🌴 Yoon Jeonghan

1.1K 128 0
                                    

"Jeonghan stop!"

Kamu narik paksa tubuh Jeonghan dari atas tubuh Haknyeon yang sudah babak belur di setiap inci wajah nya. Napas mu ngos ngosan setelah berlari ekstra cepat setelah mendengar kabar kalo Jeonghan berantem dengan Haknyeon di gudang belakang sekolah.

Jeonghan tidak seperti biasa nya, anak itu tidak pernah kenal yang nama nya berantem apalagi sampai kalap kaya tadi. Memukul Haknyeon habis habisan seperti bukan Yoon Jeonghan yang kamu kenal selama ini.

"Lu gila apa, hah ? Mukul anak orang segitu nya ? Lu kenapa si, Han ? Kalo ada masalah bilang sama gue gak gini cara nya."

Jeonghan hanya mendecih pelan mengalihkan pandangan nya. Kamu berjongkok membantu Haknyeon bangkit, beberapa teman nya yang datang langsung membopong anak itu. Kamu hanya mengangguk singkat membalas sapaan Youngmin.

"Yoon Jeonghan!"

Jeonghan mengabaikan panggilan mu, dia berjalan duluan didepan seraya menggosok luka di bibir lalu meludah kan darah begitu saja ke got. Menyambar tas yang tergeletak di rumput lalu berjalan santai dengan baju dan rambut acak-acakan.

"Lu dengar gue ya si ?" Kamu jengkel menarik tas Jeonghan hingga anak laki-laki itu mendengus tidak suka. "Kalo ada masalah bilang sama gue, jangan kaya gini, Han. Kita bisa selesain baik baik. Gimana kalo besok lu di panggil ke BP, huh ?"

"Setidaknya gue udah puas nonjok cowok brengsek kaya dia."

Kamu diam sebentar memperhatikan raut wajah Jeonghan yang tidak seperti biasa nya. Dia bukan marah tapi ... Seperti kesal dan jengkel ? Entahlah kamu kurang yakin.

"Kenapa lu bisa berantem sama Haknyeon ?" tanya mu pelan, setidaknya kamu tahu penyebab Jeonghan mengamuk seperti tadi.

Anak laki laki disebelah kamu itu hanya menatap tepat ke manik mata kamu sebelum mengeluarkan ponselnya yang sedikit retak. Dengan ragu kamu menyambut ponsel itu. "Han .... Ini ?" mata kamu melebar tidak menyangka, Jeonghan mengangguk pelan. "I-Ini gue ? Kok ?"

Jeonghan menghembuskan napas nya kasar, menggaruk belakang kepala nya. Sulit menjelaskan dari mana. "Gue tahu Haknyeon suka memperhatikan elu, gue pikir Haknyeon suka sama lu, awalnya. Sebelum gue nemu foto biadab itu, gue gak bisa nahan diri gue gitu aja saat sahabat gue di lecehkan."

Kamu terdiam.

Mata kamu masih memperhatikan gambar kamu yang sedang latihan voli. Sebenarnya di foto itu tidak ada masalah hanya saja sudut yang di ambil terlalu kebawah menyebab lapisan bawah mu kelihatan.

"Han," Jeonghan natap kamu dalam. "Makasih ya," Ucap mu tulus dengan senyum lebar membuat Jeonghan salah tingkah, dia hanya menggaruk pipi nya yang tidak gatal.

"Udah kewajiban gue buat jagain elu."
Kamu senyum dengar ucapan nya. "Jadi kalo gue besok masuk BP, gue punya bukti kuat buat menang dari Haknyeon."

Kamu cuma mangut mangut mendengarnya. Dengan mata masih menatap layar ponsel Jeonghan, ada perasaan geli dan jijik di tubuh mu melihat lapisan mu yang terlihat. Tapi di satu sisi kamu merasa ada yang ganjil.

"Udah sini balikin hape gue," Jeonghan mengulurkan tangan nya, bermaksud meminta ponsel nya kembali. Kamu menggeleng pelan seraya bergumam sebentar kearah Jeonghan untuk memperhatikan lebih teliti lagi foto itu.

"Ngapain si lu liat semvak lu sendiri, tiap hari juga bisa liat dirumah." Setelah ucapan asal itu Jeonghan mendapatkan pukulan kuat di perut nya.

"Ooh~!!"

Teriak kamu kencang cukup membuat gendang telinga pecah. Jeonghan mendorong kepala kamu pelan, "Gausah teriak gitu gila, udah mau magrib ntar di kira lu kesurupan."

Kamu mengabaikan ucapan Jeonghan, berseru heboh seraya menunjuk foto di ponsel Jeonghan yang dia ambil saat berkelahi dengan Haknyeon tadi.

"Ini bukan dalaman gue anjir."

"Hah ?"

"Serius, ini bukan semvak gue, Han. Coba lu perhatikan benar benar. Ini celana latihan voli gue yang panjang, gue baru ingat pas itu gue pake celana panjang cuma gue gulung. Nih, liat dari sisi sebelah sini." Jelas kamu bikin Jeonghan melihat dari sisi yang kamu maksud, setelah melihat itu raut wajah nya langsung berubah.

"Jadi maksud lu ...."

Kamu mengangguk pelan.

"Mungkin Haknyeon gak bermaksud gitu sama gue, dia cuma mau foto cewek yang latihan voli sama gue. Mungkin aja teman teman nya ada yang gangguin dia dan hasil nya malah goyang dan blur kaya gini. Kesan nya dia malah moto dalaman gue padahal bukan,"

Jeonghan diam.

"Gue tahu kok Haknyeon anak nya emang kerdus gitu, tapi dia pasti jaga privasi wanita kok. Gue percaya itu." Jeonghan langsung nyengkram kedua bahu kamu, kencang. "Han ?"

Jeonghan lalu merosot kebawah, menyembunyikan wajahnya yang merah padam di antara lipatan kaki nya.

"Gue bego banget si,"

Kamu ikut berjongkok dengan wajah menahan senyum. "Gak papa, Han. Besok kita minta maaf oke ? Dan kelarin ke salah pahaman ini."

"Tapi gue udah malu maluin diri gue sendiri."

"Jeonghan." Kamu narik wajah Jeonghan buat mendongak. Kamu senyum melihat wajah nya yang pias itu. "Makasih."

Dia menaikan sebelah alis mata nya. "Lu lakuin itu buat gue kan ? Jadi makasih."

Jeonghan tersikap kaget, mengacak acak rambut mu sebelum berdiri. "Ahh~~! Wajah gue besok mau taruh dimana."

Kamu tersenyum kecil, merapikan rambut lalu berjalan disamping Jeonghan. "Gue temenin. Tenang."

"Gaada efek nya, udah terlanjur malu gue nya."

"Setidaknya gak malu maluin, Han."

"Serah."

Kamu tertawa.
Merangkul tangan Jeonghan sepanjang jalan. Dan berterima kasih kepada Tuhan yang sudah memberikan sahabat seperti Jeonghan untuk mu yang kikuk ini.

- FIN -

🐳🐳🐳

Ampas :(
Gagal lagi kan huhuhu
Sori for typo dan sebagainya :")

Gue lagi dalam mood ga baek, perlu asupan ini :<
Mana gue sempat berpikir ga jadi bikin project "Im Your Boys : ?" walau udh bikin yang Sunwoo ver, baru chap 4 si pendek pendek gitu :<

Dan tadi gue juga sempat mikir, kalo project itu batalin aja trus bikin imejin oneshoot aja trus masukin ke sini :> soalnya karena udh banyak nulis oneshoot gue jadi lupa sensasi nya nulis yang berchap :>

Au ah gue perlu moodboster huhu
Yoongi-ah :(

liat aja kedepan nya.
Bye!

IMAGINE+youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang