Ten
glek glek
Aku meneguk segelas cappucino dingin dihadapanku dengan rakus.
'sial, ini begitu menguras emosiku. tidak ini kurang, kadar kefein didalam kopi ini kurang aku butuh yang lebih kuat. Americano sepertinya ide yang bagus.'Aku masuk ke dalam kamar untuk mengambil dompet dan jaket sekenanya oh tidak lupa dengan masker hitam yang selalu harus aku bawa.
"kau mau kemana buru-buru seperti itu?"
Aku mendongak melihat seseorang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk putih yang tersampir dipundaknya, bau khas lemon dari sabun yang Ia gunakan menguar memenuhi ruangan.
"ah aku butuh segelas Americano"
"lagi?"
'sial, kemana topi hitam yang selalu aku gunakan. kebiasaan pasti jika dibutuhkan selalu saja menghilang.'
"topimu aku cuci jika kau mencarinya, pakai saja milikku." Ia menunjuk topi putih yang ada diatas meja menggunakan dagunya.
"oke, aku pinjam"
"tunggu."
"apalagi?"
"kau kenapa? matamu terlihat merah"
Ah, Aku lupa mencuci muka, pasti sekarang wajahku terlihat bodoh. tidak mungkin kan Aku berkata jujur jika 'ya tentu saja merah aku habis menangis karena terlalu sedih membaca fanfiction Jaehyun dan Doyoung.' oh Aku masih waras untuk membongkar semua itu.
"aku pulang."
Author
Suara itu menyadarkan Ten yang sedaritadi masih berdiri diambang pintu berusaha menjelaskan ada apa dengan matanya.
"ah, Doyoung-ah."
Ten menghambur kepelukan sahabatnya itu sambil menepuk punggungnya beberapa kali. Doyoung yang kaget hanya bisa mengerutkan dahinya dan bergumam 'ada apa' pada Taeyong dari tempatnya berdiri yang dijawab dengan gelengan kepala. sama sekali tidak membantu.
"aku menyayangimu Doyoung-ah!!"
"ya..ya aku tahu. tapi bisa kau lepaskan pelukanmu ini?"
Ten melepaskan pelukannya dan betapa kagetnya saat Doyoung melihat air mata menetes dipipi putih itu.
"heyy... kau kenapa?"
Doyoung berusaha menarik tangannya untuk menghapus jejak air mata itu, namun punggung tangan Ten terlebih dahulu menghapusnya. ia menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum sendu.
"aku tidak apa, aku senang kau baik-baik saja." Doyoung semakin bingung dengan apa yang Ten katakan.
"aku membutuhkan beberapa kopi. aku pergi."
"Ten! hey sayang!"
Itu suara Lee Taeyong.
"aku sedang tidak ingin berbicara denganmu! apalagi melihat wajahmu. jangan sok baik!"
brakk
Pintu dorm tertutup menyisakkan dua laki-laki yang melongo dengan kejadian barusan.
"apa yang kau lakukan hyung?"
"dia pasti membaca cerita aneh-aneh lagi dan aku pasti lagi-lagi menjadi peran antagonisnya." Taeyong menggelengkan kepalanya menyadari kelakukan kekasihnya yang sulit dikontrol jika sudah berhubungan dengan hobi barunya. ya, tentu saja Taeyong tahu jika Ten belakangan ini suka membaca cerita atau biasa disebut fanfiction yang dibuat penggemarnya dan sialnya saking penasarannya Taeyong ikut-ikutan membaca apa yang Ten baca dari melihat history yang ada diponselnya. dan sialnya lagi kenapa hampir setiap cerita yang Ia baca selalu dirinyalah yang mendapat peran antagonisnya. Taeyong sampai sakit kepala berusaha membuat Ten berhenti membacanya, tapi tentu saja tidak dia lakukan karena diam-diam dia juga menikmati cerita tersebut apalagi jika kisahnya happy ending. ya.. Taeyong memang suka happy ending, tapi yang membuatnya bingung adalah ada hubungan apa Doyoung dengan cerita mereka? hm.. mungkinkah? ah tidak mungkin membayangkannya saja Taeyong tidak bisa. dirinya dan Doyoung? terimakasih.
Satu kucing saja tidak habis habis bagaimana ditambah dengan kelinci?
oh tidak.
....
omg..in a rush, tibatiba dpt ide ini setelah baca ff jaedo 😭
aww❤
pulang masing2 ya kalian😭