🌴 Xu Minghao

1.8K 156 1
                                    

Kamu dan Minghao itu seperti anak kembar, punya banyak kesamaan sejak dulu. Mulai dari hunting sampai traveling sering kalian lakukan bareng. Bahkan sekarang aja Minghao menyempat diri mengajakmu jalan-jalan ke LA disaat dia masih sibuk dalam tur dunia nya.

Lelaki berambut coklat kehitaman itu melepas kemeja kotak-kotak nya, menyampirkan keatas pundak. Gerah, berhubung ini masih musim panas.

"Habis ini mau kemana lagi ?"

Kamu yang masih fokus menjepret beberapa pemandangan hanya bergumam tidak jelas membuat tangan Minghao reflek menurunkan kamera mu.

"Mau kemana ?" Tanya nya lagi dengan senyum tipis.

"Makan, tadi sebelum ke sini gue nemu resto daging yang kek nya enak banget. Lewat aja aroma daging nya keciuman apalagi pas makan." Jawabmu dengan wajah mupeng level daging.

"Yaudah," Minghao membereskan barang nya, beranjak duluan.

Kamu yang dibelakang hanya mengikuti, sesekali memfokuskan kamera kearah objek yang menurutmu menarik. Udara memang lumayan panas saat memasuki siang hari tapi tidak dengan semangat mu yang membara saat memburu objek gambar, terutama objek yang sedang berjalan didepan mu dengan kaos putih tanpa lengan, menyebabkan tato di punggung nya terekspos.

"Hao," Panggil mu, lelaki itu menoleh lantas tersenyum menghadap kamera. Kamu tidak pernah melepaskan setiap detik pun saat senyum teduh itu terbit.

"Gimana ? Bagus ?"

Kamu mengangguk semangat memamerkan hasil jepretan tadi, Minghao terkekeh pelan.

"Untung komuk ku lumayan dan bulu ketek nya enggak keliatan," Canda nya membuat mu tertawa.

"Hutan lebat." Sahut mu membuat Minghao tertawa, merangkul mu menuju resto daging yang kamu maksud tadi.

"Aroma nya enak," Gumam Minghao saat kalian masuk dan duduk di bangku yang di sediakan. Kamu dengan cepat membaca menu yang isi nya bahasa Inggris semua, walau begitu setidaknya kamu paham bahasa Inggris nya daging.

"Bisakan ?" Pertanyaan dari lelaki itu terdengar mengejek ditelinga mu, Minghao memang sangat fasih berhubung dia dulu sulit memahami bahasa Korea, jadi dia lebih mengutamakan bahasa Inggris.

"Bisalah, di kira gue gak bisa," Kamu mendengus pelan. Lalu mulai menunjuk pesanan kamu kearah pelayan wanita berambut blonde dengan kacamata. Pelayan tadi mencatat dengan cepat, Minghao memesan. Pelayan tadi mengulangi pesanan kalian, dirasa sudah sesuai dia pun berlalu kebelakang.

Kamu membuka laptop yang sengaja kamu bawa kemana mana supaya memorie kamera tidak cepat penuh karena kamu dan Minghao tipe orang yang suka memoto objek tidak kira-kira.

"Berapa ?" Kamu mengangkat kepala, melihat Minghao yang memegang ponsel nya.

"Foto ? Uhm, cuma seratus tujuhpuluh tiga doang." Jawab mu kembali mengutak-atik laptop dan Minghao mengangguk pelan, tangan nya mengetik balasan pesan dari Jonghan lalu dering nada masuk terdengar.

Terdengar percakapan dua lelaki itu sebelum Jonghan memutuskan panggilan, "Salam dari anak-anak." Kamu mengangguk tanpa menoleh. Setelah memindahkan semua isi memorie kamu mematikan laptop lalu memasukkan nya kembali.

"Dan lagi,"

Minghao sengaja menggantungkan ucapan nya membuat mu menatap tepat kearah iris mata coklat bening itu.

IMAGINE+youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang