Bab 34 Prasangka

16.4K 614 62
                                    

Aku ingin mempercayai pasanganku seperti aku mempercayai cintaku untuknya🍁
( Panji Ramdana @melodydalampuisi)


Afifah pov

Pukul 04 : 40 aku terbangun dari tidurku, aku tersadar ternyata aku masih berada di rumah sakit dengan tidur di sofa. Tapi kemana suamiku bukannya semalam aku bersandar di pundaknya aku melihat ke arah kiriku ternyata suamiku sedang tertidur begitu damainya, iya dia tidak sendiri melainkan dengan Safa mereka saling menyenderkan kepalanya sangat cocok aku melihatnya.

Tapi ada perasaan aneh di hatiku, rasanya sesak kenapa seperti sulit untuk bernapas rasanya hatiku sesak sekali tapi ini adalah kemauanku mendekatkan mas Kahfi dengan Safa. Tapi kenapa hatiku seolah berkata jangan, tidak Fifah kamu harus percaya pada suamimu kalau dia tidak akan pernah mencintai gadis itu dia sudah berjanji padaku dan aku yakin dia tidak akan mengkhianati janji itu. Aku berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan wajahku dan melaksanakan shalat subuh, setelah semuanya aku laksanakan aku melihat ummi Safa sudah terbangun langsung ku hampiri beliau.

"Ummi udah bangun" Ucapku

Sementara yang di tanya malah melihat ke arah anaknya yang masih bersandar pada suamiku.

"Ummi kenapa?" Tanyaku lagi

"Nak bangunkan Safa ummi gak mau liat kamu.."

"Enggak Mi jangan mereka sangat kelelahan, aku tidak papa mi" Potongku

"Tapi nak ummi takut kamu salah paham"

"Tidak mi, kalau aku salah paham dari tadi aku sudah memarahi suamiku lagian kan mereka sudah sah menjadi suami istri jadi Ummi jangan khawatir" Jawabku berusaha menenangkannya

Padahal hatiku memang merasakan sesak melihat mereka seperti itu.

Aku melihat Safa mulai tersadar dari bangunnya dan dia melihat ke arahku, saat aku ingin mengatakan jangan di lepaskan karna suamiku masih tertidur tapi dia malah melepaskannya terlebih dahulu dan ku lihat suamiku juga terbangun karna perlakuan Safa.

"Maaf" Ucap gadis itu pada suamiku dan dia hanya menjawab dengan anggukan

"Mba Afifah ini gak seperti yang mba Afifah liat" Ucapnya padaku

"Tidak Safa, kamu tidak perlu berkata itu lagian mas Kahfi juga kan suami kamu, kamu tidak salah iya kan mas" Ucapku

Dan mas Kahfi menganggukan kepalanya.

"Mending kalian shalat subuh dulu" Ucapku pada mereka

Dan mereka berdua langsung mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat subuh berjamaah di hadapanku sungguh hatiku tidak merelakan ini terjadi tapi ini adalah kemauanku sendiri aku yang memaksa Safa menjadi istri kedua suamiku tapi kenapa sekarang aku sendiri yang cemburu.

"Mba biar Safa beli sarapan ya, kalian sarapan dulu"

"Tidak usah saya mau pulang" Ucap suamiku dingin, kenapa dia cepat sekali berubah tadi dia begitu hangat pada Safa tapi sekarang sudah bersikap cuek seolah gak ada hal yang terjadi pada mereka semalam.

"Iya tapi sebelum pulang sarapan dulu, biar Safa beli di kantin" Ucapnya lagi

"Iya mas kita sarapan dulu aja ya soal ya aku juga lapar" Ucapku dan suamiku menganggukan kepala

Safa pergi sendiri menuju kantin.


****

Aku dan suamiku sekarang sudah berada di rumah hari ini dia izin kepadaku untuk pergi kerja akupun selalu mengizinkannya kata dia banyak sekali file yang harus dia tandatangani. Semenjak kejadian kemarin ibuku bahkan tidak menelponku dia tidak menanyakan keadaanku akupun malas menelponnya aku sangat tidak suka dengan perlakuan dia pada Safa yang menurutku sangat amat memalukan bagiku bahkan bagi keluarga mas Kahfi.

My Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang