Sebelum pulang kerumah Kahfi pun memutuskan untuk pergi ke sebuah Mall terlebih dahulu, karena ia ingin membelikan istrinya hadiah, hari ini bukan hari yang spesial tapi rasanya semua hari spesial saat Kahfi bisa menghabiskan waktu berdua dengan Afifah.
Sampailah ia di sebuah toko perhiasan hari ini dia akan membelikan Afifah sebuah kalung yang cantik, saat melihat-lihat kalung matanya tertuju pada satu kalung yang terlihat sangat simple tapi elegant ini sangat cocok untuk istrinya karena Afifah tidak pernah suka dengan hal yang berlebih-lebihan dan ia pun memutuskan untuk membeli kalung itu dan memesankan kotaknya juga takut kalau istrinya tidak memakainya tapi justru di simpannya. Karna menurut istrinya kalau memakai perhiasan justru akan lebih mendekatkan kejahatan terjadi padanya, kata dia takut ada orang yang ingin merampasnya itulah Afifah gadis dewasa dengan pemikiran yang selalu membuat Kahfi bangga padanya.
Setelah membeli kalung ia pun langsung menuju ke toko baju langganan istrinya, disana ia banyak berbincang dengan pemilik toko karena kebetulan Kahfi dan istrinya selalu membeli baju di toko ini dan merekapun sudah mengenal Kahfi tentunya dan ia menunjuk gamis cantik berwarna peach, tunggu kemarin Safa terlihat cantik menggunakan gamis warna itu di tambah kerudung syari yang dia pakai senada dengan gamis itu? Ucap Kahfi dalam hati, apa ini kenapa sekarang dia malah memuji gadis itu yang jelas membuatnya kesal dua hari ini lagi otaknya tidak berfungsi dengan baik hari ini.
"Bagimana mas mau ambil yang mana?" ucap pemilik toko mengagetkanku
"Mba saya ambil yang peach ini, sama kerudungnya samain dengan warna baju ya mba"
"Baik tunggu sebentar akan saya carikan"
"Dan satulagi gamis warna biru dongkernya ya mba kerudungnya warna biru muda yang syari juga" pinta Kahfi
"Baik akan saya carikan, mas bisa duduk dulu disini"
"Iya trimakasih mba"
Kahfi melihat jam dan ini sudah menunjukan pukul 14:00 dan sudah ada 3 panggilan dari istrinya, ia pun langsung menghubungi istrinya takut kalau Afifah khawatir.
"Hallo assalamu alaikum"
"Wa'alaikum salam, mas kamu masih dimana katanya jam 2 pulang, kamu baik-baik aja kan"
Ini yang membuat Kahfi selalu bahagia, istri yang begitu khawatir padanya dan istri yang selalu menanyakan keadaannya sampai geleng-geleng kepala karna Kahfi hanya telat berapa menit tapi istrinya sudah sekhawatir ini.
"Pelan-pelan sayang, mas baik-baik aja ko"
"Tapi kenapa mas belum pulang juga, katanya kamu mau pulang cepet mas?" Tanya istriku
"Bentar lagi mas pulang, tunggu aja ya sayang, udah dulu ya mas mau bawa mobil"
"Iya mas hati hati ya di jalannya, assalamu alaikum"
"Wa'alaikum salam"
Dan pemilik toko itu langsung memberikannya padaku kata dia periksa dulu sebelum di bungkus karna takut salah, setelah memeriksa tidak ada yang salah akupun menyuruhnya membungkus semua itu dan membayarnya ke kasir.
Satu lagi, istri Kahfi sangat suka dengan cake jadi gak ada salahnya kalau Kahfi membeli sebuah cake dulu, hari ini dia memang ingin menyenangkan hati istrinya, Kahfi tidak mau melihat istrinya murung apalagi dengan penyakitnya yang minggu depan di haruskan mengangkat rahim istriku itu tidak apa-apa asal istrinya bisa sehat.
Dia orang yang kuat bahkan dia yang selalu menguatkan aku kalau dia akan baik-baik saja tanpa anak juga tidak masalah, dia yakin kalau Allah pasti memberikan jalan keluar atas semua masalah yang ia dan istrinya sedang hadapi.Kahfipun mulai memilih cake, ada banyak jenis cake disini dari yang berukuran cup cake sampai cake wedding yang sangat besar, ada banyak rasa juga disini dengan hiasan atasnya yang begitu menggoda selera dan dia memutuskan membeli cake dengan hiasan penuh buah di atasnya dan membayarnya setelah itu Kahfi melajukan mobil untuk pulang dia sudah tidak sabar melihat istrinya di berikan kejutan seperti ini, akan senangkah atau justru terharu Kahfi sangat penasaran dengan ekspresi yang akan di tampakan oleh istrinya.
****
Afifah Pov
Kemana sebenarnya suamiku pergi, tadi dia bilang jam 14:00 tapi tadi aku telpon katanya sebentar lagi ini sudah jam 16:00 dia belum pulang juga pergi kemana sebenarnya suamiku, waktu aku ingin menelponnya lagi.
"Suamimu disini sayang" ucapnya
"Mas" akupun langsung menghampiri dan memeluknya
"Kamu kemana aja, janji jam 14:00 tapi sekarang udah jam 16:00" ucapku lalu aku ingin melepas pelukan tapi dia justru mengeratkan pelukannya.
"Sebentar aja, katanya kamu khawatir sama mas tapi ko udah di lepas aja" ucapnya membuatku tersenyum
Dan kamipun berpelukan cukup lama sampai akhirnya suamiku melepaskan dan memberikan sesuatu untukku. Aku sangat terkejut karena dia memberikan sebuah kalung yang sangat simple dan elegant dia sangat tahu seleraku rasanya aku ingin menangis.
"Apa ini mas,?"
"Hadiah buat istriku." Jawabnya simple
"Mas aku kan gak ulang tahun, lagian ini bukan hari spesial kenapa kamu melakukan ini" ucapku
"Memang harus hari spesial saja aku memberikan kamu kejutan hadiah?"
Aku menggelengnkan kepalaku dan tersenyum penuh haru, diapun langsung memakaikan kalung itu di leherku kali ini aku tidak menolak karna ini sangat simple dan aku sangat menyukainya.
"Terimakasih mas" ucapku
"Tunggu dulu masih ada lagi sayang" jawabnya
Dia memberikan dua bungkusan untukku, astaga banyak sekali kejutan yang suamiku berikan hari ini lagi aku di buat tidak bisa berkata apa-apa. Saat aku melihat apa yang dia belikan untukku baju syari kesukaanku dia beli dua warna peach dan biru dongker ini sangat anggun tidak berlebihan dan saat aku membuka satu bingkisan lagi aku di buat terpana dengan tulisan di kuenya dia menuliskan.
Istri terbaikku hanya kamu
Kali ini aku di buat menangis oleh tulisan itu, bukan menangis sedih tapi aku menangis bahagia karna dia tau cara membuat aku bangga padanya dia suami terbaikku. Terimakasih suamiku kamu selalu tau caranya membuat aku tersenyum bahagia seperti sekarang aku sudah memeluknya erat.
"Cuma kamu istriku sayang, makasih ya udah mau jadi istri mas, udah mau ngertiin keadaan mas" Ucapnya lalu mencium keningku dengan lembut
"Justru aku yang harusnya berkata seperti itu mas. Terimakasih mas, trimakasih kamu selalu jadi suami terbaik untuk ku trimakasih kamu tidak pernah menuntut aku mas aku bangga sudah menjadi istri kamu"
Lagi lagi aku menangis, aku tidak akan membiarkan kebahagiaan ini berakhir mas aku yakin kita pasti punya jalan keluar walaupun aku harus merelakan kamu memiliki istri lain tapi aku yakin cinta sejatimu hanyalah untukku
Terimakasih mas Kahfi aku sangat mencintaimu.Setelah acara terharu harunya selesai akupun langsung memotong kue itu dan menyuapkannya pada suamiku, aku bangga padamu mas.
"Terimakasih mas" ucapku lagi
Terimakasih saja tidak cukup untuk aku katakan pada suamiku. Dia melebihi apapun bagiku dia seperti malaikat yang selalu mampu meluluhkan hatiku, terimakasih Allah telah menurunkan dia menjadi pendamping hidupku aku bangga pada suamiku.
Dia terus memelukku erat sampai kita lupa bahwa disini juga ada bi Ifah yang dari tadi terus memandang senang kearah kami berdua.
Kahfi lelaki dingin yang kadang bisa mengeluarkan sisi romantisnya
Trimakasih buat yang udah vote dan comment 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Wife
ДуховныеSafa Althaullah gadis polos yang tidak pernah memperdulikan hal sekitar kecuali ibunya. Cerita itu di mulai ketika Safa bertemu dengan Afifah dan Kahfi sepasang suami istri yang terlihat sangat harmonis tapi mereka memaksa Safa untuk melakukan renca...