Kahfi pov
Ini sudah hari ke 3 aku dan Safa berada di lembang Bandung tapi selama tiga hari ini tidak ada hal yang istimewa aku masih menganggapnya gadis ceroboh dan dia selalu menganggapku dosen galaknya. Ku lirik dia yang sekarang sudah rapi dengan pakaian syarinya memang hari ini aku ingin mengajak dia jalan-jalan lagi karna tidak tahu kenapa aku senang saja melihatnya. Seperti kemarin dia seperti anak kecil yang di beri lolipop kalau aku ajak jalan-jalan, ekspresinya sangat lucu.
Dari kemarin aku selalu menghubungi Afifah kalau aku mau pergi kemana dan Afifah selalu memberi saran padaku dan memberitahuku agar tidak bersikap dingin pada Safa tapi lagi-lagi rasanya susah untuk bersikap manis pada gadis ini hanya waktu tertentu saja.
"Udah siap belum?" Tanyaku
"Iya mas udah, mau kemana mas hari ini?" Tanyanya sangat polos
Aku tidak menjawabnya melainkan langsung menarik tangannya menuju mobil.
Di perjalanan aku mendengarkan lagu kasmaran milik Jaz entahlah aku lagi suka aja sama lagu ini. Menceritakan seseorang yang lagi suka pada perempuan idamannya ku harap Safa tidak pede aku hanya takut saja dia berpikiran kalau aku memutarkan lagu ini untuk dia ku lihat dia juga menikmati lagu ini.
Bagiku Afifah adalah candu, jadi lagu ini sangat aku khususkan buat istriku itu. Dua kali sudah ku putar lagu ini melalui blutut dari ponselku.
"Ada lagu lain?" Tanyaku
"Lagu?" Dia sedikit bingung
"Iya biar gak lagu ini terus yang di puter, apa lu ada lagu lain?" Tanyaku
"Ada tapi lagu korea, apa mas suka?" Tanyanya
Astaga ternyata dia kpopers bisa-bisanya gadis shalehah seperti dia menyukai lagu barat seperti itu. Dia memang beda jauh berbeda dari Afifah, dia punya dirinya sendiri yang kadang sangat sulit untuk di tebak.
Mungkin dia tahu jawabanku mangkanya dia tidak menanyakannya lagi padaku.
Pemandangan di Bandung memang tidak terkalahkan sangat bagus dan bisa buat pikiranku kembali fresh lagi tidak seperti Jakarta yang selalu membuat aku mumet.Sampailah aku dan Safa di salah satu wisata yang ada di Lembang lagi yaitu Sapu Lidi Resort. Tempat yang bagus di tengah persawahan yang membuat sangat nyaman apalagi kalau datangnya malam akan membuat suasana semakin romantis, aku akan menginap disini tapi Safa belum tahu soal rencanaku ini rasanya akan nyaman kalau malam bisa menginap disini.
"Mau makan dulu gak?" Tanyaku
"Enggak mas, mau liat-liat dulu boleh kan?" Tanyanya
Aku menganggukan kepalaku, tanpa dia sadari aku sudah membawa baju gantiku dan tentunya baju dia.
Aku memang tidak tahu mana saja tapi saat tadi di hotel ku lihat bajunya tidak dia masukan semua ke lemari jadi semua yang ada di tas dia aku bawa saja.Aku mengikuti dia sangat persis anak kecil bagaimana tidak dia berlari-lari seperti tidak ada beban. Padahal sekarang dia adalah seorang istri itu yang membuat aku menggelengkan kepalaku. Saat aku sedang asik memotret pemandangan di sana tiba tiba ada seorang pria yang menawarkan aku untuk berfoto bersama Safa kata dia itu untuk koleksi instagramnya tentang kumpulan foto suami istri yang penampilannya syari.
Akupun langsung menarik tangan Safa dan mengiyakan permintaan pria itu walau aku lihat Safa sangat kaget karna ulahku tadi, pria itu mulai mengarahkan kami untuk berpose. Sementara ku lirik Safa malah canggung dengan posisi ini akhirnya aku memutuskan untuk memegang pinggangnya dan menatap dia, dia tersenyum dengan posisi ini dan senyumnya sangat manis.
Sudah beberapa pose kami lakukan dan pria itu mengeluarkan uang katanya ini sebagai bayaran tapi aku menolak semua itu karna aku ikhlas menjadi model dadakannya. Diapun mulai mengirimi semua foto tadi ke ponselku dan memberikan kartu namanya karna kata dia takut nanti aku akan melakukan foto bersama Safa setelah mengucapkan terimakasih dia meninggalkanku dan Safa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Wife
SpiritualSafa Althaullah gadis polos yang tidak pernah memperdulikan hal sekitar kecuali ibunya. Cerita itu di mulai ketika Safa bertemu dengan Afifah dan Kahfi sepasang suami istri yang terlihat sangat harmonis tapi mereka memaksa Safa untuk melakukan renca...