Hujan. Gitar. Pesawat kertas. Disudut jendela dengan kehangatan yang tersisa. Meninggalkan memorie senyuman.
Dia. Senyum. Dan melodi.
Terdiam disudut kamar, mendengar alunan lagu didalam kepala. Membuka mata, bergerak menulis lirik lagu. Memetik senar gitar. Menggeleng, menghapus kata yang tersusun dan kembali memetik senar gitar.Dia disana.
Dengan kesibukan nya.Mencampur seperti melodi yang harmonis tak terbantahkan. Mengabaikan betapa sibuk nya dunia. Mengabaikan betah keras nya bertahan hidup.
Petikan gitar dan suara hujan berpadu dengan manis. Mata nya terbuka dengan senyuman hangat terpampang diwajah. Berjalan kearah sudut jendela, memainkan butiran air yang menyapu manja kaca bening pembatas hujan dan dia.
Tanpa banyak bicara, dia beranjak. Membuka pintu ke halaman belakang. Melangkah dengan pasti tanpa alas kaki dan pelindung dari hujan. Terdiam dengan mata tertutup mendengar nyanyian hujan. Cukup lama hingga dia tersenyum lebar memercikan butiran tadi kesembarangan arah. Tertawa senang.
Dia, berjalan ketengah. Mengadahkan tangan menampung air hujan. Menatap beningan air dari langit itu sebelum melepaskan dengan bebas ketanah. Menggelengkan kepala, mengibas air diatas kepala. Tertawa.
Lalu berlari kedalam rumah dengan tubuh bahas kuyup, hanya sebentar mengambil gitar dan duduk di kursi yang ada di halaman. Memetik gitar dalam diam dengan kebiasan nya, menutup mata meresapi alunan musik.
Mata nya kembali terbuka, melihat langit berubah cerah. Hujan berhenti. Dia juga berhenti.
"Kau akan pergi ?"
Gumam terdengar pelan. Dia menoleh sekilas, sebelum menjawab dengan senyum tipis. Kembali berjalan dengan baju yang sama, tanpa alas kaki dan basah kuyup.
Membawa tubuh itu ketempat biasa kaki nya berpijak. Hembusan angin terasa memanjakan pipi, membelai rambut yang mulai memanjang itu. Cahaya matahari menyinari dengan terik, berbanding terbalik dari beberapa menit yang lalu.
Dengan gitar ditangan, dia menyeret kaki melintas jembatan tua nan kokoh itu. Dengan mata sesekali tertutup menikmati setiap inci kenangan yang ada. Dia berhenti ditengah jembatan. Mengeluarkan secarik kertas berbentuk pesawat. Pesan yang sudah ia tulis tadi. Berdiri dipinggiran pesawat, menutup mata, mengecup pelan ujung kertas sebelum melayangkan pesawat kertas tadi.
Angin membawa pesawat kertas tadi begitu juga dengan nya. Dia kembali berjalan dan kemudian berhenti. Menoleh kebelakang.
"Aku akan kembali."
Lalu bayangan itu menghilang. Tertutup air mata penyesalan dan rindu mu. Dia tidak akan pernah kembali, kapan pun itu. Walaupun kamu berteriak memanggil nama nya sekuat tenaga.
Dia.
Jung Sewoon.Lelaki yang kamu cintai. Pergi untuk selama selama nya dengan tenang. Hanya meninggalkan kenangan dan kehampaan sesaat.
- FIN -
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE+you
Fanfiction[IMAGINE] Bf!au [Some Chapters Privated] [Chapter yang di privated untuk sementara di unpub] Line ✔ Instagram ✔ FF ✔ tentang para member x You. cerita oneshoot antara kamu dan dia. BTS, Seventeen, Wanna One, (ex)-produce 101 s2, Day 6, ASTRO, JBJ, M...