Bab 54 Tamparan Afifah

18.7K 680 15
                                    

Safa Pov

Aku melihat dia tersungkur begitu saja dan aku membiarkannya tanpa menyentuhnya sama sekali. Aku masih tidak habis pikir kenapa bisa-bisanya mereka berkelahi disini mereka seolah tidak mengerti dengan keadaanku dan kenapa tadi mas Kevin bilang kalau dia menyukaiku.

Bahkan dia mengatakan itu dengan lantang di depan suamiku jadi selama ini ada maksud tertentu mas Kevin membantuku dan aku sangat kecewa pada mas Kahfi karna bukannya minta maaf tapi dia malah cemburu seperti itu, aku tahu aku yang salah karna dari tadi terus menggenggam tangan mas Kevin tapi semua itu aku lakukan hanya agar aku tenang saja gak lebih aku meninggalkan mereka berdua dan pergi keruangan ummi.

"Nak kenapa?" Tanya ummiku

"Nak tadi kata pak RT suami kamu berantem dengan teman kamu, memangnya siapa nak. Tidak biasanya Kahfi berantem nak?"

"Nak jawab ummi, apa kamu ada masalah sama Kahfi. Apa kalian berantem lagi nak?"

Aku tidak tega kalau harus mengatakan yang sejujurnya pada ummi, aku takut kondisi ummi akan terganggu lagi. Karna akupun sama hatiku sangat sakit menyaksikan semua itu.

"Enggak mi, tadi mas Kahfi cuma salah paham" Jawabku

"Nak terus sekarang kemana Kahfinya?" Tanya ummiku lagi

"Ada di luar mi"

"Nak kata pak RT suami kamu sampai gak sadar karna pukulan teman kamu itu, jawab ummi nak siapa temen kamu itu sebenarnya?"

"Mas Kevin mi" Ucapku sambil terisak kali ini karna akupun masih tidak percaya dengan tingkah mereka berdua.

"Apa nak? Kenapa mereka bisa seperti itu, ummi tau mereka bersahabat sangat dekat bahkan Kahfi selalu bilang kalau dia menganggap Kevin adiknya sendiri. Lalu kenapa sekarang mereka berantem nak?"

"Mas Kevin bilang kalau dia menyukai Safa mi"

"Astagfirullah, dia kan tau nak kamu ini istri sahabatnya. Kenapa bisa-bisanya Kevin memiliki perasaan sama kamu Safa"

"Mi"

"Safa juga gak tau kenapa mas Kevin bisa bilang seperti itu di hadapan mas Kahfi"

"Nak kamu liat kahfi gih. Ummi gak mau liat dia kenapa-napa. Apalagi kata pak RT dia pingsan nak"

"Mi"

Jujur aku juga khawatir dengan keadaan dia. Tapi lagi-lagi hatiku sakit kalo harus mengingat apa yang sudah dia lakukan padaku.

Aku mulai memeluk ummi. Aku menangis kepada ummi karna akupun bingung apa yang harus aku lakukan sekarang.

Setelah ku rasa cukup tenang aku melepas pelukan ummi dan beralih menatap ummi aku takut keadaannya akan terus menurun apalagi sekarang mendengar pernyataan yang sungguh membuatku juga kecewa, ku dengar suara kenop pintu terbuka ternyata itu mas Kahfi.

"Astagfirullah nak, kenapa wajah kamu seperti itu? Safa ayo cepet obatin luka suami kamu nak"

Apa ummi tidak tau kalau aku sangat kecewa pada dia bahkan untuk menatap diapun aku malas.

"Gak usah mi, Kahfi bentar lagi pulang" Ucapnya sangat dingin

"Kahfi cuma mau liat keadaan ummi semoga ummi baik-baik aja ya maaf kalau Kahfi selalu menyakiti anak ummi, maaf kalo selama ini Kahfi selalu buat keributan mi, Kahfi pulang mi. Semoga ummi cepat sembuh"

Dia langsung pergi begitu saja tanpa mendengarkan ucapan ummi terlebih dulu, apa yang dia bilang benar memang dia selalu menyakiti hatiku seperti sekarang hatiku sangat sesak karna ulahnya itu.

My Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang