08. Unexpected

2.5K 255 49
                                    

Suara panggilan menunggu terdengar diseberang sana tanda orang disana belum mengangkat telfonnya.

tutt..

"halo..."

"halo sayang..."

Ten yang baru keluar dari kamar mandi menuju ke lemari untuk mengambil bajunya dan meletakkan ponselnya diatas meja dalam mode loudspeak.

"hyung...kau belum berangkat?"

"masih tiga puluh menit lagi sampai keberangkatan, jadi sekarang aku masih berada diruang tunggu"

"uhm"

"kau sedang apa?"

"aku baru saja selesai mandi dan sedang mencari baju"

"andai aku ada disana"

"Lee pervert Taeyong"

"haha panggilan kesayangan yang baru ya? tapi kau lebih baik tanpa baju memang"

"YAKK, kau tahu aku sedang menggunakan mode loudspeak jaga bicaramu, nanti jika anak dream ada yang dengar bagaimana"

"haha baiklah, baiklah"

"hyung?"

"hm.."

"hoodie abu-abumu ada disebelah mana, kenapa daritadi aku mencarinya tapi tidak ketemu, kau sudah membawanya lagi ke dorm mu huh?"

"tidak, aku selalu meninggalkannya disana, ckck selalu saja, ada di sudut lemari bersama hoodiemu yang lain, cari yang benar"

"sebentar, aah ini dia aku menemukannya"

"kau ini, makanya pakai sendiri bajumu"

"kau kan tahu aku lebih suka mengenakan bajumu ketika kau tidak ada, membuatku merasa kau selalu ada didekatku, memelukku dengan aromamu"

"Ten.. aku merindukanmu"

"bahkan kita baru bertemu kurang lebih tiga jam yang lalu dan kurasa aku masih bisa merasakan bagaimana eratnya pelukanmu"

"dan aku berharap aku tidak akan pernah melepaskannya"

"hyung, heyy kau akan pergi ke negara yang belum pernah kau kunjungi dan dari sepengetahuanku Indonesia memiliki banyak sekali penggemar Boyband Korea dan aku yakin yang datang ke acara besok hampir kebanyakan adalah penggemar kalian. penggemarmu."

"kau ingin menyemangatiku atau sebaliknya huh?"

"tergantung dari sudut pandangmu", kali ini Ten telah mengenakan pakaiannya lengkap hoodie kebesaran Taeyong dengan celana training hitamnya dan beranjak ke atas ranjangnya.

"aku tidak akan pernah hanya bisa memandang dari sudut pandangku saja kau tahu betul itu"

Ten tahu kemana pembicaraan ini akan berakhir Ia tidak ingin membuat suasana hati kekasihnya itu murung sebelum acara, meskipun Taeyong profesional tapi ia juga menyayangi member yang lain agar tak mendapat omelan dari Taeyong karena suasana hatinya yang buruk.

"dimana yang lain?"

"mereka sedang bermain game diponsel dan ya, hanya mengobrol"

"apa itu Ten?"

Terdengar suara Yuta yang bertanya dari seberang telfon.

"Ten, berilah semangat pada kekasihmu ini dia terlihat seperti akan berlari dari sini untuk menyusulmu sekarang juga"

Suara Yuta terdengar samar namun Ten dapat mendengarnya , Ia tersenyum menyukai kenyataan bahwa sebesar itu rasa sayang Taeyong terhadapnya, diluar kegiatan unit , Taeyong akan selalu mendahulukan Ten diatas kepentingan yang lain.

Perfect MatchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang