Bab 18 Kehilangan Fokus

14.7K 615 8
                                    

"Nak sarapan dulu" ucap Ummiku penuh perhatian

Memang semalam aku tidak keluar kamar lagi, aku tahu Ummi pasti sangat mengkhawatirkanku dan aku tidak bisa melihat Ummi merasa bersalah seperti ini. Akupun langsung memeluknya aku semalam sangat kasar pada Ummi mangkanya aku sangat merasa takut pada ummi aku tidak mungkin menyakiti hati Ummi, semalam aku hanya terbawa emosi saja.

"Ummi, maafin Safa ya" Ucapku tulus

"Kamu gak salah nak, Ummi yang salah ummi minta maaf nak"

"Tunggu, Ummi Safa mohon jangan bahas itu dulu" Ucapku penuh harap

"Baik nak, ayo sarapan dulu" Ummi mengajakku duduk dengannya di meja makan, akupun menuruti ummi dan langsung saja ku lahap roti yang sudah ummi buatkan khusus untukku.

"Safa udah selesai mi, Safa berangkat dulu ya takut telat"

"Di antar supir ya nak" Ucap ummiku

"Baik Ummi" Jawabku sambil tersenyum

Hari ini rasanya memang aku malas naik bis di tambah perasaanku yang belum membaik juga keadaan halte pasti ramai jam segin. Akupun memutuskan diantar supir pergi ke kampus, aku lupa kalau hari ini aku harus bertemu lagi dengan pria itu bagaimana aku mau menghindar kalau hari ini justru ada mata kuliah dia, apa aku tidak masuk saja tapi itu bisa berpengaruh pada nilaiku aku tidak mau mengecewakan Ummi lagi, nanti akan ku pikirkan bagaimana caranya menghindar dari pria itu.

Tepat pukul 7 : 20 wib aku sampai di kampus akupun langsung menyuruh supir pulang karna hari ini ada 2 mata kuliah jadi tidak mungkin kalau dia harus menunggu, aku takut ummi ingin kebutik biar pulang aku bisa naik bis mataku masih sembam kalau aku ke kantin menemui teman-temanku mereka pasti akan menanyakan kenapa mataku sembam, tapi kalau tidak menemuinya mereka pasti kecewa di tambah kemarin aku tidak membalas chat mereka berdua bagaimana ini?
Baiklah aku menemui mereka saja dari pada nanti mereka salah paham denganku.

"Safa kamu hutang cerita sama kita" Ucap Mawar kencang

"Apa? Cerita apa?" Jawabku bingung

"Iya cerita" Jawab Bella aneh

"Ya cerita kenapa kemarin kamu tidak membalas chat kami dan cerita kenapa semalam ponsel kamu tidak bisa di hubungi" Jawab Mawar sebal

"Maaf" Ucapku dan langsung memeluk mereka berdua, aku tidak tahu harus mengatakan apa pada mereka yang jelas aku sedang menangis di pelukan mereka. Aku tahu mereka pasti bingung dengan sikapku hari ini tapi aku belum bisa menceritakan semuanya pada mereka aku sangat sedih.

"Safa, elu gapapa kan?" Tanya Bella

"Aku kangen kalian" Jawabku bohong

"Yakin cuma kangen, Elu gak ada masalahkan Safa?" Tanya Bella lagi

"Enggak, aku beneran kangen sama kalian" Lagi lagi ucapku bohong karna belum saatnya aku jujur pada mereka berdua.

"Aahh Safa gue terharu, bisa-bisanya elu kangen sama kita sampe nangis kaya gini,"

"Tahu ini Safa baru juga dua hari gak ketemu" Ucap Mawar meledekku

Maaf teman kali ini aku harus membohongi kalian aku pasti akan menceritakan semuanya pada kalian kalau aku sudah siap nanti.

"Safa mau makan apa?" Tanya bella

"Aku udah makan di rumah, jadi kalian aja yang makan" Jawabku

"Bener nih?" tmTanya mereka berdua

"Serius" Jawabku tak lupa menyunggingkan senyum manisku.

"Safa apa lo nangis semaleman?" tmTanya Bella

My Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang