🍑 Kim Yongguk

1.6K 148 7
                                    

Kata orang, punya pacar yang mata nya sipit itu sempurna. Lihat jauh aja susah apalagi liat yang bening bening. Jadi ga bakalan selingkuh, beda dengan yang punya mata besar alias belo. Gampang selingkuh. Jadi, kalo punya pacar mata sipit dia cuma bisa liat kamu doang bukan orang lain, jadi aman.

Alah, bullshit.

Bukti nya saja, Yongguk barusaja melirik seorang gadis yang lewat disamping kalian--yang notabene nya kamu adalah tunangan nya sendiri-- dengan pakaian super mini di hari yang dingin. Bego tuh cewek, mau jadi cabe apa?

Kamu memang memaklumi sifat alami seorang laki laki seperti yang di lakukan Yongguk tadi. Tapi, tidak dengan dia pake acara minta id line segala.

Kamu menatap datar wajah cengengesan Yongguk yang berhasil mendapatkan id line gadis yang mirip cabe tadi.

"Hanya teman, sayang."

Dia menarik lengan mu, melanjutkan perjalanan kalian yang ingin makan malam setelah sekian lama.

"Ku pikir gadis cab--tadi sudah punya pacar."

Kamu menunjuk gadis tadi yang masuk kedalam mobil sedan hitam sebelum hilang ditelan kegelapan malam. Yongguk menyipitkan mata nya yang sudah sipit itu, lalu menghapus id line gadis tadi dengan mudah nya sambil bergumam "Punya orang, ga baek." lalu mangut mangut.

"Berapa ?"

Kamu menghentikan langkah, otomatis Yongguk ikut berhenti dan menatap mu heran.

"Maksud mu? Harga makanan nanti? Murah sayang kau tidak perlu kha--"

"Bukan." Potong kamu cepat. "Berapa id line yang kau dapat hari ini ? Setengah hari ini ?" kamu menatap nya tajam, sedangkan yang di tatap berpikir keras mengingat id line yang sudah ia dapatkan.

"Tiga....tidak. Sepertinya empat atau lima ?" Yongguk memiringkan kepala nya polos.

Kamu mengangguk pelan, kembali merangkul lengan kecil Yongguk. "Lebih sedikit dari yang ku duga." ucapmu membuat Yongguk tersenyum malu malu.

"Nanti aku dapat banyak kok, sayang. Tenang aja." lalu cengengesan lagi. Kamu hanya diam hingga kalian sampai ke restoran langganan kalian berdua.

Kamu dan Yongguk duduk berhadapan, membaca daftar menu. "Kau mau makan apa? Seperti biasa ?"

"Hmm... Ya." Kamu menjawab masih dengan mata sibuk memperhatikan daftar menu yang sudah kamu hapal di luar kepala. "Tapi, aku ingin cumi goreng, kimchi, beberapa gorengan, ayam, sosis bakar dan soda." Kamu bisa merasakan Yongguk melotot dengan mata sipit nya itu. Bayangkan sendiri bagaimana lelaki itu melotot dengan mata beler nya.

"Kau kelaparan ?"

Kamu mengangkat bahu acuh, menyebutkan pesanan tadi ke pelayan. "Aku sedikit lapar setelah menemani mu." balas mu membuat kening Yongguk mengerut lalu dia menghela napas berlahan.

Dia mengucapkan pesanan nya lalu pelayan berlalu. "Aku minta maaf." dia paham, mungkin.

"Aku sudah biasa." Kamu mengalihkan pandangan keluar, banyak pasangan muda mudi berkeliaran. Pemandangan itu lebih menarik daripada laki laki didepan mu yang mulai kembali ke sifat nya.

"Aku serius. Aku minta maaf, sayang." Dia menggenggam erat tangan mu yang lolos diatas meja. "Aku ti--"

"Aku tidak akan mengulangi nya." Sela mu cepat, beralih menatap mata sayu itu. "Kau sudah mengatakan nya seribu duaratus tigapuluh tujuh kali, Kim Yongguk-ah." Kamu menatap tangan kalian berdua, menghela napas sebelum mencoba menarik tangan mu dari genggaman nya. Nihil, tangan Yongguk melingkar erat.

IMAGINE+youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang