Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karna yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu. 🍂
Ali bin Abi Thalib
Mereka berdua memutuskan untuk pulang ke Jakarta hari ini tapi sebelum mereka pulang Kahfi terlebih dahulu memberitahu Afifah.
"Assalamu alaikum" Ucap Kahfi
"Wa'alaikum salam mas"
"Mas bentar lagi sampe di Jakarta sayang, jadi kamu di rumah ibu aja dulu nanti mas jemput kamu ya" Ucap Kahfi lagi
"Iya mas, hati-hati ya bawa mobilnya pelan-pelan aja ya mas"
"Iya sayangku, assalamu alaikum"
"Wa'alaikum salam"
Setelah memutuskan sambungan telpon Kahfi menarik tangan Safa untuk menuju ke mobil.
Kahfi mulai melajukan mobilnya, tidak ada yang memulai percakapan terlebih dahulu diantara mereka. Kahfi sibuk dengan stir mobilnya sementara Safa sibuk dengan ponsel milik Kahfi, memang Safa tadi meminjam ponsel milik Kahfi karna Safa ingin meminta semua foto yang ada di album ponselnya Kahfi.
Bahkan Safa terlihat senyum-senyum sendiri melihat fotonya bersama Kahfi tapi senyumnya hilang waktu dia tidak sengaja membuka video pernikahan Kahfi dengan Afifah, Safa berpikir kalau dia sudah merusak kebahagiaan mereka berdua."Safa, kamu nangis lagi. Kamu kenapa Safa?" Ucap Kahfi
Kahfi memarkirkan mobilnya di tepi jalan dia menggenggam tangan Safa begitu erat, Kahfi sangat takut kalau Safa sedih lagi karna selama empat hari Kahfi sudah berhasil membuat Safa bahagia tapi sekarang Kahfi harus melihat Safa menangis lagi di hadapannya.
"Safa, jawab kamu kenapa nangis lagi?" Tanya Kahfi lagi
"Enggak mas, Safa enggak apa-apa maaf kalau Safa cengeng"
Kahfi merampas ponsel miliknya dan melihat apa yang sudah membuat Safa terisak seperti ini ternyata video pernikahan dia dengan Afifah yang membuat Safa seperti ini.
"Safa, kamu tahu kan ini kemauan aku jadi kamu jangan merasa bersalah apalagi bersedih seperti ini. Bukannya kamu juga tau kalau ini kemauan Afifah"
"Tapi mas, kalian itu sangat bahagia rumah tangga kamu sama mba Afifah sangat harmonis mas. Dan aku datang yang ngancurin semua kebahagiaan bahkan keharmonisan kalian"
Safa terus terisak tapi Kahfi tidak mau membiarkan itu terjadi dia langsung memeluk gadis mungilnya ini dan menenangkan Safa.
"Udah jangan nangis jangan merasa seperti itu karna mas juga bahagia dengan posisi ini justru mas sangat senang bisa menjadi suami kamu Safa. Mas gak bakal ngebiarin istri mas menangis seperti ini lagi" Ucap Kahfi sambil menghapus air mata Safa
Setelah Kahfi rasa Safa mulai tenang diapun mulai melajukan mobilnya lagi karna takut Afifah sudah menunggu lama di sana.
****
Safa Pov
Mas Kahfi bilang kalau dia tidak akan membiarkan istrinya menangis lagi. Tapi apa aku bisa mempercayai perkataan dia itu karna aku rasa kalau sedang dengan mba Afifah dia bahkan melupakan aku sebagai istri keduanya. Aku takut kalau kebahagiaan ini hanya berlangsung selama empat hari saja aku takut kalau sudah di Jakarta mas Kahfi akan bersikap dingin lagi padaku mengacuhkan bahkan tidak mengaggap keberadaan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Wife
SpiritualSafa Althaullah gadis polos yang tidak pernah memperdulikan hal sekitar kecuali ibunya. Cerita itu di mulai ketika Safa bertemu dengan Afifah dan Kahfi sepasang suami istri yang terlihat sangat harmonis tapi mereka memaksa Safa untuk melakukan renca...