Ten mengunci layar ponselnya saat berhasil memasukkan kode password dormnya.
Tiit
Dia menarik ransel hitam keatas pundaknya dan melepaskan sepatu, bergerak pelan karena tak ingin menimbulkan suara, sepertinya semua member sudah tertidur.
'Ah padahal ini belum terlalu malam', lalu dia ingat mungkin tidak semua member sekarang berada di dormnya. Tubuhnya lelah dan berkeringat, Ia baru saja menyelesaikan jadwal the station concert pertamanya, dan sedari tadi bibirnya terus melengkung keatas membaca reaksi penggemarnya terhadap penampilannya malam ini. meskipun awalnya Ia benar-benar gugup karena sebagai pembuka dirangkaian konser ini, bahkan dia ingat karena begitu gugup Ia sempat mengatakan ini sebagai konsernya, betapa bodohnya Ia saat mengingat itu. kakinya bergerak perlahan mencoba mengingat setiap detail dormnya didalam kegelapan ini.
Klik
Bugh
AAAA
Ia mengerjapkan matanya saat cahaya tiba-tiba menusuk matanya dan berteriak saat merasakan tubuhnya terdorong kebelakang karena dipeluk oleh seseorang, eh tunggu dipeluk?
CHUKKAEEEE
Ia mengerjapkan matanya sekali lagi untuk beradaptasi dan menemukan Jeno dihadapannya dengan senyum khasnya.Ten kaget tentu saja Ia pikir dorm ini sepi dan mungkin para member sudah tertidur karena mereka memiliki jadwal masing-masing tapi ternyata sebagian besar member ada disini, berada diruang tamu dengan.. tunggu apa itu kue coklat yang Ten inginkan sejak beberapa hari lalu?
"Ah.kalian mengagetkanku."
"Selamat hyung, tadi konsernya itu suksessss!" Itu suara Jisung.
"Chukkae Ten!!" itu Yuta
"Ah Johnny dan Jaehyun titip salam, maaf karena tak bisa ikut" Itu suara Doyoung.
"Hyunggg, kau keren sekali." Itu suara member dream.
"Kau melihatnya?" Ten meletakan ranselnya sembarangan saat tubuhnya terdorong untuk duduk disofa dan member mengelilinginya jangan lupa dengan kue coklat ditengah mereka dan Ten menyadari ada beberapa box pizza yang seperti sudah memanggil mereka untuk menyantapnya.
Ah, seseorang tolong cubit Ten karena sepertinya dia masih tak percaya dan menganggap mereka semua tak nyata.
"Aack, kau melamun hyung!!" itu suara Renjun yang baru saja mencubit pipi agak tembamnya.
"Terimakasih semua, aku bahkan tak tahu harus berkata apa, tidakkah ini sedikit berlebihan?"
"Katakan terimakasih pada yang memberikan ide." Mark melirik seseorang yang sedari memerhatikan mereka.
"Terus lakukan yang terbaik Ten." Ia menoleh ke arah temannya dan memberikan senyum terbaiknya, Kun. Matanya berkaca-kaca, Ia tak boleh menangis dikesempatan bahagia seperti ini.
"Okee semua sekarang potong kuenya."
"Masing-masing dari kita harus membuat permohonan karena ini adalah kebahagiaan untuk kita semua."
..
Grep
"Hyung!"
"Selamat." Taeyong melepaskan pelukan singkatnya. Ten mengangguk sambil tersenyum.
"Terimakasih untuk semuanya."
"Aku tak memberikan apapun."
"Saat ini waktu adalah segala-galanya. Dan aku menghargai itu." Kali ini Taeyong yang tersenyum. "Ini mungkin terdengar menjijikan tapi selama aku memilikinya, aku akan dengan senang hati memberikannya untukmu." Ten menggelengkan kepalanya merasakan sesuatu bergelenyar dalam perutnya.
"a thank kiss would be nice?"
Tentu, tak ada yang gratis. Ten sedikit berjinjit dan mengecup ujung bibir Taeyong.
"Thankyou, love."
"Anytime boo. But isn't a french kiss would be nicer?"
Ten tersenyum, tangannya menarik ujung kaos Taeyong agar sedikit menunduk.
Ten Hyung!! Lucas menelfo----
...
percaya atau engga aku buat ini karena liat ini
yg udh liat gifnya pasti ngerti. halah
gimana mnurut kalian diad sama devil dance practice,vid sudsapda?
😂😂