Kadang hanya dengan satu kalimat bisa membuat jantung terasa sangat sakit 🍁
Seperti biasa aku menghabiskan waktu liburku di rumah tidak ada rencana apapun hari ini, tidak ada kegiatan juga kali ini Ummiku pergi ke butik lebih awal katanya ada barang yang harus di cek. Ummi memang sangat selektif mangkanya dia selalu mau belanja bahan sendiri kata Ummi biar tau segimana kualitasnya, tapi aku lihat dari semalam wajah Ummi murung sebenarnya ada apa memang semalam ummi menerima telepon dari mba Afifah tapi tidak mungkin Ummi di buat murung olehnya. Aku juga tidak mengerti tadi waktu berangkat ke butikpun Ummi tidak pamit padaku justru aku tahu itu dari bi Inah, Ummi kenapa? ada apa ini, tidak biasanya ummi bersikap aneh seperti ini.
Aku mendengar ada percakapan di bawah sana dan benar saja saat kulihat ternyata Ummi sudah pulang, tapi tunggu Ummi tidak sendiri tapi Ummi bersama dengan mba Afifah dan suaminya.
"Nak turun sini" Ucap Ummiku
"Iya sebentar mi" Jawabku
Ada apa ini, kenapa wajah mereka bertiga terlihat sangat serius.
"Bentar Safa buatin minum dulu"
"Enggak usah nak, kan ada bi inah mereka berdua mau bicara denganmu" ucap Ummiku serius
"Ada apa?" tanyaku
"Mmm Safa tapi kamu janji ya sama aku, kalau sebelum pembicaraannya selesai kamu jangan pergi dulu" ucap mba Afifah
Ada apa ini kenapa semuanya menatapku seperti ini, sebenarnya ada apa dengan mereka?
Ummi kenapa ummi seperti menahan tangisnya, Ummi kenapa ada apa ini? Kenapa mba Afifah terlihat sangat serius dan pria itu bersikap tambah dingin, kenapa semuanya seperti ini ini membuat aku bingung sungguh."Memangnya kalian mau bicara apa?" Tanyaku bingung
"Tapi kamu janji kan?" jawab mba Afifah
"Iya aku janji mba, memangnya apa"
"Jadi gini Saf, semalam mba sudah berbicara dengan Ummi kamu dan kata Ummi langsung tanya saja sama kamu. Soalnya ummi gak tau apa yang harus ummi katakan. jadi.."
"Jadi apa mba? Kenapa dengan kalian dan Ummi kenapa Ummi menangis? Ada apa ini kalian jangan membuat aku bingung seperti ini" Jawabku kesal
Ummi malah semakin terisak mendengar ucapanku.
"Safa, kamu mau kan jadi istri kedua suamiku?"
Degggggggg
Bagai di hantam beribu-ribu duri, hatiku sangat sesak bahkan rasanya sulit untuk bernapas jantungku berdetak lebih cepat. Seperti ingin berhenti sakit kenapa rasanya hatiku sangat sakit, apa maksud mba Afifah apa dia serius jadi wanita yang dari kemarin di bicarakan mba Afifah itu aku, kenapa aku? Tidak ada yang bisa menggambarkan bagaimana sakitnya perasaanku runtuh sudah pertahananku aku menangis di depan mereka semua aku tidak bisa berkata apa-apa aku tidak tahu apa yang harus aku katakan.Kamu mau kan jadi istri kedua suamiku kalimat itu,? Kenapa harus aku kenapa? Kenapa Ummi hanya menangis dan diam kenapa Ummi tidak bereaksi apapun apa Ummi setuju dengan perkataan mba Afifah, apa Ummi mau anaknya menjadi istri kedua dan kenapa pria itu malah diam. Apa dia menerima semua ini aku ingin pergi dari sini aku tidak suka ada disini ayah kenapa semuanya terasa sangat sakit, ayah apa yang harus aku lakukan
tak henti-hentinya air mataku keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Wife
SpiritualSafa Althaullah gadis polos yang tidak pernah memperdulikan hal sekitar kecuali ibunya. Cerita itu di mulai ketika Safa bertemu dengan Afifah dan Kahfi sepasang suami istri yang terlihat sangat harmonis tapi mereka memaksa Safa untuk melakukan renca...