Taeyong terus mengganti chanel TVnya sejak tadi, merasa tak ada yang bagus untuk ditonton sampai sebuah gerakan kecil dari samping yang mencoba menyikut perutnya membuatnya menoleh.
Ia menelan ludahnya dengan kasar karena wajah Ten yang tiba-tiba hanya berjarak beberapa centi dari miliknya. matanya mengerjap menatap manik mata Ten, ke hidung hingga ke bibir mungil pink miliknya, yang kali ini sedikit mengerucut.
Ten menjauhkan wajahnya dari wajah Taeyong dan mengganti chanel tv dengan santainya. jadi daritadi Ten mencoba mengambil remote yang Ia pegang. bahkan Taeyong tidak sadar.
"kau bisa tidur jika tidak ingin menonton hyung. huh daritadi aku pusing melihatmu hanya mengganti chanel saja"
Taeyong tersadar dan kembali duduk pada posisinya, belum berniat menjawab gerutuan pemuda disebelahnya.
"kenapa tadi kau tak ikut member yang lain pergi ke Sungai Han saja? daripada disini bersamaku, aku kan malam ini ingin me time"
"memang hanya kau saja yang butuh waktu sendiri?" Taeyong menoleh ke arah Ten yang kali ini bangun dari posisi duduknya.
"Ten mau kemana?
"ke toilet. kenapa? hyung mau ikut?!"
"eh?" Taeyong menggelengkan kepalanya.
Sejujurnya ia juga ingin mencari udara segar, namun suara Ten saat mengatakan ia tak ingin ikut dan ingin tinggal di dorm saja mengurungkan niat Taeyong, entah ia tak suka kenyataan jika Ten beberapa kali dengan sengaja atau tidak, memisahkan diri dari mereka semua dengan alasan me time.
Satu kali, dua kali dan Taeyong sadar bahwa dimana ada Ten ia harus berada didekatnya. tapi Taeyong masih berpikir keras bagaimana keinginannya itu terwujud tanpa member lain curiga atau bahkan Ten sendiri.
Ten kembali dengan membawa box es krim rasa coklat cookiesnya. favoritnya. ia menjatuhkan dirinya disofa samping Taeyong lagi dan menoleh ke arah Taeyong yang daritadi masih menatapnya.
"kenapa hyung? kau mau?" Ten menunjuk box eskrimnya.
Taeyong terdiam menatapnya, "aku hanya takut tiba-tiba kau menghilang"
Ten berhenti menyuap dan menoleh ke arah Taeyong berkedip dengan puppy eyesnya.
Sial. sial. Ten adalah godaan terbesar Taeyong.
"meskipun aku sangat ingin tapi aku tak bisa berteleportasi hyung", Ia memasukkan sesendok penuh es krim itu ke dalam mulutnya. sedikit meringis dengan sensasi dingin dan manis yang memenuhi mulutnya.
'sial dia bisa memukulku setelah ini aku tak peduli', dengan satu gerakan cepat Taeyong menarik tangan kanan Ten membuatnya menoleh dengan masih mencoba menelan es krim dimulutnya.
"aku hanya ingin mengonfirmasi sesuatu"
"hunng--"
Wajah Ten menabrak sesuatu yang bidang dan hangat, ada sesuatu yang berdetak dengan cepat disana.
Taeyong memeluknya. tidak. mendekapnya dengan erat seolah Ten akan pergi jauh. mati-matian Ten berusaha menyelamatkan box es krimnya agar tak tumpah dan mengotori sofa. Taeyong meletakkan wajahnya diceruk leher Ten menghirup aromanya dalam-dalam sedangkan Ten masih diam mematung.
Taeyong semakin mempererat pelukannya saat dirasa Ten perlahan menjauhkan tubuhnya.
"hhpph"
"Sebentar Ten"
"hyunp--.. tapp Tenth tAk bsaa rnafash"
Dengan seketika Taeyong melepaskan pelukannya dan benar saja hidung Ten memerah dan mulutnya megap-megap karena kuatnya pelukan Taeyong.
"astaga, maafkan aku. aku tak bermaksud"
"it's okay, kau hanya mengejutkanku hyung"
Ten meletakkan box eskrimnya dimeja kecil samping sofa, dan menghirup oksigen untuk memenuhi paru-parunya.
"jika kau butuh pelukan. kau hanya perlu bilang. sini..."
Kali ini ini Ten yang menarik Taeyong dengan lembut dan meletakkan dagunya diatas bahu Taeyong sambil mengusap lembut rambut hitamnya.
"kau sudah bekerja keras hyung, ssshh"
Taeyong mengeratkan pelukannya, memejamkan mata karena akhirnya menemukan dimana tempat paling pas untuk membagi lelahnya. tak ada yang yang bicara selain suara samar yang berasal dari TV hingga akhirnya setelah beberapa menit Taeyong mengendurkan tangannya turun dari punggung Ten ke pinggang rampingnya.
'sekarang Taeyong sekarang!'
"tapi bagaimana jika aku butuh ini..."
Taeyong menyambar bibir pink Ten dan meletakkan tangannya dikedua sisi pipinya. membuat Ten membulatkan matanya dan bersiap untuk mendorong bahu Taeyong. namun sebelum ia mendorongnya Taeyong telah lebih dulu menjauhkan wajahnya dari Ten dan kembali melihat chanel TV yang sedari tadi mereka abaikan. dari samping Ten dapat melihat pipi itu merona dan nafas itu sedikit memburu.
Sudut matanya menatap Ten sekilas.
"aku tidak akan minta maaf", kakinya beranjak dari sofa dan mulai berdiri saat tangan mungil Ten kembali menariknya dan tanpa aba-aba bibir itu menempel pada miliknya.
Kali ini posisi berganti Ten yang memejamkan matanya dan Taeyong yang membulatkan matanya. pertemuan bibir itu manis meskipun hanya beberapa saat membuat kaki Taeyong seperti Jelly dan menjatuhkan dirinya lagi ke sofa.
"kau juga hanya perlu bilang hyung.." Ten tersenyum manis.
Taeyong tersenyum kembali menarik Ten dan menciumnya, kali ini bukan hanya pertemuan bibir manis Ten tapi ia juga menjelajahi isinya.
Manis. karena Ten akan menyelipkan suapan es krim coklat cookiesnya sesekali.
aaah.
Apa yang lebih baik dari orang yang kau cintai ternyata juga mencintaimu?
Betapa Taeyong berharap malam ini member lain tidak akan pulang.
...
got headache bcs I put so much drama in you pt.3 and I delete it indeed. jadilah ch ini:")
where ar u jeonjaerenji:"