Bab 40 Safa Kabur

18.7K 662 10
                                    

Memang aku tidak suka dengan keadaan seperti ini, tapi ini semua adalah kemauanku sendiri jadi aku bisa apa ??

( Afifah )

"Assalamu alaikum" Ucap di sebrang pintu

"Wa'alaikum salam" Jawabku dan langsung membukakan pintu karna bi Ifah sedang mencuci baju di belakang.

Aku melihat suamiku sudah pulang dia dengan Safa juga sudah membawa bingkisan yang kuyakini itu adalah kue karna memang aku memesan kue itu pada Safa. Ku pandangi suamiku dia sangat tampan melebihi apapun tapi untuk sekarang aku harus berbagi ketampanan suamiku dengan Safa gadis cantik yang kadang membuatku senang dan kesal secara bersamaan. Bagaimana tidak dua hari lagi mereka akan berbulan madu dan aku harus merelakan suamiku bersama dengan dia selama empat hari itu yang membuatku kesal memang aku yang merencanakan semua ini karna aku pikir lebih cepat lebih baik.

"Ko bengong sayang kenapa?" Ucap suamiku

"Gapapa mas, mana kue yang aku pesan mas?"

Saat suamiku ingin menjawab Safa izin ke kamar terlebih dulu.

"Maaf mba, Safa ke kamar duluan" Ucap Safa dan langsung pergi begitu saja

"Ini sayang udah mas beliin kue kesukaan kamu" Dia sambil mengelus kerudungku

"Makasih ya mas"

Aku mengajak dia duduk dan aku segera mengambil piring kecil karna aku ingin makan kuenya bersama suamiku sudah lama suamiku tidak memakan kue ini padahal dulu dia sangat menyukainya.

Setelah menikmati semua kue sampai tidak tersisa aku mengajak suamiku untuk melaksanakan shalat dzuhur berjamaah. Sudah lama aku tidak berjamaah dengan suamiku karna hari ini dia memutuskan untuk tidak ke kantor karna kata dia tidak ada file yang harus ia tandatangani di kantor dan tidak ada hal penting juga. Begitu juga Safa dia tidak ke kampus karna hari ini tidak ada kelas, selama tinggal disini aku belum pernah melihat Safa menghampiri mas Kahfi begitu juga mas Kahfi dia bahkan tidak pernah menyapa duluan pada Safa.
Setelah melaksanakan shalat dzuhur akupun mulai mengobrol bersama dengan suamiku di taman belakang rumah, banyak hal yang kita obrolkan baik dari yang serius sampai hal yang membuatku tertawa terbahak-bahak dia selalu tau cara membuat aku bahagia.

"Maaf mba, ada tamu di luar"
Ucap Safa padaku ku lihat diapun tergesa-gesa dan tunggu kenapa raut wajahnya menampakan kesedihan apa yang terjadi dengan dia? siapa yang berada di luar sebenarnya sampai Safa seperti ini.

"Siapa?" Tanyaku

"Orangtua mba" Jawabnya sangat kecil

"Safa, kamu gapapa kan?"

Dia menggelengkan kepalanya aku dan mas Kahfi pergi ke luar untuk menghampiri orangtua ku dan meninggalkan dia di Taman belakang.

Saat aku ingin menyuruh orangtuaku masuk terlihat jelas raut tidak suka di wajah kedua orang tuaku.

"Mana wanita itu, mamah belum puas nampar pipi dia dasar so alim"

"Bisa-bisanya dia tinggal disini Afifah"

"Dari kapan pengganggu itu datang? Dari kapan wanita jalang itu ada disini?" Ucap ibuku terus menerus bahkan ibuku terlihat sangat emosi.

My Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang