Bab 37 Cemburu ?

16.4K 632 8
                                    

Kahfi mulai memasukan semua koper milik Safa ke dalam mobilnya sementara Safa sedang mempersiapkan sarapan untuk mereka karna memang ibu Kahfi menyuruh mereka untuk sarapan terlebih dahulu. Sebelum pergi setelah memasukan koper Kahfipun mulai bercengkrama dengan kedua orang tuanya sudah lama Kahfi tidak melakukan hal seperti ini bersama kedua orang tuanya karna di sibukan dengan aktivitas kantor dan yang pasti karna rumah mereka yang berbeda tidak satu rumah lagi.

Ibu Kahfi sangat merindukan moment kebersamaan seperti sekarang tanpa mereka sadari ada gadis cantik yang terus memperhatikan mereka yaitu Safa. Dia sangat menyukai moment keluarga seperti ini karna dia sudah tidak memiliki ayah mangkanya baru kali ini dia merasakan kehadiran ayahnya lewat ayah mertuanya yang sangat baik padanya.

Setelah sarapan Safa dan Kahfi pamit kepada ibu dan ayah menyalami mereka bahkan ibu Kahfi menangis tidak kuat melihat Safa harus tinggal bersama Kahfi dan meninggalkanya di rumah sendirian. Safa sudah mereka anggap seperti anaknya sendiri ibu Kahfi memeluk Safa dengan begitu erat setelah semuanya mereka lakukan Safa dan Kahfipun mulai memasuki mobil lagi-lagi tidak ada percakapan diantara mereka berdua hanya dentuman lagu yang terdengar. Safa terlihat sangat gugup karna dia akan tinggal bersama suami dan istri pertama suaminya entahlah nanti akan seperti apa dia disana tapi ini keharusan dia menuruti suaminya karna sekarang dia tidak boleh hanya memikirkan dirinya sendiri tapi sudah ada orang yang perlu ia pikirkan juga.

Sesampainya di rumah Safa mulai lagi gugupnya dia meremas gamisnya.

"Assalamu alaikum" Ucap Kahfi

"Wa alaikum salam" Jawab istrinya

Bisa terlihat jelas wajah Afifah yang melihat kedatangan suaminya tidak sendiri melainkan bersama istri keduanya yaitu Safa dan yang Afifah lihat wajah suami ya yang sudah di penuhi dengan memar dan luka.

"Mas?"

"Tadi pagi mamah nelpon aku katanya di rumah ada kemalingan mangkanya mas pergi kesana dan jemput Safa"

"Tapi mas gak kenapa napa kan sayang?"

Afifah langsung memegang wajah suaminya.

"Iya aku gapapa ko sayang"

"Ayo Safa masuk, bi tolong dong kopernya Safa bawa ke kamar tamu ya" Ucap Afifah pada pembantunya

Safa pun mulai memasuki rumah yang akan dia tempati esok dan seterusnya.

****

Afifah pov

Aku terus memandangi suamiku, memang tadinya aku kesal kenapa dia bisa pulang kerumah dengan Safa tapi setelah menjelaskan semuanya aku sangat khawatir karna suamiku babak belur seperti ini karna melawan maling yang mau mencuri di rumah mertuaku. Sementara Safa sudah pergi ke kamar yang memang sudah aku siapkan bersama bi Ifah dari kemarin

"Mas sini aku obatin lukanya" Ucapku

"Iya sayang nih" Dia lucu sekali malah memanyunkan wajahnya di depanku

"Ih mas apa si kamu?" Tanyaku

"Apa? Memangnya aku kenapa? Cie yang mukanya udah bulshing hehehe" Ucapnya sambil meledekku

"Tau ah mas" Jawabku kesal

"Aawwww"

"Kenapa mas, apa yang sakit?"

Tapi suamiku malah tambah meringis.

"Mas apa yang sakit?" Nadaku sangat khawatir

My Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang