Untuk kesekian kalinya hari ini Taeyong menghela nafas saat melihat Ten menggulung lembaran kertas putihnya. Tak terhitung berapa lembar yang telah Ia buang selama kurang lebih dua jam Taeyong mengamatinya."haaah"
Kali ini Ten kembali menggulung kertas yang mungkin baru satu baris terdapat kalimat didalamnya dan sayangnya saat ini kertas itu telah terlempar sembarang ke tempat sampah kecil disamping meja. Gagal masuk, dan tangan Taeyong secara otomatis mengambilnya dan memasukkannya ke dalam keranjang tersebut.
Ia meneguk kembali kopi dinginnya, mata besarnya masih setia menatap kekasihnya yang sepertinya dapat tertidur kapan saja saat itu. Lingkaran hitam dibawah matanya mulai terlihat, rambut mulai panjangnya sedikit berantakan karena tangan lentiknya terlalu sering mengacaknya, kaos kebesaran yang selalu turun sampai batas bahunya dengan segelas kopi dan mangkuk ramen disampingnya. Laptop dan kertas bertebaran dihadapannya juga buku tebal bertumpuk dikursi belakangnya.
"aku yakin beberapa menit lagi kau bisa tak sadarkan diri jika selalu seperti itu." Tangan Taeyong kembali bergerak untuk mengambil gulungan kertas yang lagi- lagi baru saja dibuang oleh Ten.
"aargh"
"besok. deadlinenya besok dan aku belum menulis apapun."
Taeyong kembali meneguk kopinya, Ia sudah dua jam disini dan yang sedari tadi Ia lihat kekasihnya benar-benar terlihat kepayahan untuk mengerjakan semua tugasnya. Berada dijurusan yang berbeda membuat Taeyong tidak begitu banyak mengerti tugas seperti apa yang harus dikerjakan oleh kekasihnya. Ia bisa melihat hasil lukisan kekasihnya yang juga memiliki deadline besok terpampang disudut ruangan, bekas kanvasnyapun masih berantakan dan tanpa bertanya Taeyong yakin kekasihnya itu belum tidur sama sekali sejak mengerjakan lukisan tersebut.
"istirahatlah sebentar."
"aku tak bisa."
"tubuhmu juga tak bisa." Taeyong berbicara datar menghadap kekasihnya yang saat ini duduk diatas karpet berbulu dan wajahnya tertutup sebagian laptop dihadapannya. Rambutnya terlihat mencuat ke kanan dan ke kiri tak beraturan.
"besok hyung, deadlinenya besok. dan sekarang sudah pukul 1 jika aku tidur sekarang sudah kupastikan besok aku akan menyesal."
"kelasmu mulai jam berapa?"
"07.30"
Taeyong mengangguk.
"tidurlah."
"jangan berfikir hyung akan mengerjakannya."
Taeyong terkekeh, "aku tak akan berusaha untuk mengerjakannya. itu tugasmu jadi itu semua tanggung jawabmu."
"cih"
Ten mendesis, meneguk kopinya dengan kasar.
"aarrgHH"
"kau yang bilang ini sudah pukul 1 dan teriakanmu tentu menganggu anak yang lain."
"menyebalkann!! sana kembali ke kamarmu!!"
"kau mengusirku?"
"ya!!!"
"tidak sebelum kau tidur."
"sudah ku bilang aku tidak akan tidur sampai ini selesai." Ten menguap untuk kesekian kalinya. Matanya benar-benar tak bisa diajak kerja sama disaat seperti ini.
"besok aku ada kelas jam 7 pagi."
"aku tidak tanya!"
"sensi sekali."
Ten tak menjawab dan kakinya bergerak untuk berdiri.
"mau kemana?"
"buat kopi!"