, aku akan membuatmu merinding selamanya"






"just don't run out of your love for me"

"i will never"

...

hey, what u doing in the basement boy? did u eating well? is the wifi in there really fast? keep healthy imysssfm 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hey, what u doing in the basement boy? did u eating well? is the wifi in there really fast? keep healthy imysssfm 😭
..
lovehate with lty but i miss them tgt.
so hello

Perfect MatchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang