Kebiasaan Taeyong yang dihari biasa suka merengek pada member saja sudah sangat sulit untuk diajak kompromi , bagaimana dengan keadaanya saat sakit bukannya menjadi diam , justru member dibuat semakin pusing karena rengekan dari leadernya itu , apapun akan selalu dikomentari seperti pagi ini , ia telah mengomeli Haechan karena tidak mencabut chargeran dari stopkontaknya, atau Mark yang tidak membereskan tempat tidurnya , Yuta yang lupa meletakkan pakaian kotornya di kamar mandi atau bahkan Johnny dan Jaehyun yang pulang larut malam karena jadwal siaran radionya , Demi Tuhan Taeyong seperti ibu hamil muda jika sudah mulai sakit dan member lain paling tahu siapa yang bisa meredakan rengekan si ibu hamil itu , oke si leader itu kalo bukan , kekasih cantik nan munguil jelmaan dewi yang turun dari khayangan berbentuk laki-laki , Ten , hanya dia satu-satunya yang kuat dengan semua rengekan Taeyong. Seperti hari ini contohnya , member lebih memilih untuk pergi keluar , entah ke ruang practice , studio rekaman atau berkunjung ke dorm nct dream. bukan , bukan mereka tidak ingin merawat Taeyong yang sedang sakit, namun mereka tahu betul apa dan siapa yang paling dibutuhkan Taeyong saat ini.
"ten" , suara panggilan dari Doyoung membuat Ten menoleh kearahnya.
"ya?"
"jangan sampai tertular sakit.."
"aku tidak mungkin tertular doyoung-a"
"hanya berjaga-jaga hm , aku pergi"
"hati-hati" , suara pintu yang tertutup membuat Ten melanjutkan kegiatannya , kali ini ia telah membuatkan bubur dan teh untuk Taeyong , dia tidak yakin dengan rasanya , sungguh semua pasti tahu jika ia bukan makhluk yang diciptakan untuk berada didapur , jadi Ia hanya mengandalkan insting tajamnya yang dibantu dengan resep dari sang ibu , yang juga ternyata menjadi makanan favorit Taeyong , entah kekasihnya itu hanya ingin menghiburnya saja atau tidak tetapi jika sedang sakit begini , pasti yang Taeyong inginkan adalah bubur buatan tangan Ten.
Ten masuk ke dalam kamar, suasana kamar yang sangat rapi dan bersih menjadi salah satu ciri khas Taeyong, kebiasaan yang aneh memang saat sakit dia justru akan lebih berisik untuk hal yang berhubungan dengan kebersihan. setiap orang punya kelebihan dan kekurangan kan? meskipun kelebihan Taeyong dirasa kebanyakan tapi masih ada celah yang hanya orang terdekatnya yang mengetahuinya terutama Ten.
"hyung? bangun..." Ten mengguncang tubuh Taeyong perlahan.
"Taeyong?" ia meletakkan tangannya di dahi Taeyong dan merasakan suhu hangat disana , dia pasti demam pikir Ten , beberapa saat kemudian Taeyong mengerjapkan matanya perlahan.
"Ten? apakah aku bermimpi?"
"tidak hyung, Tennie disini , sekarang hyung bangun , aku sudah buatkan bubur kesukaan hyung", Ten membantu Taeyong untuk duduk dan menyandarkan punggungnya.
"aku sangat tidak nafsu makan , tapi karena ini buatan Tennie, hyung akan memakannya" Ten menyuapkan bubur buatannya ke mulut Taeyong.
"aaa--a"
"aa-aa"
'hhacih'
"aa-a"
"hyung sudah kenyang"
"satu suap lagi?"
"aa-a"
"sudah Tenn"
"satu suap lagi ya?" Ten tersenyum membuat matanya membentuk bulan sabit sempurna.
"ya Tuhan kuatkan aku" , pikir Taeyong dalam hati.
"satu kali lagi ya? nanti Ten akan mengabulkan permintaan hyung.."
"benar?" smirk yang terlihat disudut bibir Taeyong membuat Ten berfikir ia tidak akan baik-baik saja setelah ini , ia mengutuk bibirnya yang selalu terlebih dahulu bicara sebelum berfikir.