"Biarkan aku yang pergi dari hidup kalian kalau itu membuat kalian merasa lebih baik"
( Safa Althaullah )
Safa Pov
Tiga bulan sudah setelah kejadian di rumah sakit itu, semenjak mba Afifah memarahiku aku putuskan tinggal bersama ummi karna aku tidak mau membuat keluarga mereka tambah berantakan.
Dan ummi memahami semua keadaanku bahkan ummi tidak henti-hentinya memotivasi ku, bahkan dia selalu mau memberikan saran yang terbaik untukku.
Tiga bulan sudah juga mas Kahfi tidak pernah mengabariku, aku tahu mungkin semua ini dia lakukan karna tidak mau mengecewakan istrinya mba Afifah, tapi apa dia tidak ingin mengetahui bagaimana kondisi kehamilanku bahkan sekarang usia kandunganku sudah memasuki 8 bulan lebih, sebentar lagi akan memasuki usia puncak yaitu sembilan bulan bahkan untuk bergerakpun aku sudah merasa sangat lelah.
Apa perkataan yang dia bilang itu benar, apa dia benar mencintaiku? Rasanya aku tidak ingin percaya begitu saja dengan perkataan dia.
Aku takut itu justru hanya membuat aku sakit saja apalagi sekarang kondisi rumah tanggaku seperti ini ya aku dapat memaklumi dia kalau dia tidak bisa kesini.
Tapi berbeda dengan mas Kahfi, kedua sahabatku bahkan mertuaku pun begitu perhatian padaku mereka selalu datang kesini tiap hari minggu, aku begitu bangga pada mereka karna mereka selalu mendukungku, mertua juga mengatakan hal yang sama seperti ummiku dia berharap aku tidak marah karna mas Kahfi tidak mengabariku sekalipun dan aku juga selalu bilang kalau aku tidak kenapa-napa aku selalu menunggu suamiku.
Setelah beres-beres kamar akupun turun ke bawah, karna pekerjaan bibi juga pasti sudah selesai aku memutuskan menonton tv di bawah, walaupun ada di kamar tapi aku tidak mau merasa sendiri.
"Nak?"
"Mi, mau kemana ko udah rapi?" Tanyaku, karna kulihat ummi sudah berpakaian sangat rapi.
"Ummi mau ketemu klien sebentar ya sayang, kamu gapapa kan kalau ummi tinggal?"
"Iya gapapa ko mi, kan ada bi Inah" Ucapku
"Yudah kalau gitu ummi pergi dulu ya sayang"
"Iya mi hati hati" Bahkan rasanya aku seperti anak kecil lagi karna ummi memperlakukanku sangat manis, bahkan dia selalu mencium keningku kalau ingin berpergian kemanapun itu.
Sekarang aku sedang menonton tv bersama dengan bi inah, ku dengar ada ketukan pintu di luar dan aku menyuruh bi inah membukakan pintu.
"Safaaaaaaaaaa" Teriakan itu keluar begitu saja, siapa lagi kalau bukan kedua sahabatku.
"Kalian" Ucapku sangat senang, karna melihat mereka membuat aku sangat bahagia.
"Safa, liat deh gue udah bawain buah kesukaan lu strawberry, manis banget tau" Ucap Mawar
"Ih liat juga Safa, gue udah bawain cup cake kesukaan lu, mehong tau cup cakenya katanya murah untung pas beli uang gua cukup" Ucap Bella
"Ih padahal gak usah bawa apa-apa, kalian udah kesini aja aku udah seneng banget" Ucapku
"Ini kan buat keponakan kita Saf" Ucap Bella
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Wife
SpiritualSafa Althaullah gadis polos yang tidak pernah memperdulikan hal sekitar kecuali ibunya. Cerita itu di mulai ketika Safa bertemu dengan Afifah dan Kahfi sepasang suami istri yang terlihat sangat harmonis tapi mereka memaksa Safa untuk melakukan renca...