Bab 33 Maafkan Aku Safa

16.5K 671 34
                                    

Kahfi pov

Aku terus saja merutuki diriku bagaimana aku menghadapi besok, hari ini aku memang menyuruh Kevin untuk menjemput gadis itu karna ku pikir aku juga sudah menganggap Kevin sebagai keluargaku sendiri jadi ku suruhlah dia menjemput gadis itu dan langsung membawanya ke hotel dekat gedung pernikahan.

Malampun tiba entah kenapa dari kemarin hatiku selalu berdegup lebih cepat apa ini,? Dan kenapa dua hari ini aku melihat Afifah murung dia lebih banyak diam akhir-akhir ini apa dia sedang ada masalah? Tapi masalah apa, aku selalu bilang pada dia kalau kiranya sekarang dia tidak menerima kita bisa membatalkan ini semua. Lagian dari awal memang aku tidak setuju dengan sarannya tapi dia lagi-lagi ingin melanjutkan ini semua, ku lihat dia sudah terlelap dengan tidurnya sementara aku selalu terbangun akupun memutuskan untuk shalat malam terlebih dahulu untuk menenangkan semua pikiran dan juga hatiku.

Pukul 07 : 00 aku sudah melihat istriku sangat cantik dengan makeup yang tidak terlalu tebal dia sangat cantik. Tapi ada yang tidak aku suka disini kenapa dia mencukur alisnya sejak kapan dia melakukan hal seperti ini tapi aku tidak mau menyinggung perasaan dia. Karna dari tadi aku bisa melihat kalau istriku sangat tidak tenang akupun mulai memeluk dia dengan erat. Aku menuju gedung itu di temani kedua orang tuaku, istri dan juga mertuaku aku duduk di hadapan penghulu aku menjabat tangan beliau karna ayahanda gadis itu telah tiada dan aku mengucapkan ijab qabul dengan begitu lantangnya seolah tidak ada masalah padahal baru saja aku menambah masalah dengan mengucapkan ijab qabul tersebut. Terdengar sorak sah aku sangat berterimakasih pada Allah dan aku tahu ini salahku tapi aku melakukan ini demi istriku tercinta.

Aku pun melihat gadis yang mulai saat ini sudah menjadi istri keduaku menuruni anak tangga. Dia sangat cantik sangat cocok dengan gaun syari itu di tambah polesan makeup yang sangat sederhana membuat kecantikan aslinya tidak hilang entah sejak kapan aku mengaguminya yang jelas hari ini aku ingin sekali memandangnya lekat. Dia mulai duduk di sampingku saat aku memakaikan cincin itu aku mencium keningnya sangat lembut seolah tidak ada istri pertamaku di sana. Perasaanku tidak bisa di gambarkan aku seolah terhipnotis oleh penampilan gadis itu bahkan aku sampai melupakan rasa benciku pada gadis ini, aku memandanginya cukup lama sampai akhirnya dia memutuskan kontak mata terlebih dahulu dariku.

Saat aku ingin menuntun dia bersalaman kepada orang tuaku tiba tiba saja mertuaku menghampiri gadis itu dan membentaknya dengan sangat keras dia menampar gadis itu yang kini sudah jadi istriku. Aku sangat tidak percaya dengan apa yang sudah mertuaku lakukan, tidak hanya sekali dia menampar gadisku untuk kedua kalinya dan saat aku ingin membela dia istriku Afifah malah memelukku sangat erat. Aku tahu ini sangat tidak mudah bagi istriku menghadapi semua ini, semua tamu yang hadir menatap jijik ke arah gadis itu aku sungguh tidak tega melihatnya bahkan istriku sudah melarang mamahnya tetap saja dia membentak dan menampar bahkan sekarang mertua lelakiku juga ikut menampar gadis itu, sampai sudut bibirnya mengeluarkan darah. Aku harus bagaimana aku kasihan tapi istriku juga dari tadi terus menangis ku lihat ummi gadis itu hampir pingsan karna melihat anak satu-satunya di perlakukan seperti itu, aku tidak bisa berbuat apa-apa aku hanya menenangkan istriku Afifah karna dia baru sembuh sementara gadis itu aku membelanyapun tidak padahal sekarang dia adalah istriku.

Kevin datang menghampiri gadis itu dia merangkul gadisku, aku tidak suka dengan perlakuan Kevin tapi kenapa gadis ku tidak menolak bukannya dia sangat anti berpegangan dengan yang bukan muhrim? Air mata yang dia keluarkan sama derasnya dengan air mata Afifah, Kevin memarahiku dan Afifah dia bilang aku bukan lelaki baik bisa-bisanya aku tidak membela gadis yang baru ku nikahi dan Afifah dia juga memarahi Afifah sampai istriku terus terisak karena perkataan Kevin, menurut dia aku dan Afifah sudah mempermainkan perasaan gadis itu, aku melihat dia meninggalkanku dan istriku di bawah. Sementara mereka sudah ke atas begitupun orang tuaku menyusul gadis itu dan kini mertuaku entahlah dia sudah pergi kemana karna tadi Kevin juga membentak kedua mertuaku.

My Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang