"Ini ?"
"Tidak."
"Kalo ini ?"
"Hmmm.... No!"
"Bagaimana kalo ini ?"
"Terlalu kecil."
"Ini ? Bagaimana ?"
"Perfect! Tunggu-tunggu, kurang kacamata...beanie dan selesai." teriak kamu puas setelah satu jam penuh mencari anting yang cocok untuk Jimin yang sebentar lagi akan pergi syuting dengan salah satu agensi pakaian olahraga ternama. Kamu tersenyum puas memandang hasil kerja mu diwajah mungil Jimin.
"Chimchim, kamu manis banget ~" seru mu senang karena hanya dia yang dengan senang hati menuruti semua keinginan mu tanpa mengeluh. Mulai dari pakaian sampai make up Jimin pasrah tubuh nya di utak-atik sang pacar. Lelaki itu hanya ingin membuat mu senang.
"Kau lebih manis, sayang." Jimin membetulkan kacamata nya yang sedikit miring sebelum tersenyum manis bak peri dari surga.
Oh tuhan!
Terima kasih atas ciptaan mu yang maha besar nan indah ini."Ka-Kamu bisa melepas kacamata dan beanie nya bila tidak sesuai dengan tema nanti."
"Seperti ini ?"
"I-I-Iyah."
"Kamu kenapa sayang ? Sakit ?" Bukan nya menjawab kamu malah membalikkan badan berusaha menyembunyikan sifat gugup mu yang datang saat melihat pacar lebih imut dan unyu dari kamu. Dan kamu pun merasa gagal jadi perempuan, untung sayang kalo enggak kamu juga bakalan dendam.
"Sayang ?"
"Ah! Ak-Aku tidak apa apa." Kamu buru buru menggeleng. "Lebih baik kamu siap-siap nanti terlambat."
"Sayang ?" Jimin memanggil membuat mu menghentikan semua aktivitas membereskan lemari aksesori pribadi pria kelahiran Busan itu. Kamu menoleh dengan Alis terangkat. "Terima kasih." Jimin berdiri dari tempat duduk nya lantas memeluk mu dari samping lalu mengecup singkat pipi mu.
"Ke-Ke-Kenapa tiba tiba ?"
Jimin mengeratkan pelukan nya. Tangan kekar lelaki itu melingkar dengan posesif di pinggang mu. "Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih atas segala nya. Karena hanya kamu yang bisa ngerti jadwal aku."
Kamu hanya bergumam sebagai jawaban karena tidak tahu harus menjawab apa lagi. Terlebih suara detak jantung mu yang semakin berpacu dengan cepat saat hembusan napas Jimin terasa di belakang leher.
"Aku menyayangimu." Jimin mengecup leher mu hingga meninggalkan bekas. Ia melepaskan pelukan lalu beranjak pergi. Meninggalkan mu yang sudah terjatuh ke lantai dengan wajah bak kepiting rebus dan detak jantung yang melebihi angka normal.
"Park Jimin, berhenti membuat ku seperti ini!" teriak mu menahan malu. Terdengar suara kekehan diluar sana yang menemani mu hingga benar benar hilang di makan jarak.
- FIN -
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE+you
Fanfiction[IMAGINE] Bf!au [Some Chapters Privated] [Chapter yang di privated untuk sementara di unpub] Line ✔ Instagram ✔ FF ✔ tentang para member x You. cerita oneshoot antara kamu dan dia. BTS, Seventeen, Wanna One, (ex)-produce 101 s2, Day 6, ASTRO, JBJ, M...