5
4
3
2
1
Duuar Duaar Duarrr
Byurrrr Byurrr Byurrr
Suara riuh terompet, kembang api dan deburan ombak disekitarku tak bisa ku dengar karena tepat pukul 00.00 tanganku ditarik dan mataku membulat saat merasakan sesuatu hangat menempel dibibirku. dia memejamkan mata sambil menciumku, tubuhku sedikit terdorong karena tempat ini benar-benar dipadati orang yang ingin melewati malam tahun baru bersama. ia sedikit mendorongku dan memegang pinggangku secara bersamaan tanganku otomatis menggenggam erat coat hitam yang ia gunakan.
Tak peduli jika ada yang melihat ke arah kami, toh kami bukan satu-satunya yang sedang melakukannya saat ini. aku tersenyum disela ciuman kami karena mulai merasa kehilangan nafas.
Dia membuka mata besarnya, tersenyum manisss sekali membuat ku mengecup kedua matanya, tubuhku sedikit berjinjit tapi aku melihatnya justru melebarkan kakinya agar aku bisa menciumnya dengan mudah.
"disini belum", Ia menunjuk dahinya.
cup
Aku mencium dahinya lalu mengecup hidung mancungnya.
Lalu Ia menarikku mendekat mengikis jarak diantara kami.
cup
Dia mengecup bibirku
cup
Lagi
cup
Lagi
cup
Lagi
cup
"hyung sudahhh..."
"selamat tahun baru sayang", dia membisikkan itu tepat didepan bibirku, menempelkan dahinya ke dahiku.
"aku tak akan banyak bicara selain berdoa semoga kita bisa melakukan ini sampai Tuhan yang memisahkan kita"
Aku menyentuh pipinya dan menciumnya. aku selalu bisa dibungkam olehnya hanya karena kata-kata manisnya. jadi aku membungkamnya dengan caraku sendiri.
Dia menciumku lagi didahi cukup lama sampai aku merasakan tangannya masuk ke dalam kantung coatku.
"apa yang kau lakukan hyung?"
Aku merogoh kantung itu mengeluarkan sesuatu yang Taeyong masukkan ke dalamnya.
Kunci.
Aku memberikan tatapan penuh tanya kepadanya.
"apa ini?"
"itu kunci untuk menjaga hatiku"
Aku mencubit perutnya. kupikir ini sesuatu yang serius.
"aku bercanda. itu kunci untuk rumahmu, rumahku, rumah kita"
Aku mencoba mendekatkan telingaku takut salah dengar dengan apa yang barusan ia katakan.
"itu kunci untuk rumah impianmu"
Aku mengernyit.
'rumah minimalis dipinggir pantai di daerah Gangwon-do, aku sangat ingin memilikinya suatu saat nanti. bersama dengan keluargaku, melantunkan lagu diiringi gitar sambil melihat sunset yang indah. aaah pasti hidupku akan terasa lengkap'
Sempurna, dia mengutip kata-kata yang pernah aku katakan beberapa tahun lalu dengan lengkap tanpa cacat seakan Ia telah menghafalnya beberapa kali.
"aku belum bisa mewujudkan yang lainnya, hm seperti keluarga dan melihat sunset bersama tapi aku berjanji akan menyicilnya satu persatu"
Lee Taeyong.. aku menatapnya dan bisa merasakan mataku mulai berair sekarang. jadi dia yang selalu lembur setahun belakangan ini adalah untuk mengabulkan satu keinginan terbesar dalam hidupku.
Dia mencium sudut mataku dan menghapus jejak air mata yang turun dengan ibu jarinya.
"aku mencintaimu. kemarin, sekarang, besok dan selamanya"
Aku menarik kerah coatnya karena tak mampu mengeluarkan kata-kata sekarang.
Mungkin setelah ciuman ke duapuluh kami, aku baru bisa mengatakan ini.
"selamat tahun baru juga sayang. aku mencintaimu lebih dari yang kau bayangkan."
....
2k18 kambek bareng ya?
selamat tahun baru readernim semoga taun depan dikasih asupan momen lebih banyak ya sama ibu bapak. seeu!