Bab 58 Khalifa Sakhi Kahfi

21.2K 685 18
                                    

"Semoga ini menjadi awal baik untukku juga keluargaku"

( Safa Althaullah )

Safa Pov

Khalifa Sakhi Kahfi
Itulah nama malaikat kecilku, Khalifa yang berarti pemimpin (perempuan) dan Sakhi yang berarti murah hati sedangkan Kahfi merupakan nama ayahnya, semoga saja kelak anakku bisa menjadi pemimpin perempuan yang murah hatinya Aminn.

Tiga hari sudah aku di rumah sakit tetapi mba Afifah belum juga menampakan dirinya padahal bukan ini yang dia inginkan tapi kemana dia, apa dia sangat marah padaku yang aku harap semoga dia tidak cepat mengambil Khalifa dariku, aku sangat tidak sanggup kalau harus melepaskan dia.

"Sayang" Panggil mas Kahfi
Dia memang setia menemaniku bahkan sudah tiga hari dia tidak masuk kantor, aku sudah melarangnya tapi dia tetap saja tidak mau pergi ke kantor.

"Iya mas kenapa?"

"Kenapa bengong?" Tanyanya

"Gapapa ko mas,"

"Mas, kamu gak ngasih tahu mba Afifah kalo aku udah melahirkan?" Tanyaku

Ku lihat dia mulai meninggalkanku pergi keluar entahlah kalau aku tanya soal mba Afifah dia pasti selalu mengacuhkanku apa dia tidak khawatir karna sudah dua minggu lebih dia juga tidak menemui mba Afifah.

Aku memutuskan untuk memberi asi pada anakku.

"Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli warispun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertawakalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan." (Qs. Al-Baqarah ayat 233)

"Semoga kelak kamu bisa menyatukan bunda sama mamah Afifah ya sayang" Ucapku

Aku ingin Khalifa memanggil mba Afifah mamah karna bagaimanapun mba Afifah sangat menginginkan bayi dari dulu, ku dengar derap langkah dari luar ruangan beradu dengan lantai.

"Safaaaaaaaaaaaa" Teriak kedua sahabatku, apa mereka tidak tahu kalau ini di rumah sakit untung saja anakku tidak kaget.

"Ssssttttttt"

"Oppss, maaf Saf mana ponakan gue?" Ucap Bella

"Ih ponakan gue tahu" Ucap Mawar

"Sssstttt udah-udah, ini tuh keponakan kalian berdua ko jangan berisik ya bentar lagi bobo nih tante" Ucapku pada mereka.

"Ahhhhhh cute banget Safa" Ucap Mawar kali ini

"Iya Saf, mirip banget sama lu, tapi idungnya mancung mirip pak Kahfi" Bella berucap

"Tapi cantik gemes banget Safa" Ucap Mawar tak hentinya memandang Khalifa.

"Nih sedikit kado dari kita berdua. Semoga kepake ya sama anak lu Safa"

"Padahal kalian gak usah bawa apa-apa. Aku jadi ngerepotin kalian kan"

"Apa si Safa. Enggak sama sekali lah ini kan buat ponakan kita" Ucap Mawar kali ini.

Saat aku sedang asik mengobrol dengan kedua temanku tanpa kusadari mas Kahfi sudah ada di dalam.

"Ada kalian?" Ucap mas Kahfi pada kedua sahabatku

My Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang