Mandi bersama bukan hal yang aneh lagi bagi para member, tapi baru kali ini ia mandi bersama Ten meskipun mereka berdua roomate , Taeyong melihat tubuh belakang Ten dibawah guyuran shower , kemudian ia melepaskan pakaiannya satu persatu.
Ten mengulurkan tangannya untuk mengambil shampo sebelum tiba-tiba tangan yang lebih panjang darinya mengambilkannya.
'oh hyung' , Ten berbalik, mereka bertatapan beberapa saat, tangan Taeyong membuka tutup botol shampo ketelapak tangannya , dan mengusapkannya perlahan keatas rambut pemuda cantik dihadapannya, cantik? tidak Ten hanya imut. iya pemuda imut yang terkadang terlihat cantik. terkadang. batin Taeyong.
Ten masih melihat Taeyong hanya terdiam dengan perlakuan hyungnya itu. tangannya terus memijat kepala Ten tanpa sadar sedari tadi ia mendorong tubuh Ten hingga terbentur ke dinding dibelakangnya, dan hanya tubuh bagian belakangnya saja yang terkena guyuran shower.
mereka masih beradu tatapan hingga , Ten memegang tangannya.
'h-hyung'
Taeyong berhenti meremas rambut Ten , matanya masih menatap Ten lurus.
'a-apa yang hyung lakukan?'
'membantumu membersihkan rambut, apa lagi?'
'tidak perlu hyung , Ten bisa sendiri'
'anggap saja sebagai rasa terimakasihku'
'heum?'
'untuk dekapanmu...'
Ten terdiam tidak mengetahui jika Taeyong sadar akan apa yang ia lakukan semalam.
flashback on
ia mengecup puncak kepala Taeyong dan merasakan Taeyong kembali tidur didalam dekapannya.
setelah ia merasakan Taeyong kembali kedalam tidurnya , ia menepuk punggung Taeyong beberapa kali sebelum menjauhkan tubuhnya , matanya menatap Taeyong yang tertidur , wajahnya sangat tenang, damai, jauh dari kesan dingin yang selalu ia tampilkan. bagaimana bisa orang yang tidur bisa setampan ini, Tuhan pasti menyisihkan waktunya lebih lama saat membuat Taeyong , sehingga tampannya melebihi batas wajar. Ten menatap Taeyong sendu , mengingat bagaimana wajah polos dihadapannya ini bisa membuat hatinya berdesir, bahkan mereka tidak pernah berbagi cerita apapun walaupun mereka roomate , Taeyong adalah tipikal seseorang yang akan selalu mendengarkan , lalu jika orang tersebut telah selesai dia akan membuka tangannya untuk sekadar memberikan pelukan. a shoulder to cry on. Taeyong memang bukan orang yang selalu membuka perasaannya untuk siapapun, kecuali pada Jaehyun atau Johnny yang telah training dengan waktu yang lebih lama sama halnya dengan Taeyong, ya terkadang Ten iri dengan kedekatan mereka, karena ada saat dimana Taeyong seperti menjaga jarak darinya.
Ia memajukan wajahnya, mengecup hidung Taeyong sebentar kemudian beralih ke bekas luka Taeyong disebelah mata kanannya yang terdapat sisa air mata disana, tangannya membelainya perlahan.
'hyung apa yang kau lakukan padaku'
flashback off
....
mata Ten membulat sempurna mengingat apa yang dilakukan semalam. tangannya turun disamping tubuhnya dan kepalanya menunduk. rasa dingin mulai merasuk ketubuhnya.
Taeyong menarik dagunya perlahan untuk menatapnya.'a-apa hyung mendengar sesuatu?'
'dengar apa?' Ten menghela nafasnya.
'hm tidak, sini hyung biar Ten yang gantian membersihkan rambut hyung', Ten mendorong Taeyong perlahan sebelum tubuhnya didorong kembali oleh Taeyong.