🍁 Jeon Jungkook

2.2K 213 0
                                    

Hiruk priuk lantai 3 studio film salah satu gedung di kota Seoul memenuhi indra pendengaran. Tapi teriakan dari ruang ganti lebih menarik perhatian mu.

"Jeon Jungkook! Berhenti bermain air atau make up mu luntur."

Dan detik berikutnya kamu mengalihkan pandangan mencoba mengabaikan hal tak penting tadi.

"Jungkook-sshi! Berhenti." wanita paruh baya tadi akhirnya berhasil menangkap bocah nakal yang asik memainkan pistol air dengan bocah satu nya, Taehyung a.k.a V.

Kookie mengerucutkan bibir nya memandang pistol mainan nya berpindah tangan.

Sedangkan musuh nya, V kembali bermain karena giliran syuting nya sudah selesai hanya Kookie yang belum.

Kamu yang tadi nya mengintip dari ujung mata hanya menggeleng. Mencoba bersifat acuh atas tingkah laku sifat kekanakan pacar kamu yang sering lupa umur. Kookie menoleh tepat kearah kamu yang juga menatap nya. Kamu buru buru mengalihkan pandangan dan mencari cari barang didalam tas seolah olah tak melihat Kookie yang berjalan kearah kamu.

"Bosenin deh, Bee." Adu Kookie saat berdiri tepat disamping kamu yang masih sok sibuk mencari barang didalam tas. "Padahal cuma main bentar udah main rampas aja."

"Salah kamu sendiri." ucap kamu yang menambahkan kerucutan dibibir Kookie.

"Gitu kamu, Bee." kamu menatap dia setelah berhenti mencari barang di tas. Menghela napas sebelum berucap.

"Balik gih sana, udah mau giliran kamu kan?" kamu menunjuk gerombolan orang yang sibuk dengan kamera dan alat alat yang kurang kamu pahami.

"Mager ah, mau nya main dulu." Kookie masih dalam mode merajuk. Ia semakin memonyongkan mulut nya kedepan melihat V dan Jin bermain pistol air di luar.

"Main nya ntaran aja abis photoshot, baru main lagi sepuas nya ampe muntah." seru kamu agak kesal karena mood kamu yang sedang labil ditambah sebelum mampir ke sini kamu terjatuh di tangga dan peralatan praktik untuk minggu depan tumpah dan hancur dilantai membuat mu terpaksa harus membeli lagi sepulang dari sini.

"Kamu kenapa si Bee? Lagi dapet?" tanya nya polos melupakan kejadian pistol mainan tadi.

"Gak, cuma gak mood aja." kamu memandang sekitar mencari tempat duduk.

"Yakin ?" Kookie mengikuti langkah mu dan duduk disamping mu dengan pandangan khawatir. "Kalo ada apa apa bilang ya, Bee. Aku khawatir loh."

Kamu tersenyum memastikan kamu baik baik saja. "Iya, kamu balik gih sana. Nanti bang PD-Nim ngamuk lagi." canda mu menunjuk Rapmon yang memandang Kookie untuk minta di hampiri.

"Nanti aja, masih pengen disini."

"Terserah."

Hening.

"Bee..."

"Hmm ?" jawab mu tanpa menoleh. Mata mu lurus kedepan, lebih suka memperhatikan sekitar daripada manusia di samping mu. Lelaki berwajah manis penuh talenta.

"Cari makan Yuk, Bee ?"

Dan akhirnya kamu menoleh sempurna kearah Kookie dengan kening berkerut. "Makan ? Kapan ? Pulang nanti ?"

"Sekarang la." Kookie berdiri, menjulurkan tangan nya kearah kamu. "Ayok."

"Photoshot nya?" tanya kamu bingung yang hanya di jawab acuh oleh Kookie. Lelaki itu menyeret kamu dengan santai menuju pintu keluar dengan kepala tertutup tudung hoodie yang ia pakai untuk photoshot nanti. Sedangkan kamu sendirian terlihat gelisah mengingat lelaki itu memiliki jadwal padat yang harus di laksana sesuai jadwal kalo tidak semua nya akan hancur berantakan.

"Tunggu-tunggu, kita tidak bisa main pergi begitu saja. Bang PD-Nim bisa kebingungan mencari kamu nanti." kamu menghentikan langkah sebelum sampai didepan lift.

"Kita makan sebentar saja tidak akan lama." Kookie menjawab dengan santai.

"Tapi..."

"Jeon Jungkook! Mau kemana kamu ?!" suara berat milik orang yang barusaja kamu ucapkan terdengar dari belakang. Benar saja bang PD-Nim berkacak pinggang di ambang pintu, menatap tajam anak didik nya yang berniat membolos.

"Kabur Bee." Kookie berseru heboh menyeret kamu sebelum kamu mengerti apa yang ia maksud.

"Kookie!" seru mu tertahan saat masuk kedalaman lift tak menyangka perbuatan pacar kamu yang spontan. "Kau gila ? Bagaimana kalo beliau marah besar? Ah! Telinga ku pasti sakit mendengar nya belum lagi mz Momon ngomel duh, apalagi si mz suga ikut ikutan telinga gue Ya Allah." racau kamu didalam lift yang turun membawa kamu dan Kookie ke lantai dasar. Pintu lift terbuka dan Kookie sudah memakai masker andalan nya.

"Ayo makan~" seru nya tanpa dosa sama sekali tak mendengar ucapan mu dan lagi lagi kamu hanya pasrah di seret dan di ajak makan walaupun pikiran kamu kemana mana dan kamu juga menyiapkan telinga untuk pulang nanti. Siap, mendengar ocehan para petinggi negara.

- FIN -

IMAGINE+youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang