🍑 Yoon Yongbin

1K 110 5
                                    

"Sejak kapan kamu pake kalung ?"

Yongbin yang tadi nya berniat menuangkan kuah keatas bakso nya menoleh sekilas ke arah kamu yang baru sampai ke kantin. Duduk di depan dia sambil bertopang dagu. "Gak ketahuan sama pak Taehyun apa ?"

Dia menatap kamu dan kalung berlambang sabit dileher nya sebelum berucap ringan. "Gak, kan ketutup sama seragam. Baru baru aja sih, soalnya aku suka motip nya."

Kamu ber-oh ria, beranjak sebentar untuk memesan makanan dan kembali lagi ke meja membawa siomay dan es teh yang langsung di sosor Yongbin tanpa dosa. Hidung kelebihan ukuran nya itu sampai menyentuh sedotan.

"Yaelah Bin, itu minuman aku. Pelan-pelan napa minum nya, udah tahu gak tahan pedes masih aja sok-sok an pake sambel," Komentar kamu sebelum balik jalan lagi buat mesen es teh untuk kamu dan Yongbin. Dari jauh kamu bisa lihat wajah kepedesan seorang Yoon Yongbin yang menurut kamu lucu dan menggemaskan.

"Astaga sayang lama banget sih," Dia tidak sabaran menyambar es teh bawaan kamu. Meneguk nya hingga tandas tidak tersisa, mengipaskan tangan nya ke wajah yang penuh keringat itu.

"Di bilangin ngeyel," Kamu menyuap sepotong siomay, memberi permen ke Yongbin untuk sekedar mengurangi rasa pedas nya.

"Tapi enak, Yang." Kamu memutar bola mata kamu malas, akhir-akhir ini Yongbin makan makanan pedes yang seharusnya dia jauhi karena lelaki itu tidak menyukai nya sejak dulu. "Jadi nambah selera pas aku makan."

"Iya, nambah selera. Tapi, kalo ujung ujung nya perut kamu mules terus perih siapa yang susah ? Kamu sendiri kan ?"

Yongbin baru saja ingin membalas ucapan mu sesaat perut nya mendadak bergemuruh lalu melilit mulas. Kamu yang memperhatikan perubahan wajah nya menahan tawa, antara kasihan dan bahagia.

"Aku ke toilet bentar."

Yongbin langsung ngancir gitu aja sambil memegang perut nya, berlari tanpa memperdulikan orang yang dia tabrak. Untung aja yang nabrang ganteng kalo enggak mungkin mba-mba yang tadi di tabrak Yongbin pasti marah marah.

"Eneng, sendirian aja ?"

Tanpa kamu menoleh pun, kamu tahu siapa yang sering mengucapkan hal seperti itu. JungJung, itu nama panggilan nya saja nama asli seorang JungJung sangat susah kamu ucapkan apalagi kamu hapal. Jadi cukup panggil dia Jung kuadrat.

"Dibalas napa, setan." Dia mendengus lalu duduk di kursi yang tadi Yongbin duduki. Menaruh makanan nya diatas meja, "Setan manis maksud gue, ehe."

"Sa ae lu semvak Dugong." Kamu mengaduk asal saus kacang siomay mu, menambahkan kecap lalu memakan nya.

"Yongbin napa buru buru tadi ?"

"Berak,"

JungJung natap kamu heran, sebelum ketawa ngakak dengar jawaban asal mu. "Yakali, gue serius nih."

"Di bilangin berak juga," Kamu menyuapkan lagi sesendok siomay masuk kedalam mulut mu. "Tadi makan sambel kebanyakan. Bego emang udah tahu gak tahan pedes sok sok an pake sambel."

Yaudah JungJung dengar nya nambah ngakak aja, apalagi lihat muka kamu yang flat ngomongin Yongbin.

"Gue heran napa kalian bisa pacaran."

"Sama gue juga."

"Tapi sukurin aja lah kalo lu pacaran, setidaknya Yongbin tobat." Kamu menyedot es teh kamu sebelum berucap pelan nanggapin ucapan memohok JungJung.

Kadang kamu suka kepikiran, gimana kalo sebenarnya Yongbin belum berubah ?

"Yaelah, gue cuma bercanda kali. Napa muka lu kesan nya mikirin Yongbin beneran kagak tobat si. Selow dong." JungJung menyumpal mulut kamu dengan batagor yang tadi dia beli. Kamu mengunyah nya dengan malas, sebenarnya kamu tidak terlalu peduli dengan itu. Toh emang sifat alami nya seorang Yongbin.

IMAGINE+youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang