Bab 20 Apa Safa yakin dengan Keputusannya ?

17.7K 645 3
                                    

"Sudah sampai" Ucap pria di sampingku

Aku langsung melepaskan selt belt yang ku gunakan, tapi tunggu dia turun terlebih dahulu dan membuka kan pintu untukku kenapa dia bersikap baik seperti ini dia mengikutiku masuk kedalam rumah, dia bilang ingin bertemu ummi terlebih dahulu sebelum pulang.

"Assalamu alaikum" Ucapku

"Wa'alaikum salam" Ucap ummiku di dalam sana

"Nak"

Aku langsung memeluk Ummi.

"Kamu gapapa sayang" Tanya ummiku cemas

"Gapapa mi" Jawabku dan aku izin untuk masuk kedalam terlebih dulu karna entah kenapa hatiku sangat sakit malam ini. Semuanya begitu terasa hambar seperti mimpi.

***

Kahfi Pov

"Nak?" tanya Ummi Safa padaku

"Alhamdulillah mi" Jawabku sambil tersenyum seolah mengerti apa pertanyaan Ummi

"Safa menerima kamu?" Tanya umminya ragu

"Iya mi terimakasih mi" Jawabku

"Alhamdulillah" Aku melihat ada raut senang dan sedih di wajah ummi Safa, aku mengerti perasaannya bagaimanapun Safa anak satu satunya tidak semestinya dia mendapatkan paksaan seperti ini. Apalagi dia harus menjadi seorang istri dari pria yang justru sudah memiliki istri, tapi di satu sisi ini memang sangat sulit di percaya.

"Saya pamit pulang dulu ya mi" ucapku

"Baik nak, hati hati ya"

Akupun langsung pamit dan melajukan mobilku dengan kecepatan standar aku sungguh tidak sabar ingin menyampaikan semua ini pada istriku aku yakin Afifah akan sangat senang mendengar kabar ini aku di buat sungguh senang hari ini maafkan aku Safa, maaf telah menyakiti hatimu dan memaksamu menerimaku.

***

"Assalamu alaikum" Ucapku

"Wa'alaikum salam" Jawab istriku, dia langsung menghampiriku

"Mas gimana?" Tanyanya tidak sabar

"Mas mau ganti baju dulu ya" Ucapku

"Iya mas, tapi mas harus cerita sama aku ya" Ucapnya

"Iya sayang"

Aku langsung menaiki tangga dan memasuki kamarku, langsung saja aku mengganti pakaian yang kebetulan sudah di sediakan oleh istriku dia sangat perhatian padaku setelah semuanya selesai akupun langsung menemuinya di bawah, dia sedang asik menonton tv dengan bi Ifah.

"Bi saya mau bicara dulu sama istri saya, bibi bisa kedapur dulu" Ucapku

Dan bibi langsung meninggalkan kami berdua.

"Mas gimana?" Tanya istriku

"Mmm gimana ya?"

"Mas ih, gimana jadi Safa gimana mas" tmTanyanya kesal

"dmDia menerimaku" Ucapku sambil tersenyum

"Apa mas? Mas kamu engga bohong kan?" tmTanyanya tidak percaya

My Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang