Hari pertama di bulan Juli, bohong jika Ia tak menantikan hari itu sedangkan banyak ucapan yang Ia temukan dijalan utama di Seoul. Tentu Ia tak melihat semuanya secara langsung, sungguh Ia ingin, hanya saja banyak latihan yang masih harus dilakukan. Tapi percayalah internet menyelesaikan semuanya. Ia berterimakasih untuk semua penggemarnya yang telah turut merayakan hari penting baginya. sebenarnya hari ulang tahun bukanlah sesuatu yang dia rayakan dari kecil, namun seiring bertambahnya waktu Ia sadar bahwa Ia begitu banyak dicintai berkat kehidupannya sebagai seorang idol dan dia merasa harus membayar semua itu dengan selalu bersyukur dan berjanji untuk memberikan yang terbaik bagi mereka yang selalu berharap yang terbaik untuknya.
Pintu diketuk sebanyak 4 kali dengan tidak sabaran, 12.06 saat Ia melihat jam diponselnya dan Ia tak perlu pura pura untuk tak tahu siapa itu. Sedikit lama untuk sebuah persiapan dari kegiatan rutin bagi para member yang bertambah usia. Taeyong melangkahkan kakinya ke arah pintu dan benar saja hal pertama yang Ia lihat adalah kue cantik berwana coklat yang dipegang oleh salah satu membernya, beberapa orang berdiri dibelakangnya dan mulai bernyanyi keras hampir berteriak membuatku mengingatkannya bahwa kita masih memiliki tetangga disebelah.
"hyung make a wish!!"
"harapan?"
Ia sudah banyak mengatakannya tadi.
'Semoga aku dan kita semua selalu dikelilingi dengan kebahagiaan. bagaimanapun itu semoga kita dan nctzen selalu bersama.'
Tentu saja nctzen tak lepas dari setiap harapan yang Ia inginkan. tanpa mereka tak akan ada NCT dan begitupun sebaliknya.
Kegiatan selanjutnya sama persis dengan yang kau bayangkan, memotong kue dan beberapa member lebih senang untuk merusak dan menempelkannya dipipi.
Ia melihat ke sekeliling dorm dan benar saja Ia melihat pemuda tersebut duduk disebelah Mark dan sedang memakan potongan coklat yang diberikan Doyoung, wajah putihnya sedikit ternoda karena coklat yang ada diujung hidung mancungnya namun itu serius membuatnya jadi lebih imut. Taeyong mengingatkan bahwa lebih baik kuenya dimakan agar tak terbuang sia-sia dan member lainpun menghentikannya, mengatakannya tak asik namun mereka tetap melakukannya, membersihkannya maksudnya tapi Ia bisa mendengar bagaimana Haechan menggumam berkata pada Mark bahwa itu merupakan hormon bertambah tua yang Taeyong dapatkan dan dibalas dengan anggukan oleh Mark. Taeyong hanya bisa menghela nafas dan menggelengkan kepalanya.
Pukul 01.35 saat semuanya bersih dan kembali ke kamarnya Taeyong memberikan pelukan hangat sebagai ucapan terimakasih pada membernya, senyum sungguh tak lepas dari wajah sedikit lelahnya.
Pemuda tadi, Ten, memberikan senyum ke arahnya. dan seperti biasa senyumnya benar-benar tak pernah mengecewakan, breathtaking.
Member masuk ke dalam kamar satu persatu.
"please jangan suara aneh itu lagi taeyong-ah"
Taeyong menatapnya bingung dan Yuta meninju lengan berisi itu sambil menunjukkan winknya.
Taeyong pov
Hangat, jika boleh aku akan mendekapnya selama sisa hidupku.
Sekarang kami sudah berada dikamarku, aku baru sadar jika Johnny tak masuk kamar sejak tadi. dia sangat peka. 🌚
"aku bodoh, karena lupa membawa hadiah untukmu. sebenarnya aku juga bingung karena ku pikir kau sudah memiliki semuanya hyung. maafkan aku"
Ten menatap wajahku dan sesekali menatap langit langit sambil mengerucutkan wajahnya. lucu sekali. aku menariknya lebih dekat, kepalanya berada dilenganku.
"hei. kau sudah menjadi hadiah bagiku." aku menahan nafas untuk berfikir kalimat apa yang tepat.
"terpenting dan yang paling kutunggu"